Menuju konten utama

Amalan Ramadan yang Dianjurkan & Panduan Ibadahnya

Temukan berbagai amalan Ramadhan serta panduan ibadahnya, mulai dari puasa, sholat tarawih, sedekah, hingga dzikir untuk meraih keberkahan di bulan suci.

Amalan Ramadan yang Dianjurkan & Panduan Ibadahnya
Ilustrasi Ramadhan 2025. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Bulan Ramadhan adalah waktu yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Amal ibadah di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.

Hadits dilipatgandakan pahala selama bulan Ramadhan tercatat dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Rasulullah SAW bersabda:

"Setiap amalan kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat."

Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan. Untuk memaksimalkan kesempatan tersebut, artikel ini akan membahas panduan lengkap amalan di bulan Ramadhan, termasuk amalan sunnah selama Ramadhan.

Ilustrasi membaca Al Quran

Ilustrasi membaca Al-Quran. FOTO/iStockphoto

Amalan di Bulan Ramadhan dan Panduan Ibadahnya

Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momentum meningkatkan kualitas ibadah. Keutamaan ibadah di bulan Ramadhan selain puasa wajib, terdapat banyak amalan sunnah selama Ramadhan yang dianjurkan, seperti sholat Tarawih, membaca Al-Quran, bersedekah, dan perbanyak dzikir. Di fase amalan 10 hari pertama bulan Ramadhan, umat Muslim dianjurkan memperbanyak istighfar dan membuka pintu rahmat Allah SWT. Berikut panduan lengkapnya.

1. Sholat Tarawih di bulan Ramadhan

Sholat Tarawih adalah sholat sunnah yang khusus dilaksanakan pada malam hari selama bulan Ramadhan. Ibadah ini dilakukan setelah sholat Isya dan biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushola. Sholat tarawih merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan, termasuk pengampunan dosa-dosa yang telah lalu.

Tata Cara Sholat Tarawih 11 Rakaat

Sholat tarawih 11 rakaat terdiri dari beberapa jenis formasi yaitu formasi sholat Tarawih 2-2-2-2-2 rakaat dengan 1 rakaat sholat Witir, sholat Tarawih 2-2-2-2 rakaat dengan 3 sholat Witir, atau sholat Tarawih 4-4 rakaat dengan 3 sholat Witir.

Bacaan Bilal pada Sholat Tarawih

Bacaan Bilal pada sholat Tarawih ini bervariasi sesuai dengan tradisi setempat, namun umumnya berisi pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Bilal biasanya membacakan seruan atau dzikir tertentu antara setiap pergantian sholat 2 atau 4 rakaat sebagai pengingat bagi jamaah.

Setelah selesai melaksanakan sholat Tarawih, Bilal akan membacakan seruan khusus sebelum memulai sholat Witir. Bacaan Bilal sholat Witir ini juga bervariasi, namun intinya mengajak jamaah untuk melaksanakan sholat Witir sebagai penutup rangkaian sholat malam.

Tata Cara Sholat Tarawih Sendirian

Bagi yang tidak dapat melaksanakan sholat Tarawih berjamaah, sholat ini dapat dilakukan secara individu di rumah. Tata cara sholat Tarawih sendirian sama seperti sholat Tarawih berjamaah, yaitu dilakukan dengan dua rakaat salam, sesuai kemampuan, dan diakhiri dengan sholat Witir. Penting untuk menjaga kekhusyukan dan konsistensi dalam pelaksanaannya.

2. Sholat Witir

Sholat witir adalah sholat sunnah yang dilakukan dengan jumlah rakaat ganjil sebagai penutup sholat malam. Sholat ini memiliki keutamaan khusus dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk tidak ditinggalkan. Pelaksanaannya dapat dilakukan setelah sholat tarawih atau sebelum tidur.

Tata Cara Sholat Witir

Tata cara sholat Witir dapat dilakukan dengan jumlah rakaat ganjil, minimal 1 rakaat dan maksimal 11 rakaat. Contoh: sholat Witir 3 rakaat bisa dikerjakan langsung 3 rakaat sekaligus dengan dengan satu salam tanpa duduk tasyahud awal atau dipisah 2 rakaat salam dan 1 rakaat salam.

Tata Cara Sholat Witir Jamaah

Sholat Witir dapat dilakukan secara berjamaah, terutama pada bulan Ramadhan setelah sholat Tarawih. Tata cara sholat Witir jamaah, Imam akan memimpin sholat dengan membaca niat menjadi imam. Makmum akan mengikuti gerakan imam. Setelah selesai, disunnahkan untuk membaca dzikir dan doa bersama.

Bacaan Niat Sholat Witir

Sebelum memulai sholat Witir, disunnahkan untuk membaca niat terlebih dahulu. Niat ini dapat diucapkan dalam hati atau dilafalkan secara lisan.

Adapun bacaan niat sholat Witir disesuaikan dengan jumlah rakaat yang akan dilaksanakan dan apakah sholat Witir sebagai imam/makmum atau sholat Witir sendirian.

Bacaan niat sholat Witir tiga rakaat sendirian:

"Ushalli sunnatal witri tsalâtha raka'ât mustaqbilal qiblati lillâhi ta'âlâ."

Artinya: "Saya niat sholat sunnah witir tiga rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

Bacaan niat sholat Witir 2 rakaat sebagai Imam:

"Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā."

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah bagian dari salat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah Ta'ala."

Niat sholat Witir 2 rakaat sebagai makmum:

"Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an makmūman lillāhi ta‘ālā."

Artinya, “Aku menyengaja salat sunah bagian dari salat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Ta'ala.”

Ilustrasi Buka Puasa

Ilustrasi berbuka puasa. FOTO/iStockphoto

3. Membaca Al-Quran selama Ramadhan

Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur'an, sehingga membaca dan mengkhatamkannya menjadi amalan yang sangat dianjurkan.

Tadarus Al-Qur'an saat Ramadhan

Tadarus Al-Qur'an di bulan Ramadhan menjadi amalan yang dianjurkan untuk memperbanyak ibadah. Tata cara tadarus Al-Quran ini bisa dilakukan sendiri atau bersama, baik di rumah maupun di masjid, dengan membaca dan mendalami maknanya.

Hukum Membaca Al-Quran Tanpa Menutup Aurat, Apakah Boleh?

Menutup aurat saat membaca Al-Qur'an dianjurkan sebagai bentuk penghormatan terhadap kitab suci. Namun, dalam hukum Islam, membaca Al-Qur'an tanpa menutup aurat tidak tergolong haram, terutama jika dilakukan di tempat yang tidak menimbulkan fitnah. Kendati demikian, bagi perempuan yang sedang haid atau dalam keadaan junub, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai kebolehan menyentuh dan membaca Al-Qur'an.

Tata Cara Khatam Al-Quran

Jika ingin khatam dalam sebulan, bagi target harian dengan 1-2 juz per hari. Bisa dibagi menjadi 4 sesi, misalnya setelah sholat fardhu. Apabila telah khatam, dianjurkan untuk mengakhiri dengan doa khatam Quran.

Bagimana Adab Membaca Al-Quran?

Adab membaca Al-Qur'an hendaknya dilakukan dengan penuh kesungguhan dan mengikuti aturan yang dianjurkan dalam Islam. Sebelum membaca, disunnahkan untuk berwudhu agar dalam keadaan suci, menghadap kiblat sebagai bentuk penghormatan, serta membaca ta’awudz (A’udzu billahi minasy syaithanir rajim) untuk memohon perlindungan dari godaan setan. Selain itu, dianjurkan membaca dengan tartil, menggunakan suara yang lembut, serta memahami maknanya agar lebih menghayati setiap ayat yang dibaca.

Tips Menghafal Surat Al-Quran

Menghafal Al-Qur'an bisa dimulai dengan memilih surat-surat pendek yang mudah diingat, seperti Al-Ashr, Al-Kautsar, atau Al-Ikhlas. Mengulang bacaan secara rutin, memahami maknanya, serta membaca dengan tartil dapat membantu proses hafalan lebih cepat dan melekat dalam ingatan. Selain itu, menghafal surat pendek Al-Quran bersama guru atau teman juga bisa menjadi metode efektif untuk meningkatkan ketekunan dan memperkuat hafalan.

Membaca Al-Qur'an Online

Manfaatkan aplikasi Al-Quran Online seperti "Al-Qur'an Kemenag" untuk tilawah digital. Aplikasi ini menyediakan teks Arab, terjemahan, serta tajwid berwarna. Alternatif lain seperti Quran Pro dan Muslim Pro juga dapat digunakan untuk memperdalam bacaan dengan fitur audio murottal.

Mengajari Anak Membaca Al-Qur'an

Gunakan metode interaktif seperti kartu huruf hijaiyah atau aplikasi belajar Al-Qur'an agar anak lebih tertarik. Selain itu, mengajari anak membaca Al-Quran bisa dengan memberi contoh langsung dengan membacakan ayat dan mengajaknya menirukan secara perlahan untuk membangun kebiasaan membaca sejak dini.

Membaca Al-Qur'an di HP saat Haid, Apakah Boleh?

Sebagian ulama membolehkan membaca Al-Qur'an melalui HP saat haid karena tidak langsung menyentuh mushaf. Namun, ada pula yang menganjurkan untuk tetap menghindarinya demi menjaga kehormatan Al-Qur'an.

4. Sedekah dan Berbagi selama Ramadhan

Sedekah, zakat, dan infaq adalah amalan sosial yang dianjurkan dalam Islam untuk membersihkan harta serta jiwa. Ketiganya memiliki keutamaan besar, terutama di bulan Ramadhan, di mana pahala dilipatgandakan.

Keutamaan zakat dan sedekah di bulan Ramadhan mendatangkan pahala berlipat serta membersihkan harta. Selain itu, sedekah juga dapat menjadi penolak bala dan membuka pintu rezeki bagi yang melakukannya dengan ikhlas.

Tata Cara Infaq dan Sedekah

Tata cara infaq dan sedekah bisa dilakukan dengan memberikan langsung kepada yang membutuhkan atau melalui lembaga terpercaya, dengan niat ikhlas. Penting juga memastikan bahwa sedekah diberikan kepada orang yang benar-benar membutuhkan agar manfaatnya lebih maksimal.

Ajarkan Anak untuk Bersedekah

Salah satu tips mengajarkan anak untuk bersedekah adalah dengan melibatkan mereka dalam kegiatan sosial serta menjelaskan manfaatnya. Ajarkan pula bahwa sedekah tidak selalu berupa uang, tetapi juga bisa dalam bentuk barang, makanan, atau bantuan tenaga.

Tata Cara Sedekah Subuh

Sedekah yang diberikan sebelum sholat Subuh memiliki keutamaan khusus, dianjurkan dengan membaca niat terlebih dahulu. Amalan sedekah Subuh dipercaya dapat membawa keberkahan dan membuka pintu rezeki sepanjang hari.

Ilustras Dzikir
Ilustras Dzikir. FOTO/iStockphoto

5. Perbanyak Dzikir selama Ramadhan

Dzikir adalah mengingat Allah SWT melalui kalimat thayyibah sebagai bentuk ibadah dan cara mendekatkan diri kepada-Nya. Dzikir dapat dilakukan kapan saja, baik setelah sholat, di waktu-waktu mustajab, maupun dalam aktivitas sehari-hari.

Dzikir Setelah Sholat Fardhu

Berdzikir setelah sholat fardhu bisa membaca istighfar, tasbih, tahmid, dan tahlil untuk mendapatkan keberkahan dan ketenangan hati. Bacaan ini juga menjadi bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

Dzikir Pagi Al Matsurat

Amalkan doa dzikir pagi Al Matsurat yang diajarkan Rasulullah SAW seperti “Bismillahilladzi la yadurru ma’asmihi syai’un…” untuk memohon perlindungan Allah sepanjang hari. Dzikir pagi ini juga menjadi pelindung dari gangguan setan dan keburukan dunia.

Doa Zikir Setelah Sholat Subuh

Contohnya, “Allahumma inni as-aluka ‘ilman nafi’an wa rizqan thayyiban wa ‘amalan mutaqabbalan”, yang berarti memohon ilmu yang bermanfaat, rezeki halal, dan amal yang diterima. Dzikir setelah sholat Subuh ini dianjurkan karena waktu Subuh termasuk waktu mustajab untuk berdoa.

Dzikir Setelah Sholat Isya

Dzikir setelah sholat Isya sebelum melaksanakan sholat tarawih bisa menjadi amalan yang menambah keberkahan. Salah satu dzikir yang dianjurkan adalah membaca istighfar, tasbih, tahmid, dan tahlil sebagai bentuk penyucian diri sebelum menjalankan ibadah malam.

Dzikir Menjelang Berbuka Puasa

Perbanyak dzikir menjelang buka puasa dengan istighfar dan doa agar puasa yang dijalani diterima Allah SWT. Salah satu bacaan yang bisa diamalkan adalah “Allahumma inni laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika aftartu”, yang berarti mengakui puasa dilakukan karena Allah dan berharap keberkahannya.

DzikirNasyid

Dzikir nasyid adalah bentuk dzikir yang dilantunkan dengan irama tertentu, sering kali dalam bentuk lagu atau syair yang memuji kebesaran Allah SWT. Tradisi membaca dzikir nasyid ini berkembang di berbagai budaya Islam dan kerap digunakan dalam majelis dzikir untuk menambah kekhusyukan.

Keutamaan Membaca Dzikir

Keutamaan membaca dzikir diantaranya dapat mendatangkan ketenangan hati, menghapus dosa, serta memperoleh pahala yang berlipat ganda. Rasulullah SAW juga bersabda bahwa dzikir adalah salah satu amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT.

Dengan memahami amalan di bulan Ramadhan dan panduannya, kita bisa mengoptimalkan ibadah untuk meraih gelar “taqwa” dari Allah SWT. Selamat menunaikan ibadah Ramadhan penuh berkah!

Baca juga artikel terkait DATABASE RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Robiatul Kamelia

tirto.id - Edusains
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Robiatul Kamelia & Yulaika Ramadhani