Menuju konten utama

Arti Keras Hati dalam Islam, Ciri-Ciri, Penyebab, dan Contohnya

keras hati adalah salah satu penyakit hati dalam Islam. Simak penjelasan lengkap keras hati dari pengertian sampai contohnya.

Arti Keras Hati dalam Islam, Ciri-Ciri, Penyebab, dan Contohnya
Ilustrasi keras hati. Keras hati adalah salah satu bentuk penyakit hati dalam Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Keras hati adalah penyakit hati yang menjadi pembahasan tersendiri dalam Islam. Orang yang terkena keras hati bisa membuatnya bermasalah dalam berbagai hal.

Dampak keras hati dalam Islam dapat memicu keengganan menerima kebenaran dan nasihat. Keras hati juga menimbulkan kemalasan dalam melakukan amal kebaikan. Ia juga terhalang dari petunjuk Allah.

Di sisi lain, Islam sangat memperhatikan perihal sehatnya kalbu. Rasulullah saw. bersabda, “Ketahuilah, di dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Apabila segumpal daging itu baik, baiklah tubuh seluruhnya, dan apabila daging itu rusak, rusaklah tubuh seluruhnya. Ketahuilah olehmu, bahwa segumpal daging itu adalah kalbu [hati],” (HR. Bukhari).

Apa Arti "Orang yang Keras Hati"?

Keras hati dalam bahasa agama sering disebut dengan qaswatul qalbi atau qaswah al-qalb, yang berarti kekerasan hati atau kebengisan.

Keras hati artinya menurut Islam adalah kekakuan pada hati. Dalam Tafsir al-Misbah dan Tafsir al-Qur'an al-Azhim, pengertian keras hati adalah hati yang tidak melemah, tunduk, atau lunak, terhadap setelah melihat tanda kebesaran Allah dan mukjizat. Hal itu membuat tertutupnya pintu hidayah untuknya.

Oleh karenanya, muslim dianjurkan untuk selalu bertawadu dan rendah hati, agar terhindar dari penyakit hati, termasuk keras hati. Dalil tentang keras hati salah satunya termuat dalam firman Allah Swt., Surah Al Baqarah ayat 74.

"Setelah itu, hatimu menjadi keras sehingga ia [hatimu] seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal, dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang [airnya] memancar. Ada pula yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya, dan ada lagi yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Baqarah [2]: 74).

Apa Saja Ciri-ciri Orang yang Keras Hati?

Ciri-ciri keras hati menurut Islam dapat ditemukan dalam surah-surah Al-Qur'an dan hadis. Berikut ini penjabaran ciri-ciri keras hati:

1. Tidak terluka hatinya jika berbuat buruk

Ciri-ciri keras hati menurut Islam adalah, ketika melakukan perbuatan dosa serta mengalami kebodohan dan ketidaktahuan akidah, seseorang tidak terluka hatinya. Sebab, hati yang sehat pasti akan mampu merasakan keburukan atau kebodohan yang menimpa dirinya.

2. Tidak terpengaruh hatinya saat mendengar ayat-ayat Al-Qur'an

Ciri-ciri orang yang keras hati yang kedua adalah tidak terpengaruh perasaannya apabila dibacakan Al-Qur'an. Padahal, beberapa orang yang taat akan bergetar hatinya saat mendengar lantunan ayat suci. Dalil tentang keras hati dan ciri-ciri ini terdapat dalam firman Allah Swt., Surah Al-Anfal ayat 2.

"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah [kuat] imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal," (QS. Al-Anfal [8]: 2).

3. Suka bermalas-malasan

Orang yang keras hatinya juga dicirikan dengan perilaku bermalas-malasan dalam mengerjakan kebaikan dan ketaatan. Ia juga cenderung meremehkan kemaksiatan.

4. Tidak bertobat meskipun terkena cobaan dari Allah

Yang paling buruk dari ciri-ciri orang yang keras hatinya adalah tidak terpengaruh oleh hal apapun juga. Bahkan, meskipun diberi ujian, musibah, dan cobaan dari Allah Swt., ia tidak tergugah untuk bertobat. Dalil keras hati tentang ciri-ciri ini terdapat dalam Surah At-Taubah ayat 126 sebagai berikut:

"Tidakkah mereka [orang-orang munafik] memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, tetapi mereka tidak [juga] bertobat dan tidak [pula] mengambil pelajaran?" (QS. At-Taubah [9]: 126).

5. Tidak takut kepada Allah

Orang yang berhati keras juga tidak merasa takut kepada janji dan ancaman Allah. Ia juga tidak mampu membedakan perbuatan makruf dan munkar, serta justru lebih cinta kepada hal-hal keduniawian. Allah Swt. berfirman dalam Surah As-Saff ayat 5 sebagai berikut:

"[Ingatlah] ketika Musa berkata kepada kaumnya, 'Wahai kaumku, mengapa kamu menyakitiku? Padahal, kamu sungguh mengetahui bahwa aku adalah utusan Allah kepadamu.' Maka, ketika mereka berpaling [dari perintah Allah], Allah memalingkan hati mereka (dari kebenaran). Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik," (QS. As-Saff [61]: 5).

Apa Saja Contoh Keras Hati?

Contoh keras hati dalam Islam sangat beragam yang tampak dalam perilaku sehari-hari. Berbagai bentuknya sebagai berikut:

  • Malas mendirikan salat lima waktu sehari meskipun sudah diingatkan.
  • Malas membaca Al-Qur'an.
  • Menunda waktu salat lima waktu sampai waktunya habis.
  • Muslim laki-laki meremehkan salat berjemaah di masjid.
  • Muslim laki-laki enggan berangkat salat Jumat di masjid hingga tiga kali berturut-turut.
  • Tidak mau menjalankan puasa wajib di bulan Ramadan.
  • Malas mempelajari ilmu terkait agama atau enggan mendatangi majelis ilmu.
  • Tidak menganggap penting panggilan azan.
  • Seorang muslim menganggap pacaran sebagai hal yang wajar.
  • Kerap merundung orang lain, padahal Islam melarang perbuatan tersebut.
  • Anak tidak sayang kepada orang tuanya.
  • Muslim yang tidak merasa terpanggil untuk bertobat
  • Sering makan berlebihan.
  • Suka tertawa sampai berlebih-lebihan

Apa Penyebab Orang menjadi Keras Hati?

Penyebab keras hati tidak serta merta tercipta begitu saja. Dalam Islam, Allah menciptakan hati manusia dengan perasaan yang lembut. Artinya, perbuatan manusia sendirilah yang membuat hatinya mengeras. Berikut ini 8 penyebab hati menjadi keras:

1. Kemusyrikan, kekufuran, dan kemunafikan

Penyebab keras hati pertama dan paling besar adalah tidak dapat menerima kebenaran. Allah Swt. berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 151 sebagai berikut:

"Kami akan memasukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentangnya. Tempat kembali mereka adalah neraka. [Itulah] seburuk-buruk tempat tinggal [bagi] orang-orang zalim," (QS. Ali-Imran [3]: 151).

2. Melanggar perjanjian yang dibuat kepada Allah

Melanggar perjanjian sebagai seorang muslim berupa perintah dan larangan Allah Swt. menjadi penyebab keras hati. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Maidah ayat 13 sebagai berikut:

"[Namun,] karena mereka melanggar janjinya, Kami melaknat mereka dan Kami menjadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman-firman [Allah] dari tempat-tempatnya dan mereka [sengaja] melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau [Nabi Muhammad] senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka, kecuali sekelompok kecil di antara mereka [yang tidak berkhianat]. Maka, maafkanlah mereka dan biarkanlah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang muhsin," (QS. Al-Maidah [5]: 13).

3. Tertawa berlebihan

Tertawa berlebihan dapat membuat hati seseorang menjadi keras. Hadits tentang keras hati terdapat dalam riwayat Tirmidzi berikut ini:

“Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati,” (HR. Tirmidzi)

4. Terlalu banyak makan

Bisyr bin al-Harits al-Hafi, seorang ulama asal Turkmenistan, menjelaskan dua perkara yang dapat membuat kerasnya hati, yakni berbicara dan banyak makan.

5. Banyak melakukan dosa

Terlalu banyak melakukan dosa akan membuat seseorang memiliki hati yang keras. Syekh Muhammad Muflih Syamsuddin al-Maqdisi dalam kitab al-Adabusy Syar’iyah menjelaskan sebagai berikut:

“Sungguh apabila seorang hamba melakukan dosa, maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, kemudian jika melakukan dosa [kembali] maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, sampai [hatinya] tersisa menjadi hati hitam selamanya, ia tidak akan mengetahui kebenaran, ia juga tidak akan ingkar pada kemungkaran”.

6. Lalai dari ketaatan

Orang yang lalai dari ketaatan, hatinya akan menjadi keras. Oleh karena itu, Islam mengajarkan disiplin terhadap umatnya. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-A'raf ayat 179 sebagai berikut:

"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk [isi neraka Jahannam] kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami [ayat-ayat Allah] dan mereka mempunyai mata [tetapi] tidak dipergunakannya untuk melihat [tanda-tanda kekuasaan Allah], dan mereka mempunyai telinga [tetapi] tidak dipergunakannya untuk mendengar [ayat-ayat Allah]. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al-A'raf: 179).

7. Terlalu banyak berbicara

Orang yang terlalu banyak bicara apalagi dalam hal-hal yang kurang bermanfaat akan membuat hatinya keras. Hadits tentang keras hati, yang menyatakan bahwa terlalu banyak bicara dapat mengeraskan hati, salah satunya termuat dalam riwayat Muslim. Rasulullah saw. bersabda:

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata benar atau diam”. (HR. Muslim, Baihaqi dan lainnya)

8. Teman buruk

Teman yang buruk akan mengantarkan seseorang menjadi pribadi dengan hati keras. Karenanya, Islam menganjurkan agar muslim berkumpul dengan orang-orang yang bisa mengarahkannya menuju kebaikan. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Furqan ayat 27-29 sebagai berikut:

"[Ingatlah] hari [ketika] orang zalim menggigit kedua tangannya seraya berkata, 'Oh, seandainya [dahulu] aku mengambil jalan bersama rasul. Oh, celaka aku! Sekiranya [dahulu] aku tidak menjadikan si fulan sebagai teman setia. Sungguh, dia benar-benar telah menyesatkanku dari peringatan [Al-Qur’an] ketika telah datang kepadaku. Setan itu adalah [makhluk] yang sangat enggan menolong manusia,'" (QS. Al-Furqan: 27-29).

Hadits dan Dalil tentang Keras Hati dalam Islam

Dalil naqli tentang keras hati ditemukan dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadits. Berikut kumpulan dalilnya:

1. Surah Al-Furqan Ayat 27-29

"[Ingatlah] hari [ketika] orang zalim menggigit kedua tangannya seraya berkata, 'Oh, seandainya [dahulu] aku mengambil jalan bersama rasul. Oh, celaka aku! Sekiranya [dahulu] aku tidak menjadikan si fulan sebagai teman setia. Sungguh, dia benar-benar telah menyesatkanku dari peringatan [Al-Qur’an] ketika telah datang kepadaku. Setan itu adalah [makhluk] yang sangat enggan menolong manusia,'" (QS. Al-Furqan [25]: 27-29).

2. Hadits Riwayat Muslim, Baihaqi, dan Lainnya

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata benar atau diam”. (HR. Muslim, Baihaqi dan lainnya)

3. Surah Al-A'raf ayat 179

"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk [isi neraka Jahannam] kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami [ayat-ayat Allah] dan mereka mempunyai mata [tetapi] tidak dipergunakannya untuk melihat [tanda-tanda kekuasaan Allah], dan mereka mempunyai telinga [tetapi] tidak dipergunakannya untuk mendengar [ayat-ayat Allah]. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."

4. Hadits Riwayat Tirmidzi

“Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati,” (HR. Tirmidzi)

5. Surah Al-Maidah Ayat 13

"[Namun,] karena mereka melanggar janjinya, Kami melaknat mereka dan Kami menjadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman-firman [Allah] dari tempat-tempatnya dan mereka [sengaja] melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau [Nabi Muhammad] senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka, kecuali sekelompok kecil di antara mereka [yang tidak berkhianat]. Maka, maafkanlah mereka dan biarkanlah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang muhsin," (QS. Al-Maidah: 13).

6. Surah Ali Imran Ayat 151

"Kami akan memasukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentangnya. Tempat kembali mereka adalah neraka. [Itulah] seburuk-buruk tempat tinggal [bagi] orang-orang zalim," (QS. Ali-Imran : 151).

Temukan beragam materi ajar di Tirto.id melalui tautan berikut:

Kumpulan Artikel Materi Ajar

Baca juga artikel terkait MATERI AJAR atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar