tirto.id - Berdoa merupakan salah satu cara manusia menjalin komunikasi dengan Allah SWT. Membaca Al-Qur'an juga bisa menjadi media agar selalu mengingat kepada Sang Pencipta.
Oleh karena itu, di dalam melakukan dua hal tersebut, juga perlu diperhatikan terkait dengan adab.
Adab dalam membaca Al-Quran serta ketika mengerjakan doa bisa saja berpengaruh terhadap hasilnya, terutama berkaitan dengan doa yang diinginkan oleh seorang hamba.
Dalam hadis riwayat At-Tirmidzi No 2829, dari 'Aisyah ia berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang membaca al Qur'an dan ia mahir membacanya, maka ia akan bersama golongan orang-orang mulia lagi baik sedangkan orang yang membacanya (Hisyam berkata; dengan susah, sementara Syu'bah mengatakan; dengan berat) maka ia akan mendapat dua pahala." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih".
Melalui versi lain, membaca Al-Qur'an juga sekaligus disebutkan sebagai pembersih hati manusia yang sedang mengalami masalah.
"Sesungguhnya hati itu bisa korosi sebagaimana besi ketika bertemu dengan air. Kemudian ada yang bertanya kepada Baginda Nabi, 'Ya Rasulallah, lalu apa yang dapat menghilangkan korosi tersebut?' Rasul menjawab, 'Banyak mengingat kematian dan membaca Al-Qur'an," (HR Baihaqi).
Adab Berdoa
Berikut adalah keterangan mengenai adab dalam berdoa sebagaimana mengutip laman NU Online via artikel dengan judul "Ini 10 Adab Berdoa dalam Islam".
1. Waktu Mulia
Berdoa sebaiknya dilakukan pada beberapa waktu yang mulia. Di antaranya ialah pada hari arafah, selama bulan Ramadan, hari Jumat, sepertiga terakhir setiap malam hari, dan ketika waktu sahur.
2. Kondisi Istimewa
Kondisi yang dianggap istimewa ketika melakukan doa seperti saat melakukan sujud, turun hujan, atau ketika iqomah salat dan sesudahnya.
3. Menghadap kiblat
Berdoa sebaiknya dikerjakan dengan cara menghadap kiblat. Selain itu, juga disertai dengan mengangkat tangan serta diakhiri mengusap wajah.
4. Suara tidak keras
Berdoa dilakukan dengan mengatur volume suara. Yakni dengan tidak terlalu keras namun juga tidak terlalu rendah.
5. Hindari Kalimat Puitis
Ketika berdoa, sebaiknya menghindari kalimat yang terlalu puitis dan bersajak. Serta tidak berlebihan dalam menggunakan kata.
6. Khusyuk
Doa dikerjakan dengan khusyuk. Artinya dengan penuh penyerahan dan kebulatan hati serta bersungguh-sungguh.
7. Yakin
Meyakini bahwa doa tersebut akan dikabulkan Allah SWT. Selain itu, disertai dengan harapan yang sangat besar terhadap doanya tersebut.
8. Dilakukan terus menerus
Doa sebaiknya dilakukan dengan istikamah atau secara terus menerus. Artinya tidak terputus-putus dalam melangsungkan doa.
9. Zikir
Terkait hal ini, zikir dapat dilakukan sebelum ritual doa. Dan sangat dianjurkan untuk memulai dengan bacaan shalawat serta puji-pujian.
10. Bertaubat
Sadar dan menyesal atas dosa yang pernah dilakukan juga sangat penting. Selain itu, juga tetap berharap kepada-Nya dengan cara mematuhi segala aturan dalam ajaran agama.
Adab Membaca Al-Qur'an
Adab dalam membaca Al-Qur'an bisa mengikuti cara Nabi Muhammad SAW ketika melakukannya. Terdapat 5 cara terbaik ketika akan melangsungkan ibadah tersebut. Yakni sebagai berikut:
1. Jelas
Membaca Al-Qur'an sebaiknya dilakukan dengan jelas. Baik dari segi pengucapan, pembacaan tiap kata, atau kalimat, agar tidak terdengar samar.
2. Sesuai Tajwid
Pembacaan Al-Qur'an disesuaikan dengan tajwid. Maka, harus diperhatikan terkait dengan panjang pendeknya huruf lantaran dapat berpengaruh terhadap arti tiap kata.
3. Berhenti di tiap ayat
Ketika ayat belum habis, maka sebaiknya tidak berhenti. Namun, usai selesainya ayat tersebut, dianjurkan untuk berhenti sejenak atau tidak membaca secara terus menerus.
4. Suara Lantang dan Lirih
Rasulullah disebutkan kandang membaca Al-Qur'an dengan suara lantang (terdengar jelas) dan terkadang juga dengan suara yang lirih.
5. Suara Merdu
Suara yang merdu sangat dianjurkan ketika membaca Al-Qur'an. Nabi Muhammad SAW pun melakukannya dengan suara yang sangat indah.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dhita Koesno