tirto.id - Pengertian Syuabul Iman adalah cabang-cabang iman yang apabila diamalkan seluruhnya, maka akan sempurnalah iman seorang Muslim. Disebutkan dalam HR. Muslim bahwa syuabul iman terdiri dari 77 cabang.
“Dari Abu Hurairah ra.berkata, Rasulullah Saw. bersabda: Iman itu 77 (tujuh puluh tujuh) lebih cabangnya, yang paling utama adalah mengucapkan laa ilaha illallah, dan yang paling kurang adalah menyingkirkan apa yang akan menghalangi orang di jalan, dan malu itu salah satu dari cabang iman," (HR. Muslim).
Mengutip dari E-Modul PAI Kelas X: 36, jika setiap muslim mampu menghayati dan mengamalkan tiap-tiap cabang iman yang berjumlah 77 tersebut, maka ia akan merasakan nikmatnya mengimplementasikan hakikat iman dalam kehidupan.
Beberapa ahli hadis menyusun risalah tentang syu’abul iman atau cabang-cabang iman meliputi:
a. Imam Baihaqi RA yang menuliskan kitab Syu’bul Iman;
b. Abu Abdilah Halimi RA dalam kitab Fawaidul Minhaj;
c. Syeikh Abdul Jalil RA dalam kitab Syu’bul Iman;
d. Imam Abu Hatim RA dalam kitab Washful Iman wa Syu’buhu
Syu’abul iman dikategorikan ke dalam tiga bagian berdasarkan Hadis Ibnu Majah berikut:
"Dari Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, Rasulullah Saw. bersabda: iman adalah tambatan hati, ucapan lisan dan perwujudan perbuatan," (H.R. Ibnu Majah).
Berdasarkan hadis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa syu’abul iman terdiri atas tiga kategori berikut:
1. Ma'rifatun bil qalbi yaitu meyakini dengan hati;
2. Iqrarun bil lisan yaitu diucapkan dengan lisan;
3. ‘Amalun bil arkan yaitu mengamalkannya dengan perbuatan anggota badan.
Pembagian Cabang Iman dalam Syuabul Iman
Menurut pengelompokan di atas, maka syu’abul iman dibagi lagi ke dalam tiga bagian yang meliputi:
a. Niat, akidah dan hati terdiri dari 30 cabang iman
b. Lisan/ucapan terdiri dari 7 cabang iman
c. Seluruh anggota badan terdiri dari 40 cabang iman
Syuabul Iman, Cabang iman yang masuk bagian niat, aqidah, dan hati
Sebagaimana dikutip dari e-book PAI SMA/SMK dari Kemdikbud dijelaskan penjabarannya seperti berikut:
- Iman kepada Allah SWT.
- Iman kepada malaikat Allah SWT.
- Iman kepada kitab-kitab Allah SWT.
- Iman kepada rasul-rasul Allah SWT.
- Iman kepada takdir baik dan takdir buruk Allah SWT.
- Iman kepada hari akhir.
- Iman kepada kebangkitan setelah kematian.
- Iman bahwa manusia akan dikumpulkan di Yaumul Mahsyar setelah hari kebangkitan.
- Iman bahwa orang mukmin akan tinggal di surga, dan orang kafir akan tinggal di neraka.
- Mencintai Allah SWT.
- Mencintai dan membenci karena Allah SWT.
- Mencintai Rasulullah SAW dan yang memuliakannya.
- Ikhlas, tidak riya dan menjauhi sifat munafik.
- Bertaubat, menyesal dan janji tidak akan mengulang suatu perbuatan dosa
- Takut kepada Allah SWT.
- Selalu mengharapkan rahmat Allah SWT.
- Tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT.
- Syukur nikmat.
- Menunaikan amanah.
- Sabar.
- Tawadu dan menghormati yang lebih tua.
- Kasih sayang termasuk mencintai anak-anak kecil.
- Rida dengan takdir Allah SWT.
- Tawakal.
- Meninggalkan sifat takabur dan menyombongkan diri.
- Tidak dengki dan iri hati.
- Rasa Malu.
- Tidak mudah marah.
- Tidak menipu, tidak su'uzon dan tidak merencanakan keburukan kepada siapa pun.
- Menanggalkan kecintaan kepada dunia, termasuk cinta harta dan jabatan
Syuabul Iman, Cabang iman yang diamalkan melalui lisan/ucapan
- Membaca kalimat thayyibah (kalimat-kalimat yang baik)
- Membaca kitab suci Al-Qur`an
- Belajar dan menuntut ilmu
- Mengajarkan ilmu kepada orang lain
- Berdoa
- Zikir kepada Allah SWT termasuk istighfar
- Menghindari bacaan yang sia-sia.
Syuabul Iman, Cabang iman yang pengamalannya dengan perbuatan anggota badan
- Bersuci atau thaharah termasuk di dalamnya kesucian badan, pakaian dan tempat tinggal
- Menegakkan salat baik salat fardu, salat sunah maupun mengqada salat
- Bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim, membayar zakat fitrah dan zakat mal, memuliakan tamu serta membebaskan budak.
- Menjalankan puasa wajib dan sunah
- Melaksanakan haji bagi yang mampu
- Beri’tikaf di dalam masjid, termasuk di antaranya adalah mencari lailatul qadar
- Menjaga agama dan bersedia meninggalkan rumah untuk berhijrah beberapa waktu tertentu
- Menyempurnakan dan menunaikan nazar
- Menyempurnakan dan menunaikan sumpah
- Menyempurnakan dan menunaikan kafarat
- Menutup aurat ketika sedang salat maupun ketika tidak salat
- Melaksanakan kurban
- Mengurus perawatan jenazah
- Menunaikan dan membayar hutang
- Meluruskan muamalah dan menghindari riba
- Menjadi saksi yang adil dan tidak menutupi kebenaran
- Menikah untuk menghindarkan diri dari perbuatan keji dan haram
- Menunaikan hak keluarga, dan sanak kerabat, serta hak hamba sahaya
- Berbakti dan menunaikan hak orang tua
- Mendidik anak-anak dengan pola asuh dan pola didik yang baik
- Menjalin silaturahmi
- Taat dan patuh kepada orang tua atau yang dituakan dalam agama
- Menegakkan pemerintahan yang adil
- Mendukung seseorang yang bergerak dalam kebenaran
- Menaati hakim (pemerintah) dengan catatan tidak melanggar syariat
- Memperbaiki hubungan muamalah dengan sesama
- Menolong orang lain dalam kebaikan
- Amar ma’ruf nahi munkar
- Menegakkan hukum Islam
- Berjihad mempertahankan wilayah perbatasan
- Menunaikan amanah termasuk mengeluarkan 1/5 harta rampasan perang
- Memberi dan membayar hutang
- Memberikan hak-hak tetangga dan memuliakannya
- Mencari harta dengan cara yang halal
- Menyedekahkan harta, termasuk juga menghindari sifat boros dan kikir
- Memberi dan menjawab salam
- Mendoakan orang yang bersin
- Menghindari perbuatan yang merugikan dan menyusahkan orang lain
- Menghindari permainan dan senda gurau
- Menyingkirkan benda-benda yang mengganggu di jalan.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yulaika Ramadhani