tirto.id - Segala perasaan yang timbul pada diri seseorang berasal dari hati. Akan tetapi, hati manusia bisa saja mengeras, atau bahkan mati. Dalam bahasa Arab, keras hati disebut dengan istilah qalbun qaswah.
Islam sangat memperhatikan perihal kalbu karena tingkah laku manusia ditentukan oleh niat yang berasal dari hati. Apabila hati seseorang baik, perilakunya juga bakal baik. Begitu pun sebaliknya. Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah saw. dalam hadis sebagai berikut:
“Ketahuilah, di dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Apabila segumpal daging itu baik, baiklah tubuh seluruhnya, dan apabila daging itu rusak, rusaklah tubuh seluruhnya. Ketahuilah olehmu, bahwa segumpal daging itu adalah kalbu [hati],” (HR. Bukhari).
Namun, seperti disinggung di awal, manusia dapat penyakit hati, salah satunya keras hati. Orang yang keras hati memiliki berbagai ciri-ciri dalam perangainya.
Apa yang Dimaksud Keras Hati dalam Islam?
Nama lain keras hati dalam Islam adalah qaswatul qalbi atau qaswah al-qalb, yang berarti kekerasan hati atau kebengisan.
Keras hati artinya menurut Islam adalah kekakuan pada hati. Dalam Tafsir al-Misbah dan Tafsir al-Qur'an al-Azhim, keras hati adalah hati yang tidak melemah, tunduk, atau lunak, terhadap nasihat dan pelajaran setelah melihat tanda kebesaran Allah dan mukjizat. Hal itu membuat tertutupnya pintu hidayah untuknya.
Oleh karenanya, muslim dianjurkan untuk selalu bertawadu dan rendah hati, agar terhindar dari penyakit hati, termasuk keras hati. Dalil tentang keras hati salah satunya termuat dalam firman Allah Swt., Surah Al Baqarah ayat 74.
"Setelah itu, hatimu menjadi keras sehingga ia [hatimu] seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal, dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang [airnya] memancar. Ada pula yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya, dan ada lagi yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Baqarah [2]: 74).
Ciri-ciri Orang yang Keras Hati menurut Islam
Ciri-ciri orang yang keras hati menurut Islam dapat ditemukan dalam surah-surah Al-Qur'an dan hadis. Berikut ini penjabaran ciri-ciri keras hati:
1. Tidak terluka hatinya jika berbuat buruk
Ciri-ciri keras hati menurut Islam adalah, ketika melakukan perbuatan dosa serta mengalami kebodohan dan ketidaktahuan akidah, seseorang tidak terluka hatinya. Sebab, hati yang sehat pasti akan mampu merasakan keburukan atau kebodohan yang menimpa dirinya.2. Tidak terpengaruh hatinya saat mendengar ayat-ayat Al-Qur'an
Ciri-ciri orang yang keras hati yang kedua adalah tidak terpengaruh perasaannya apabila dibacakan Al-Qur'an. Padahal, beberapa orang yang taat akan bergetar hatinya saat mendengar lantunan ayat suci. Dalil tentang keras hati dan ciri-ciri ini terdapat dalam firman Allah Swt., Surah Al-Anfal ayat 2."Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah [kuat] imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal," (QS. Al-Anfal [8]: 2).
3. Suka bermalas-malasan
Orang yang keras hatinya juga dicirikan dengan perilaku bermalas-malasan dalam mengerjakan kebaikan dan ketaatan. Ia juga cenderung meremehkan kemaksiatan.4. Tidak bertobat meskipun terkena cobaan dari Allah
Yang paling buruk dari ciri-ciri orang yang keras hatinya adalah tidak terpengaruh oleh hal apapun juga. Bahkan, meskipun diberi ujian, musibah, dan cobaan dari Allah Swt., ia tidak tergugah untuk bertobat. Dalil keras hati tentang ciri-ciri ini terdapat dalam Surah At-Taubah ayat 126 sebagai berikut:"Tidakkah mereka [orang-orang munafik] memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, tetapi mereka tidak [juga] bertobat dan tidak [pula] mengambil pelajaran?" (QS. At-Taubah [9]: 126).
5. Tidak takut kepada Allah
Orang yang berhati keras juga tidak merasa takut kepada janji dan ancaman Allah Swt.. Ia juga tidak mampu membedakan perbuatan makruf dan munkar, serta justru lebih cinta kepada hal-hal keduniawian. Allah Swt. berfirman dalam Surah As-Saff ayat 5 sebagai berikut:"[Ingatlah] ketika Musa berkata kepada kaumnya, 'Wahai kaumku, mengapa kamu menyakitiku? Padahal, kamu sungguh mengetahui bahwa aku adalah utusan Allah kepadamu.' Maka, ketika mereka berpaling [dari perintah Allah], Allah memalingkan hati mereka (dari kebenaran). Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik," (QS. As-Saff [61]: 5).
Apa yang Menyebabkan Kerasnya Hati pada Seseorang?
Hati yang keras tidak serta merta tercipta begitu saja. Dalam Islam, Allah menciptakan hati manusia dengan perasaan yang lembut. Artinya, perbuatan manusia sendirilah yang membuat hatinya mengeras. Berikut ini 8 penyebab hati menjadi keras:
1. Kemusyrikan, kekufuran, dan kemunafikan
Penyebab keras hati pertama dan paling besar adalah tidak dapat menerima kebenaran. Allah Swt. berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 151 sebagai berikut:"Kami akan memasukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentangnya. Tempat kembali mereka adalah neraka. [Itulah] seburuk-buruk tempat tinggal [bagi] orang-orang zalim," (QS. Ali-Imran [3]: 151).
2. Melanggar perjanjian yang dibuat kepada Allah
Melanggar perjanjian sebagai seorang muslim berupa perintah dan larangan Allah Swt. menjadi penyebab keras hati. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Maidah ayat 13 sebagai berikut:"[Namun,] karena mereka melanggar janjinya, Kami melaknat mereka dan Kami menjadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman-firman [Allah] dari tempat-tempatnya dan mereka [sengaja] melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau [Nabi Muhammad] senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka, kecuali sekelompok kecil di antara mereka [yang tidak berkhianat]. Maka, maafkanlah mereka dan biarkanlah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang muhsin," (QS. Al-Maidah [5]: 13).
3. Tertawa berlebihan
Tertawa berlebihan dapat membuat hati seseorang menjadi keras. Hadits tentang keras hati terdapat dalam riwayat Tirmidzi berikut ini:“Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati,” (HR. Tirmidzi)
4. Terlalu banyak makan
Bisyr bin al-Harits al-Hafi, seorang ulama asal Turkmenistan, menjelaskan dua perkara yang dapat membuat kerasnya hati, yakni berbicara dan banyak makan.5. Banyak melakukan dosa
Terlalu banyak melakukan dosa akan membuat seseorang memiliki hati yang keras. Syekh Muhammad Muflih Syamsuddin al-Maqdisi dalam kitab al-Adabusy Syar’iyah menjelaskan sebagai berikut:“Sungguh apabila seorang hamba melakukan dosa, maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, kemudian jika melakukan dosa [kembali] maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, sampai [hatinya] tersisa menjadi hati hitam selamanya, ia tidak akan mengetahui kebenaran, ia juga tidak akan ingkar pada kemungkaran”.
6. Lalai dari ketaatan
Orang yang lalai dari ketaatan, hatinya akan menjadi keras. Oleh karena itu, Islam mengajarkan disiplin terhadap umatnya. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-A'raf ayat 179 sebagai berikut:"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk [isi neraka Jahannam] kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami [ayat-ayat Allah] dan mereka mempunyai mata [tetapi] tidak dipergunakannya untuk melihat [tanda-tanda kekuasaan Allah], dan mereka mempunyai telinga [tetapi] tidak dipergunakannya untuk mendengar [ayat-ayat Allah]. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."
7. Terlalu banyak berbicara
Orang yang terlalu banyak bicara apalagi dalam hal-hal yang kurang bermanfaat akan membuat hatinya keras. Hadits tentang keras hati, yang menyatakan bahwa terlalu banyak bicara dapat mengeraskan hati, salah satunya termuat dalam riwayat Muslim. Rasulullah saw. bersabda:“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata benar atau diam”. (HR. Muslim, Baihaqi dan lainnya)
8. Teman buruk
Teman yang buruk akan mengantarkan seseorang menjadi pribadi dengan hati keras. Karenanya, Islam menganjurkan agar muslim berkumpul dengan orang-orang yang bisa mengarahkannya menuju kebaikan. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Furqan ayat 27-29 sebagai berikut:"[Ingatlah] hari [ketika] orang zalim menggigit kedua tangannya seraya berkata, 'Oh, seandainya [dahulu] aku mengambil jalan bersama rasul. Oh, celaka aku! Sekiranya [dahulu] aku tidak menjadikan si fulan sebagai teman setia. Sungguh, dia benar-benar telah menyesatkanku dari peringatan [Al-Qur’an] ketika telah datang kepadaku. Setan itu adalah [makhluk] yang sangat enggan menolong manusia,'" (QS. Al-Furqan [25]: 27-29).
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin