Menuju konten utama

19 Hadits tentang Orang Munafik dan Dalilnya

Hadits tentang orang munafik dan dalam Al-Qur'an memiliki banyak penjelasan. Simak dalil naqli tentang kemunafikan di sini.

19 Hadits tentang Orang Munafik dan Dalilnya
Hadits tentang orang munafik dalam Islam cukup banyak, termasuk di dalam Al-Qur'an. foto/Istockphoto

tirto.id - Hadits tentang orang munafik terdapat dalam sejumlah riwayat dari Imam Bukhari, Imam Muslim, dan para ulama hadits lainnya. Dalil naqli tentang munafik juga berada dalam berbagai ayat dalam Alquran.

Sebagian hadits tentang ciri-ciri orang munafik beserta arabnya tersedia dalam ulasan ini. Dalil munafik menjadi petunjuk bagi orang beriman agar mampu menghindarinya. Hadits tentang 3 tanda orang munafik menjadi pondasi untuk memahami turunan dari perilaku akhlak tercela tersebut.

Hadits orang munafik arab turut menjelaskan posisi golongan tersebut di akhirat kelak. Salah satu hadits tentang ciri ciri orang munafik menjelaskan mengenai hukuman neraka untuk mereka.

Apa Itu Munafik dan Bagaimana Contohnya?

Munafik artinya dalam bahasa Arab berarti orang-orang yang berpura-pura. Orang-orang munafik menjadi satu dari sejumlah golongan manusia yang memiliki perilaku buruk yang disebutkan dalam Al-Qur’an.

Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW, orang munafik merupakan sebutan yang diberikan ke mereka yang menyembunyikan kekafiran dan permusuhannya terhadap Islam. Beliau pun memberikan tanda-tanda yang mudah dikenali dari seseorang yang hatinya menyimpan kemunafikan.

Ciri dari orang-orang munafik yaitu kerap berbohong, ingkar janji, dan mengkhianati amanah. Jika diturunkan dalam perbuatan, contoh orang munafik dikenali dengan berbagai perilaku yang mengarah pada ketiga hal tersebut.

Misalnya, seorang orientalis melakukan tindakan kemunafikan dengan pura-pura serius mempelajari Islam namun sebenarnya ingin menghancurkan agama tersebut dengan ilmu agama yang dikuasainya. Contoh lainnya yaitu tindakan seseorang melakukan korupsi yang mengkhianati kepercayaan pihak lain demi mendapatkan keuntungan pribadi.

Munafik dimaknai pula pada tindakan yang lalai terhadap aturan agama. Sebagai orang Islam, ia memiliki kewajiban untuk salat lima waktu. Saat kemunafikan datang, ia merasa malas untuk mengerjakannya tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat.

Kemunafikan adalah akhlak yang dibenci Allah. Orang-orang munafik kelak akan ditempatkan di tingkatan neraka paling bawah. Ia tidak akan mendapatkan pertolongan dari siapa pun.

Kumpulan Hadits tentang Orang Munafik

Terdapat banyak hadits tentang tanda tanda orang munafik. Banyak pula hadits yang menjelaskan hal-hal lain seputar kemunafikan.

Hadits orang munafik dan latinnya tidak tersedia, namun sebagian hadits lengkap dengan arab dan artinya. Berikut dalil naqli tentang munafi:

1. Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim

"Ciri-ciri munafik ada tiga, yaitu apabila berbicara banyak berbohong, apabila berjanji sering ingkar, apabila diberi amanat sering berkhianat,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

2. Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim

لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُقَالُ هَذِهِ غَدْرَةُ فُلَانٍ

"Setiap pengkhianat akan mendapat bendera [penanda] di hari kiamat, disebutkan ini penghianatan Si Fulan dan ini penghianatan Si Fulan," (H.R. Bukhari dan Muslim).

3. Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، عَنِ النَّبيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : أَربعٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقاً ، وَإِنْ كَانَتْ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ فِيْهِ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفاقِ حَتَّى يَدَعَهَا : مَنْ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ خَرَّجَهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Ada empat tanda seseorang disebut munafik. Jika salah satu perangai itu ada, ia berarti punya watak munafik sampai ia meninggalkannya. Empat hal itu adalah: (1) jika berkata, berdusta; (2) jika berjanji, tidak menepati; (3) jika berdebat, ia berpaling dari kebenaran; (4) jika membuat perjanjian, ia melanggar perjanjian (mengkhianati).” (HR. Bukhari no. 2459, 3178, dan Muslim no. 58)

4. Hadits Riwayat Muslim

مِنْ عَلاَمَاتِ الْمُنَافِقِ ثَلاَثَةٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ

“Di antara tanda munafik ada tiga: jika berbicara, berdusta; jika berjanji, tidak menepati; jika diberi amanat, berkhianat.” (HR. Muslim, no. 59)

5. Hadits Riwayat Muslim

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ وَإِنْ صَامَ وَصَلَّى وَزَعَمَ أَنَّهُ مُسْلِمٌ

“Tanda munafik itu ada tiga, walaupun orang tersebut puasa dan mengerjakan shalat, lalu ia mengklaim dirinya muslim.” (HR. Muslim, no. 59)

6. Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim

Dari Ibnu Umar radliyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Setiap pengkhianat memliki bendera pada hari Kiamat kelak. Lalu dikatakan kepadanya, “Inilah pengkhianat si Fulan.’” (HR. Bukhari, no. 3187 dan Muslim, no. 1735)

7. Hadits Riwayat Imam Ahmad

“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya [ingin dilihat dan mengharapkan pujian orang lain]. Allah akan mengatakan kepada mereka pada hari Kiamat tatkala memberikan balasan atas amal-amal manusia, 'Pergilah kepada orang-orang yang kalian berbuat riya kepada mereka di dunia. Apakah kalian akan mendapat balasan dari sisi mereka?',” (H.R. Ahmad).

8. Hadits Riwayat Imam Muslim

أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا ، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ

“Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik sejati. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu: (1) jika diberi amanat, khianat; (2) jika berbicara, dusta; (3) jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; (4) jika berselisih, dia akan berbuat zalim,” (HR. Muslim No. 58).

9. Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiga hal yang Allah tidak akan berbicara dengan mereka pada hari kiamat, Allah tidak akan menyucikan mereka, bagi mereka azab yang pedih, (di antaranya yang disebutkan): seseorang yang berbaiat (sumpah setia kepada pemimpin, pen.), ia membaiatnya hanya karena tujuan dunia. Jika pemimpin itu memberi yang ia inginkan, ia akan memenuhi janjinya. Jika tidak diberi, ia tidak akan memenuhi janjinya.” (HR. Bukhari, no. 7212 dan Muslim, no. 108)

10. Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim

Ibnu Mas’ud menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Bukhari no. 6094 dan Muslim no. 2607)

11. Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim

“Sesungguhnya orang yang paling dibenci oleh Allah adalah penantang yang paling keras”. (HR. Bukhari no. 2457 dan Muslim no. 2668)

12. Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,

وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا إِلاَّ مُنَافِقٌ مَعْلُومُ النِّفَاقِ وَلَقَدْ كَانَ الرَّجُلُ يُؤْتَى بِهِ يُهَادَى بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ حَتَّى يُقَامَ فِى الصَّفِّ

“Aku telah melihat bahwa orang yang meninggalkan shalat jamaah hanyalah orang munafik, di mana ia adalah munafik tulen. Karena bahayanya meninggalkan shalat jamaah sedemikian adanya, ada seseorang sampai didatangkan dengan berpegangan pada dua orang sampai ia bisa masuk dalam shaf.” (HR. Muslim no. 654).

Kumpulan Dalil dan Ayat Al-Qur'an tentang Munafik

Terdapat sejumlah ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang orang munafik, baik terkait dengan perilaku, sifat, hingga balasan untuk mereka.

Berikut ini sejumlah ayat Al-Qur'an yang memuat dalil atau keterangan tentang orang munafik:

1. Surah At-Taubah Ayat 75-77

۞ وَمِنْهُمْ مَّنْ عٰهَدَ اللّٰهَ لَىِٕنْ اٰتٰىنَا مِنْ فَضْلِهٖ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُوْنَنَّ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ ٧٥ فَلَمَّآ اٰتٰىهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖ بَخِلُوْا بِهٖ وَتَوَلَّوْا وَّهُمْ مُّعْرِضُوْنَ ٧٦ فَاَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِيْ قُلُوْبِهِمْ اِلٰى يَوْمِ يَلْقَوْنَهٗ بِمَآ اَخْلَفُوا اللّٰهَ مَا وَعَدُوْهُ وَبِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ ٧٧

Artinya:

"Dan di antara mereka ada yang berjanji kepada Allah: ‘Jika Allah memberikan sebagian dari karunia-Nya kepada kami, pasti kami bersedekah dan termasuk orang-orang saleh. Maka setelah Allah berikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka kikir dan berpaling. Maka Allah timbulkan kemunafikan di hati mereka sampai mereka menjumpai Allah, karena mereka telah ingkar janji kepada Allah dan karena mereka berdusta," (QS. At-Taubah [9]: 75-77).

2. Surah An-Nisa Ayat 142

اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ ١٤٢

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka dan apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya [dengan salat] di hadapan manusia, dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali,” (An-Nisa [4]: 142).

3. Surah An-Nisa Ayat 145

اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙ ١٤٥

Artinya:

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu [ditempatkan] di tingkat paling bawah dari neraka. Kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka," (An-Nisa [4]: 142).

4. Surah Al-Baqarah Ayat 8

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ ٨

Artinya:

"Di antara manusia ada yang berkata, 'Kami beriman kepada Allah dan hari Akhir,' padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang mukmin," (QS. Al-Baqarah [2]: 8).

5. Surah Al-Baqarah Ayat 14 dan 15

وَاِذَا لَقُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَالُوْٓا اٰمَنَّا ۚ وَاِذَا خَلَوْا اِلٰى شَيٰطِيْنِهِمْ ۙ قَالُوْٓا اِنَّا مَعَكُمْ ۙاِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُوْنَ ١٤ اَللّٰهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِيْ طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُوْنَ ١٥

Artinya:

"Apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, 'Kami telah beriman.' Akan tetapi apabila mereka menyendiri dengan setan-setan [para pemimpin] mereka, mereka berkata, 'Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya pengolok-olok.' Allah akan memperolok-olokkan dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan," (QS. Al-Baqarah [2]: 14-15).

6. Surah An-Nahl Ayat 91

...وَأَوْفُواْ بِعَهْدِ اللّهِ إِذَا عَاهَدتّمْ وَلاَ تَنقُضُواْ الأيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلاً

Artinya:

“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu)….” (QS. An Nahl: 91).

7. Surah Al-Anfal Ayat 27

يَأَيّهَا الّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَخُونُواْ اللّهَ وَالرّسُولَ وَتَخُونُوَاْ أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan juga janganlah kalian mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepada kalian, sedang kalian mengetahui” (QS. Al Anfal : 27).

Ada banyak artikel mengenai materi ajar di Tirto.id. Simak selengkapkan pada tautan berikut:

Kumpulan Artikel Materi Ajar

Baca juga artikel terkait MATERI AJAR atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar