tirto.id - Contoh khutbah Jumat akhir Syaban kali ini membahas seputar upaya umat Islam dalam menyambut Ramadhan 2024. Ramadan adalah bulan mulia yang penuh dengan berbagai keutamaan. Oleh karena itu, kaum muslim sebaiknya menyambut kedatangan bulan tersebut dengan persiapan sebaik mungkin.
Persiapan yang matang akan membantu kaum muslim mengisi bulan Ramadan dengan maksimal. Di sisi lain, keberkahan, kemuliaan, rida, dan pahala yang diperoleh juga semakin banyak. Beberapa contoh persiapan menyambut bulan Ramadan, di antaranya, menata niat, membayar utang puasa, puasa sunah di bulan Syakban, berdoa, hingga merencanakan ibadah.
Berbagai ibadah lain juga dapat dilakukan di bulan Syaban sebagai bentuk persiapan menyambut Ramadan seperti memperdalam ilmu tentang syarat sah puasa, bersedekah, qiamulail, tadarus Al-Qur'an, berzikir, sampai iktikaf.
Contoh Khutbah Jumat Akhir Syaban - Marhaban Ya Ramadhan 2024
Berikut ini contoh khutbah Jumat akhir Syaban menyambut bulan Ramadan 2024 mendatang:
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
ألْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِيْ جَعَلَ شَهْرَ رَمَضَانَ غُرَّةَ وَجْهِ الْعَامِ. وَشَرَّفَ أَوْقَاتَهُ عَلَى سَائِرِ الأَوْقَاتِ، وَفَضَّلَ أَيَّامَهُ عَلَى سَائِرِ الأَيَّامِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شهادَةَ مَنْ قَالَ رَبِّيَ اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَفْضَلُ مَنْ صَلَّى وَصِامَ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وعَلى آلِهِ وأَصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ وَمَصَابِيْحِ الظُّلاَمِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَِ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ وَتَرْكِ الأَثَامِ. فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ : أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يَاۤأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءٰمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
Segala puji hanya kepada Allah, Zat yang merajai seluruh alam. Selawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad Saw, rasul yang dinantikan syafaatnya di yaumulkiamah kelak. Aamiin.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Orang-orang yang paling mulia di hadapan Allah Swt. adalah mereka yang senantiasa bertakwa. Maka dari itu, marilah kita bertakwa kepada Allah Swt. dengan menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.
Khatib dalam kesempatan penuh berkah ini akan menyampaikan khotbah seputar menyambut Ramadan 2024.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Umat Islam di Indonesia sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadan 1445 H/2024 M. Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) telah menjadwalkan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H pada Senin, 10 Maret 2024 mendatang. Maka dari itu, Ramadan 2024 diperkirakan akan jatuh pada 11 atau 12 Maret 2024, tergantung hasil pengamatan hilal dalam sidang isbat.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Ramadan adalah bulan istimewa penuh berkah, karena di waktu tersebut Allah Swt. membuka pintu-pintu ampunan, rahmat, dan rida seluas-luasnya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam An-Nasa'i dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah Saw. pernah bersabda mengenai keutamaan bulan Ramadan sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرْدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ. فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (سنن النسائي الجزأ 7 ص).
Artinya:
"Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu beliau berkata, bahwa Rasulullah telah bersabda: Sungguh telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, yang mana pada bulan tersebut Allah swt mewajibkan kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu, pintu-pintu langit dibuka, sementara pintu-pintu neraka ditutup serta syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan," (H.R An-Nasa’i).
Hadis di atas adalah pesan kepada kaum muslim untuk bersiap menyambut bulan Ramadan, tidak hanya perihal menunaikan ibadah puasa, namun juga memperbanyak amalan sunah lain guna meraup limpahan rida Allah Swt.
Di sisi lain, berpuasa dan memperbanyak amal bukanlah perkara mudah. Oleh sebab itu, diperlukan persiapan menyambut Ramadan semenjak bulan Syakban bahkan Rajab. Harapannya, kaum muslim nantinya telah telah terbiasa kemudian dapat maksimal dalam menunaikan ibadah di bulan Ramadan.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Berbagai hal dapat dilakukan untuk menyambut Ramadan 2024. Contoh langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menata niat. Dalam Islam, segala perbuatan ibadah sebaiknya diimbangi dengan niat yang benar. Rasulullah Saw. pernah bersabda bahwa keberadaan niat begitu penting sebagai berikut:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإنَّمَا لِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوُلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ.
Artinya:
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, sedangkan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya. Maka, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin diraih atau wanita yang ingin dinikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia berhijrah kepadanya,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Langkah kedua dalam menyambut Ramadan adalah membayar utang puasa dan menjalankan puasa sunah Syakban. Sebelum menjalani Ramadan 2024, kaum muslim yang memiliki utang puasa wajib membayarnya. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 184 mengenai kewajiban mengqada puasa Ramadan sebagai berikut:
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Arab Latinnya:
Ayyāmam ma‘dūdāt(in), faman kāna minkum marīḍan au ‘alā safarin fa ‘iddatum min ayyāmin ukhar(a), wa ‘alal-lażīna yuṭīqūnahū fidyatun ṭa‘āmu miskīn(in), faman taṭawwa‘a khairan fahuwa khairul lah(ū), wa an taṣūmū khairul lakum in kuntum ta‘lamūn(a).
Artinya:
“[Yaitu] beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan [lalu tidak berpuasa], maka [wajib mengganti] sebanyak hari [yang dia tidak berpuasa itu] pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,” (QS. Al-Baqarah [2]: 184).
Di sisi lain, kaum muslim dapat menjalankan puasa sunah Syakban untuk persiapan puasa Ramadan. Puasa di bulan Syakban merupakan perbuatan sunah yang dicontohkan Rasulullah Saw. sebagaimana riwayat hadis masyhur dari Aisyah Ra. sebagai berikut:
مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Artinya:
“Tidaklah aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali Ramadhan dan aku tidak melihat beliau berpuasa sebanyak pada bulan Sya’ban,” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Langkah ketiga yang dapat dilakukan dalam menyambut Ramadan 2024 adalah berdoa. Doa adalah senjata orang muslim, dan wujud penghambaan kepada Allah Swt. Dalam sebuah hadis, salah satu doa yang dibaca Rasulullah Saw. di awal bulan Ramadan sebagai berikut:
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ
Arab Latinnya:
Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.
Artinya:
"Ya Allah, selamatkanlah aku [dari penyakit dan uzur lain] demi [ibadah] bulan Ramadhan, selamatkanlah [penampakan hilal] Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku [dari maksiat] di Bulan Ramadhan."
Langkah keempat yang dapat dilakukan adalah merencanakan ibadah. Seorang muslim sebaiknya merencanakan ibadah apa saja yang hendak dilakukan di bulan Ramadan 2024 dengan mempertimbangkan kemampuan. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Anfal ayat 60 tentang pentingnya sebuah rencana sebagai berikut:
وَاَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ قُوَّةٍ وَّمِنْ رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُوْنَ بِهٖ عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمْ وَاٰخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْۚ لَا تَعْلَمُوْنَهُمْۚ اَللّٰهُ يَعْلَمُهُمْۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يُوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ
Arab Latinnya:
Wa a‘iddū lahum mastaṭa‘tum min quwwatiw wa mir ribāṭil-khaili turhibūna bihī ‘aduwwallāhi wa ‘aduwwakum wa ākharīna min dūnihim, lā ta‘lamūnahum, allāhu ya‘lamuhum, wa mā tunfiqū min syai'in fī sabīlillāhi yuwaffa ilaikum wa antum lā tuẓlamūn(a).
Artinya:
"Persiapkanlah untuk [menghadapi] mereka apa yang kamu mampu, berupa kekuatan [yang kamu miliki] dan pasukan berkuda. Dengannya [persiapan itu] kamu membuat gentar musuh Allah, musuh kamu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, [tetapi] Allah mengetahuinya. Apa pun yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas secara penuh kepadamu, sedangkan kamu tidak akan dizalimi."
Rencana ibadah akan membuat kaum muslim menjalani bulan Ramadan dengan efisien. Beberapa contoh ibadah yang dapat dipertimbangkan dalam perencanaan seperti bersedekah, qiamulail, tadarus Al-Qur'an, hingga iktikaf. Contoh ibadah sunah tersebut juga dapat mulai dipraktikkan di bulan Syakban sebagai langkah persiapan menyambut Ramadan 2024.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Demikianlah khotbah tentang menyambut Ramadan 2024. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan kebermanfaatan kepada khatib maupun jemaah sekalian. Di samping itu, Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.
Khutbah II
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fitra Firdaus