Menuju konten utama

Tata Cara Sholat Witir Jamaah di Rumah & Masjid pada Ramadhan 2021

Tata cara dan niat shalat witir 3 rakaat secara jamaah di rumah dan masjid pada Ramadhan 2021, baik dengan 2 kali salam maupun 3 rakaat sekaligus.

Tata Cara Sholat Witir Jamaah di Rumah & Masjid pada Ramadhan 2021
Ilustrasi Salat. foto/istockphto

tirto.id - Salat witir adalah salat dengan jumlah rakaat ganjil yang dianjurkan untuk dikerjakan setelah salat-salat sunah lain pada malam hari. Selama bulan Ramadan, umumnya salat witir dilakukan usai salat tarawih, sejumlah 3 rakaat. Bagaimana tata cara salat witir pada Ramadan 1442H (2021) ketika ada pandemi COVID-19?

Di Indonesia, pada umumnya, mengerjakan salat tarawih yang dilanjutkan dengan salat witir dilakukan secara berjemaah. Sepanjang malam 1 Ramadan hingga malam ke-28/29 Ramadan, umat Islam pergi ke masjid atau musala untuk ibadah sunah ini. Namun, dengan adanya pandemi COVID-19, terdapat batasan-batasan yang diberikan oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Kemenag menerbitkan Surat Edaran Nomor SE.04 Tahun 2021 tentang Perubahan Surat Edaran Nomor SE.03 Tahun 2021 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1442 Hijriyah/2021. Dijelaskan, untuk wilayah zona hijau dan zona kuning, masjid/musala dapat menyelenggarakan kegiatan ibadah, termasuk salat fardu lima waktu, salat tarawih dan witir, tadarus Alquran, dan iktikaf.

Kegiatan ini dilakukan pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50% dari kapasitas masjid/musala dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman 1 meter antarjamaah, dan setiap jamaah membawa sajadah/mukena masing-masing.

Sementara itu, kegiatan di masjid/musala seperti salat tarawih dan witir, tadarus Al-Qur'an, iktikaf, dan Peringatan Nuzulul Quran tidak boleh dilakukan di daerah yang termasuk zona merah (risiko tinggi) dan oranye (risiko sedang) penyebaran COVID-19.

Panduan Salat Witir Jamaah di Rumah/Masjid

Salat witir dikerjakan dengan jumlah rakaat yang ganjil. Salat ini dapat dikerjakan dari rentang 1 rakaat hingga maksimal 11 rakaat. Rasulullah saw. bersabda, "(Salat) Witir itu adalah hak setiap muslim, siapa yang lebih suka witir 5 rakaat, maka kerjakanlah, dan barang siapa yang lebih suka witir 1 rakaat, maka kerjakanlah. (H.R. Abu Daud).

Syekh Yahya bin Syaraf an-Nawawi dalam, al-Majmu’ ala Syarh al-Muhadzzab menyebutkan, witir minimal 1 rakaat tanpa perbedaan pendapat. Batas minimal kesempurnaan witiradalah 3rakaat dan batas paling sempumanya adalah 7, 9, kemudian 11 rakaat.

Pengerjaan salat witir dapat dilakukan setelah waktu salat isya hingga menjelang subuh. Diriwayatkan dari jalur Aisyah, "Rasulullah saw. mengerjakan salat witir pada permulaan malam, akhir, dan pertengahan malam. Beliau selesai salat witir setelah menjelang Subuh" (H.R. an-Nasa'i 1663).

Terdapat beberapa salat yang disunahkan untuk dikerjakan secara berjemaah, yaitu salat id, salat gerhana, salat istisqa, juga salat tarawih.

Sementara itu, salat witir masuk dalam kategori salat yang tidak dianjurkan untuk dilakukan secara berjemaah, atau salat yang dikerjakan sendiri.

Namun, ulama-ulama Mazhab Syafii dan Hanbali, juga sebagian ulama Mazhab Maliki berpendapat, khusus pada Ramadan, salat witir sunah dilakukan secara berjemaah.

Tata Cara Salat Witir

Salat Witir yang umumnya berjumlah 3 rakaat, dapat dikerjakan dengan 2 cara. Yang pertama, dengan 2 kali salam (2 rakaat, dilanjutkan 1 rakaat). Yang kedua, mengerjakan 3 rakaat sekali salam atau sekaligus.

Syekh Yahya bin Syaraf an-Nawawi dalam, al-Majmu’ ala Syarh al-Muhadzzab menyebutkan, pendapat pertama, bahwa salat witir dikerjakan dengan 2 kali salam, didasarkan pada banyak hadis sahih yang menyebut demikian. Alasan lain, karena banyaknya ibadah sehingga perlu pembauran niat, doa di akhir salat, salam, dan lainnya.

Tata Cara Salat Witir 2 Kali Salam

Tata cara salat witir dengan 2 kali salam (2 rakaat dilanjutkan 1 rakaat) adalah sebagai berikut.

  • Mengucapkan niat salat witir sebagai imam atau makmum
  • Membaca niat dalam hati ketika takbiratul ihram
  • Mengucap takbir saat takbiratul ihram
  • Membaca Surat Al-Fatihah
  • Membaca salah satu surah dalam Al-Qur'an
  • Rukuk Itidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
  • Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua (sesuai dengan urutan gerakan pada rakaat pertama hingga sujud kedua)
  • Bangkit dari sujud kedua rakaat kedua, duduk tasyahud, lalu salam pada rakaat kedua.
  • Mengerjakan salat witir 1 rakaat.

Jika seseorang bertugas sebagai imam dalam salat witir dengan 2 kali salam ini, maka pada bagian pertama (salat witir yang 2 rakaat), ia berniat sebagai berikut.

اُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah bagian dari salat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah Ta'ala."

Sementara itu, untuk bagian kedua (salat witir 1 rakaat), ia berniat sebagai berikut.

اُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT."

Jika seseorang menjadi makmum dalam salat witir dengan 2 kali salam ini, maka pada bagian pertama (salat witir yang 2 rakaat), ia berniat sebagai berikut.

اُصَلِّى سُنَّةَ مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an makmūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah bagian dari salat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Sementara itu, untuk bagian kedua (salat witir 1 rakaat), ia berniat sebagai berikut.

اُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati adā’an makmūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Salat Witir 3 Rakaat Sekaligus

Tata cara salat witir dengan 3 rakaat sekaligus adalah sebagai berikut.

  • Mengucapkan niat salat witir sebagai imam atau makmum
  • Membaca niat dalam hati ketika takbiratul ihram
  • Mengucap takbir saat takbiratul ihram
  • Membaca Surat Al-Fatihah
  • Membaca salah satu surah dalam Al-Qur'an
  • Rukuk Itidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
  • Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua (sesuai dengan urutan gerakan pada rakaat pertama hingga sujud kedua)
  • Bangkit dari sujud kedua rakaat kedua, mengerjakaan rakaat ketiga ((sesuai dengan urutan gerakan pada rakaat pertama dan kedua hingga sujud kedua)
  • Bangkit dari sujud kedua rakaat ketiga, duduk tasyahud, lalu salam.

Jika seseorang menjadi imam dalam salat witir dengan 3 rakaat sekaligus, maka ia dapat melafalkan niat sebagai berikut.

Usholli sunnatal witri tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaan imaaman lillahi ta’aala

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala"

Jika seseorang menjadi makmum dalam salat witir dengan 3 rakaat sekaligus, maka ia dapat melafalkan niat sebagai berikut.

Usholli sunnatal witri tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaan ma’muuman lillahi ta’aala

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala".

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2021 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya