Menuju konten utama

Panduan Lengkap Sholat Tawarih & Witir NU serta Tata Caranya

Sholat tawarih & witir NU dilakukan sebanyak 23 rakaat. Simak panduan lengkap  & tata caranya.

Panduan Lengkap Sholat Tawarih & Witir NU serta Tata Caranya
Ilustrasi Salat Berjamaah. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Sholat tawarih dan witir versi NU menggunakan formasi 2-2-2-2-2-2-2-2-2-2-2-1 hingga total mencapai 23 rakaat. Bagaimana panduan lengkap dan tata caranya?

Puasa Nahdlatul Ulama (NU) kemungkinan besar dimulai pada hari Selasa, 12 Maret 2024, sebagai awal Ramadhan 1445 H. Alasannya, hilal tidak dapat dirukyat pada tanggal 29 Syaban 1445 H atau hari Minggu, 10 Maret 2024, berdasarkan keterangan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU).

Dengan demikian, sholat tawarih dan witir NU diperkirakan mulai dilangsungkan pada hari Senin, 11 Maret 2024. Tarawih adalah sholat sunah yang hanya dilakukan selama bulan Ramadhan saja. Umat Islam senantiasa memaksimalkan kesempatan ini guna memperbanyak amalan ibadah.

Beberapa kalangan memiliki perbedaan terkait jumlah rakaat sholat tarawih. NU sebagai salah satu organisasi masyarakat (ormas) memilih 20 rakaat tarawih dan ditutup witir 3 rakaat. Alhasil, jumlah totalnya menjadi 23 rakaat.

Panduan Lengkap Shalat Tarawih dan Witir NU

Shalat tarawih dan witir dikerjakan setelah isya. Hukumnya adalah sunah. Selain berjamaah, juga bisa dilakukan sendiri. Kendati demikian, yang paling utama adalah lewat cara bersama-sama alias jamaah.

Pelaksanaan shalat tarawih dan witir selama bulan Ramadhan bisa dilakukan di masjid, mushola, maupun di rumah. Salah satu hadis mengabarkan keutamaan sholat tarawih. Hadis tersebut ialah sebagai berikut:

"Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau," (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Versi NU, shalat tarawih dilangsungkan dengan sistem 2 rakaat satu kali salam. Hal ini diulang sebanyak 10 kali hingga genap menjadi 20 rakaat.

Pada rakaat pertama setiap sholat tarawih, urutan bacaan surah Al-Qur’an yang bisa digunakan adalah At-Takatsur, Al-Ashr, Al-Humazah, Al-Fil, dan Quraisy. Kemudian Al-Ma’un, Al-Kautsar, Al-Kafirun, An-Nashr, dan Al-Lahab. Sedangkan setiap rakaat kedua bisa diisi bacaan surah Al-Ikhlas.

Berikut adalah tata cara sholat tarawih NU sebanyak 2 rakaat dan diulang sebanyak 10 kali sebagaimana mengutip artikel berjudul "Tata Cara Shalat Tarawih dan Keutamaannya" yang ditulis Syifa Arrahmah via laman NU Online:

1. Membaca niat shalat tarawih.

Apabila menjadi imam, bacaan niatnya adalah:

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Jika menjadi makmum, maka bacaan niatnya ialah:

‎أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatat tarâwîhi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’mûman lillâhi ta’âlâ.

Andai dilakukan sendiri, bacaan niat menjadi:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.

2. Takbiratul Ihram dan memasang niat di dalam hati pada saat ini.

3. Membaca surat Al-Fatihah

4. Membaca satu surat pendek atau satu ayat yang dapat dipahami.

5. Rukuk dengan thuma’ninah (tenang sejenak selama pembacaan 1 kali tasbih)

6. Membaca tasbih rukuk 1 kali

7. Itidal dengan thuma’ninah (selama pembacaan 1 kali tasbih)

8. Membaca doa itidal.

9. Sujud pertama dengan thuma’ninah (selama pembacaan 1 kali tasbih) Membaca tasbih sujud 1 kali.

10. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah (selama pembacaan 1 kali tasbih).

11. Membaca doa duduk di antara dua sujud.

12. Sujud kedua dengan thuma’ninah (selama pembacaan 1 kali tasbih).

13. Membaca tasbih sujud 1 kali.

14. Duduk istirahat sejenak (selama pembacaan 1 kali tasbih atau subhānallāh) sebelum bangun.

15. Bangun untuk melanjutkan rakaat kedua.

16. Membaca surat Al-Fatihah

17. Membaca satu surat pendek atau satu ayat yang dapat dipahami. 18. Rukuk dengan thuma’ninah (tenang sejenak selama pembacaan 1 kali tasbih)

19. Membaca tasbih rukuk 1 kali

20. Itidal dengan thuma’ninah (selama pembacaan 1 kali tasbih)

21. Membaca doa itidal.

22. Sujud pertama dengan thuma’ninah (selama pembacaan 1 kali tasbih) Membaca tasbih sujud 1 kali.

23. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah (selama pembacaan 1 kali tasbih).

24. Membaca doa duduk di antara dua sujud.

25. Sujud kedua dengan thuma’ninah (selama pembacaan 1 kali tasbih).

26. Duduk.

27. Salam.

Tata Cara Shalat Witir Nahdlatul Ulama

Shalat witir masih menjadi rangkaian shalat tarawih. Witir dilakukan sebanyak 3 rakaat. Urutannya adalah 2 rakaat terlebih dahulu dengan satu kali salam baru kemudian 1 rakaat ditutup salam.

Menurut sebuah hadis,"Berwitirlah kalian semua, wahai ahli Al-Qur’an, karena sesungguhnya Allah itu ganjil, dan menyukai hal-hal yang ganjil," (HR Khuzaimah).

Berikut adalah tata cara shalat witir versi Nahdlatul Ulama:

1. Mengucapkan bacaan niat salat witir untuk 2 rakaat.

Jika menjadi imam, bacaan niatnya adalah:

اُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya:"Aku menyengaja salat sunah bagian dari salat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah Ta'ala,".

Apabila sebagai makmum, maka bacaan niatnya ialah:

اُصَلِّى سُنَّةَ مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an makmūman lillāhi ta‘ālā

Artinya:"Aku menyengaja salat sunah bagian dari salat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Ta'ala.,".

Andai shalat witir dilakukan sendiri, bacaan niat menjadi:

أصلى سنة من الوتر ركعتين لله تعالى

Ushallii sunnatam minal witri rak'ataini lillaahhi ta'aalaa.

Artinya:"Aku niat shalat 2 rakaat dalam (bagian dari) witir karena Allah ta'ala."

2. Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati.

3. Baca Surat Al-Fatihah dan setelah itu membaca salah satu surat dalam Al-Quran

4. Rukuk

5. Itidal

6. Sujud pertama

7. Duduk di antara dua sujud

8. Sujud kedua

9. Berdiri kembali pada rakaat kedua

10. Baca surat Surat Al-Fatihah dan membaca salah satu surat dalam Al-Quran

11. Rukuk

12. Itidal

13. Sujud pertama

14. Duduk di antara dua sujud

15. Sujud kedua

16. Duduk tasyahud akhir di rakaat kedua

17. Salam pada akhir rakaat kedua.

18. Setelah itu berdiri lagi untuk mengerjakan sholat witir satu rakaat.

19. Membaca niat sholat witir 1 rakaat.

Jika menjadi imam, bacaan niatnya adalah:

اُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya:"Aku menyengaja salat sunah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.

Apabila sebagai makmum, maka bacaan niatnya ialah:

اُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati adā’an makmūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya:"Aku menyengaja salat sunah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Ta'ala,".

Andai shalat witir dilakukan sendiri, bacaan niat menjadi:

أصلى سنة من الوتر ركعة لله تعالى

Ushalli sunnatam minal witri rak'atal lillaahhi ta'aalaa.

Artinya: “Aku berniat shalat sunnat witir satu rakaat karena Allah ta'ala,".

20. Mengucapkan takbir saat takbiratul ihram sambil melafalkan niat dalam hati

21. Baca Surat Al-Fatihah dan lalu membaca salah satu surat dalam 22. Al-Quran

23. Rukuk

24. Itidal

25. Sujud pertama

26. Duduk di antara dua sujud

27. Sujud kedua

28. Duduk tasyahud akhir.

29. Salam.

Setelah selesai shalat witir, kemudian dilanjutkan dengan membaca doa dengan urutan sebagai berikut:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Asyhadu an lā ilāha illallāh.

Artinya, “Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah.”

أَسْتَغْفِرُ اللهَ

Astaghfirullāh.

Artinya, “Aku memohon ampunan Allah.”

أَسْأَلُك رِضَاك وَالْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك وَالنَّارِ

Allāhumma innī as’aluka ridhāka wal jannah, wa a‘ūdzu bika min sakhathika wan nār.

Artinya, “Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada (rahmat)-Mu dari murka dan neraka-Mu.”

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ

Subhānal malikil quddūs.

Artinya, “Mahasuci Tuhan yang kudus,” (HR An-Nasa’i dan Ibnu Majah).

سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ

Subbūhun, quddūsun, rabbunā wa rabbul malā’ikati war rūh.

Artinya, “Suci dan qudus Tuhan kami, Tuhan para malaikat dan Jibril,” (HR Al-Baihaqi dan Ad-Daruqutni).

اللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allāhumma innaka ‘afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa, fa‘fu ‘annī.

Artinya, “Tuhanku, sungguh Kau maha pengampun lagi pemurah. Kau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah aku.”

يَا كَرِيْمُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Yā karīmu, bi rahmatika yā arhamar rāhimīna. Artinya, “Wahai Zat yang maha pemurah, (aku memohon) atas berkat rahmat-Mu, wahai Zat yang paling penyayang dari segenap penyayang.”

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاك مِنْ سَخَطِك وَبِمُعَافَاتِك مِنْ عُقُوبَتِك وَأَعُوذُ بِك مِنْك لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْك أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْت عَلَى نَفْسِك

Allāhumma inī a‘ūdzu bi ridhāka min sakhathika, wa bi mu‘āfātika min ‘uqūbatika. Wa a‘ūdzu bika minka, lā uhshī tsanā’an alayka anta kamā atsnayta ‘alā nafsika.

Artinya, “Tuhanku, aku berlindung kepada ridha-Mu dari murka-Mu dan kepada afiat-Mu dari siksa-Mu. Aku meminta perlindungan-Mu dari murka-Mu. Aku tidak (sanggup) membilang pujian-Mu sebanyak Kau memuji diri-Mu sendiri,” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْاَلُكَ إِيْمَانًا دَاِئمًا وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ أَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا أَللهُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Artinya, "Ya Allah, kami mohon pada-Mu, iman yang langgeng, hati yang khusyuk, ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar,amal yang saleh, agama yang lurus, kebaikan yang banyak.kami mohon kepada-Muampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia kesehatan, kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesaama manusia. Ya Allah, tuhan kami terimalah dari kami: shalat, puasa, ibadah, kekhusyu'an, rendah diri dan ibadaha kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami. Ya allah, Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang terbaik, Nabi Muhammad SAW, demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan. Serta segala puji milik Allah Tuhan semestra alam,".

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus