Menuju konten utama

Cara Menumbuhkan Sifat Cinta, Takut, dan Berharap kepada Allah

Cara menumbuhkan sifat cinta, takut, dan berharap kepada Allah, akan dijabarkan dalam artikel berikut ini, beserta penjelasan tanda-tandanya.

Cara Menumbuhkan Sifat Cinta, Takut, dan Berharap kepada Allah
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Sifat cinta, takut, dan berharap kepada Allah Swt. tergolong sebagai cabang dari iman (syu'abul iman) yang berhubungan dengan akidah. Lantas, bagaimana cara menumbuhkan sifat-sifat tersebut dalam diri manusia?

Sebelum lebih lanjut mengidentifikasi cara menumbuhkan sifat cinta, takut, dan berharap kepada Allah Swt., akan dijelaskan terlebih dahulu terkait cabang syu'abul iman, sebagaimana sabda Rasulullah saw. sebagai berikut:

“Iman memiliki tujuh puluh lebih cabang, dan yang paling tinggi adalah kalimat laa ilaaha illallaah, sedangkan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Malu adalah bagian dari iman.” (HR. Bukhari dan Muslim).

77 syu'abul iman tersebut kemudian digolongkan menjadi tiga, yakni ma'rifatun bil qalbi (meyakini dengan hati), iqrarun bil lisan (diucapkan dengan lisan), dan 'amalun bil arkan (mengamalkan dengan perbuatan). Pembagian syu'abul iman tersebut merujuk pada sabda Rasulullah saw. dalam hadis sebagai berikut:

"Dari Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, Rasulullah Saw. bersabda: iman adalah tambatan hati, ucapan lisan, dan perwujudan perbuatan." (HR. Ibnu Majah).

Syu'abul iman bentuk ma'rifatun bil qalbi meliputi niat, akidah, dan hati. Akidah adalah sesuatu yang diyakini seseorang dengan hatinya. Akidah mencakup makna tauhid dan makna iman. Dalam makna iman, akidah mencakup enam rukun, mulai dari iman kepada Allah Swt. hingga iman kepada qada dan qadar.

Akidah merupakan seruan pertama yang disampaikan Nabi Muhammad saw. ketika mengemban misi kenabian. Apabila telah tertanam di dalam diri seseorang, akidah akan menumbuhkan sikap dan perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari. Contoh akidah dalam syu'abul iman adalah takut, berharap, dan cinta kepada Allah Swt.

Bagaimana Cara Agar Kita Cinta kepada Allah?

Cinta kepada Allah Swt. dalam Islam disebut mahabbatullah. Cinta kepada Allah Swt. merupakan tingkatan cinta tertinggi bagi muslim sekaligus unsur terpenting dalam beribadah.

Cinta kepada Allah tumbuh dari pengaruh akal dan jiwa yang melihat kekuasaanNya di langit maupun bumi. Cinta ini kemudian dapat tumbuh semakin kuat, setelah seseorang merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an serta berzikir. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 165 sebagai berikut:

"Di antara manusia ada yang menjadikan [sesuatu] selain Allah sebagai tandingan-tandingan [bagi-Nya] yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat kuat cinta mereka kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab [pada hari Kiamat], bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat keras azab-Nya, [niscaya mereka menyesal]." (QS. Al-Baqarah [2]: 165).

Seseorang orang yang cinta kepada Allah Swt akan menjalankan ibadah dengan perasaan senang. Ia bahkan dapat merasakan manisnya iman sebagaimana sabda Rasulullah saw. sebagai berikut:

“Dari Anas r.a. dari Nabi Saw., beliau bersabda: ’Ada tiga hal di mana orang yang memilikinya akan merasakan manisnya iman yaitu: mencintai Allah dan rasul-Nya melebihi segala-galanya, mencintai seseorang karena Allah, dan enggan untuk kembali kafir setelah diselamatkan oleh Allah daripadanya sebagaimana enggannya kalau dilemparkan ke dalam api.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berikut ini 5 cara mencintai Allah Swt.

1. Memahami besarnya cinta Allah Swt. kepada hambaNya.

Allah tidak pernah berhenti memberikan nikmat kepada seluruh hambaNya mulai dari kesehatan, keselamatan, hingga rezeki. Nikmat Allah diberikan kepada siapapun hambaNya, baik yang muslim maupun tidak hingga yang berbuat maksiat dan dosa.

2. Senantiasa membersihkan hati

Seorang muslim seyogyanya membersihkan hati dengan kecintaan kepada Allah Swt. seperti beristigfar dan bertaubat. Selain itu, menjalankan perintah serta menjauhi segala laranganNya.

3. Mempelajari ilmu agama secara mendalam

Mempelajari ilmu agama akan membuat seseorang semakin cinta kepada Allah. Sebab melalui jalan tersebut, seseorang akan semakin mengetahui kebesaran serta keagungan Allah Swt.

4. Selalu berdoa kepada Allah

Saat berdoa, artinya, seorang muslim menggantungkan segalanya kepada Allah. Itu adalah tanda kecintaannya kepada Allah. Berserah kepada Allah merupakan salah satu cara agar muslim semakin cinta kepada Allah.

5. Selalu mengingat apapun yang diberikan Allah

Sejak terlahir di dunia, seorang muslim mendapatkan nikmat dari Allah. Maka, untuk menumbuhkan cintanya kepada Allah, seorang muslim harus senantiasa bersyukur bahwa Allah telah memberikan rezeki yang tiada tara kepadanya.

Bagaimana Cara Menumbuhkan Sifat Takut kepada Allah?

Sifat takut kepada Allah Swt. dalam Islam disebut dengan khauf. Pengertian takut kepada Allah tidak bisa disamakan dengan ketakutan manusia terhadap makhluk ciptaan, misalnya, hantu.

Takut kepada Allah adalah rasa takut, sedih, dan gelisah jika melakukan suatu hal yang tidak disenangi Allah Swt. Dalil takut kepada Allah termuat dalam Surah Al-Hajj ayat 1-2. Allah Swt. memerintahkan umat Islam untuk takut kepadaNya.

"Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya guncangan hari Kiamat itu adalah sesuatu yang sangat besar. Pada hari kamu melihatnya [guncangan itu], semua perempuan yang menyusui melupakan anak yang disusuinya, setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya dan kamu melihat manusia mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk. Akan tetapi, azab Allah itu sangat keras." (QS. Al-Hajj [22]: 1-2).

Dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2021) karya Ahmad taufik dan Nurwastuti Setyowati, Imam Ghazali menjelaskan contoh takut kepada Allah Swt., meliputi:

  • Takut tidak diterimanya taubat.
  • Takut tidak mampu istikamah dalam beramal saleh.
  • Takut akan mengikuti hawa nafsu.
  • Takut tertipu oleh gemerlap duniawi.
  • Takut terperosok dalam jurang maksiat.
  • Takut atas siksa kubur.
  • Takut terjebak pada kesibukan yang melalaikan dari Allah Swt.
  • Takut menjadi sombong karena memperoleh nikmat dari Allah Swt.
  • Takut mendapatkan siksaan di dunia, hingga takut tidak mendapatkan nikmat surga.

Manfaat takut kepada Allah di antaranya membuat muslim terhindar dari sifat takabur sehingga tetap rendah hati. Cara menumbuhkan sifat takut kepada Allah Swt. di antaranya dengan meningkatkan pengetahuan tentangNya, baik tentang kebesaran maupun sifat-sifat wajibNya.

Cara menumbuhkan sifat takut juga bisa dilakukan dengan berdoa. Sebagaimana dituliskan Syaikh Albani dalam kitab Syarhul `Aqîdatith Thohâwiyyah juz 1, berikut lafal doa meminta rasa takut kepada Allah Swt:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَأَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الحَقِّ فِي الغَضَبِ وَالرِّضَى وَأَسْأَلُكَ القَصْدَ فِي الغِنَى وَالفَقْرِ وَأَسْأَلُكَ نَعِيْمًا لاَ يَنْفَدُ وَقُرَّةَ عَيْنٍ لاَ تَنْقَطِعُ

Arab Latinnya:

Allôhumma Innî As-Aluka Khosyyataka fil Ghoibi wasy Syahâdah, wa As-Aluka Kalimatal Haqqi fil Ghodhobi war Ridhô wa As-Alukal Qoshda fil Ghinâ wal Faqri wa As-Aluka Na`îman Lâ Yanfadu wa Qurrota `Ainin Lâ Tanqothi`

Artinya:

"Ya Allah, aku memohon rasa takut kepada-Mu disaat tidak terlihat maupun disaat terlihat manusia, dan aku memohon kepada-Mu ucapan yang benar di saat sedang marah maupun saat ridho, dan aku mohon kepada-Mu sifat hemat di saat berkecukupan maupun di saat kekurangan, dan aku memohon kepada-Mu kenikmatan yang tidak akan habis, serta penyejuk mata yang tidak akan terputus."

Cara Menumbuhkan Sifat Berharap kepada Allah

Sifat berharap kepada Allah dikenal dengan istilah raja'. Pengertian sifat raja' adalah berharap untuk memperoleh rahmat serta karunia Allah Swt.

Sifat berharap kepada Allah harus dibarengi sifat optimistis, perasaan gembira, sikap percaya, dan yakin akan kebaikan Allah Swt. Selain itu, sifat raja’ harus disertai amal-amal saleh.

Contoh berharap kepada Allah adalah optimistis bahwa Allah Swt. akan memberikan jalan keluar dari setiap permasalahan. Kendati demikian, seseorang juga mengusahakannya dengan berikhtiar dan berdoa sehingga permasalahan dapat diselesaikan.

Manfaat sifat raja' salah satunya adalah membuat seseorang tidak mudah menghakimi orang lain, karena segala keputusan adalah milik Allah Swt. Sebagai contoh, seseorang yang melihat orang lain bermaksiat tidak boleh memvonis mereka pasti masuk neraka.

Sebab bisa jadi, dalam diri mereka yang bermaksiat, terdapat harapan bahwa Allah Swt. akan mengampuni dosa-dosanya sehingga kelak dapat masuk ke surga. Sebaliknya orang yang memvonis tadi, justru memiliki sifat sombong dalam hatinya atau merasa lebih baik.

Cara menumbuhkan sifat raja' pada diri seseorang dapat dilakukan melalui beberapa hal sebagai berikut:

1. Muhasabah atas nikmat Allah Swt.

Muhasabah atas nikmat yang diberikan Allah Swt. akan membuat seseorang bersyukur. Hal itu akan membuat muslim semakin yakin bahwa Allah adalah tempat berharap.

2. Mempelajari dan memahami Al-Qur'an

Mempelajari dan memahami Al-Qur'an merupakan salah satu cara menumbuhkan sifat berharap kepada Allah Swt. Sebab, Al-Qur'an mengandung banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil seorang muslim, serta dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai pesan moral di dalam Al-Qur'an akan menumbuhkan sifat raja'.

3. Meyakini kesempurnaan karunia Allah Swt.

Tidak ada makhluk ciptaan Allah di dunia ini yang tidak bermanfaat. Sifat raja' tumbuh salah satunya ketika seseorang meyakini bahwa Allah Swt. telah memberikan karunia sempurna kepada seluruh makhlukNya terutama manusia.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin