tirto.id - Pola asuh atau parenting merupakan cara mendidik serta mendampingi anak, mengasuh dan membimbing agar dapat tumbuh dengan sehat dan baik. Sedangkan ilmu parenting adalah ilmu tentang cara mendidik anak.
Democratic parenting atau pola asuh demokratis merupakan salah satu cara pengasuhan yang memakai gaya demokratis atau pengambilan keputusan bersama dengan saling hormat dan menghargai, dan bertanggung jawab.
Merujuk laman Parenting for Brain, di dalam penerapan pola asuh demokratis, semua anggota keluarga punya hak bersuara ketika melakukan pengambilan keputusan keluarga. Dengan begitu dapat melatih kemandirian serta kepedulian pada kepentingan dan kesejahteraan keluarga.
Dalam cara pandang parenting seperti yang diungkapkan oleh Diane Baumrind, pola asuh demokratis ini disebut juga gaya pengasuhan otoritatif.
Menurut Diane Baumrind, pola asuh atau parenting style terbagi menjadi tiga jenis yakni:
- Gaya pola asuh permisif / laissez-faire atau serba boleh, apapun yang diinginkan anak akan dituruti.
- Gaya pola asuh otoriter/otokratis atau orang tua memiliki aturan yang ketat dan harus dituruti oleh anak.
- Gaya pola asuh otoritatif/demokratis atau pola pengasuhan di antara permisif dan otoriter, yakni demokratis, yaitu kedua belah pihak saling menghargai.
Cara menerapkan pola asuh demokratis
Pola asuh demokratis diterapkan dengan memperlakukan anak secara setara. Mereka diberi pilihan dan boleh menentukan keputusan atas pilihannya. Namun mereka juga harus bertanggung jawab dengan keputusan tersebut.
Batasan yang diberikan dalam pola asuh demokratis adalah, anak hanya diberi kebebasan menentukan pilihan sesuai dengan usia mereka. Tidak bebas melakukan semua hal yang bisa dilakukan orang dewasa.
Karakteristik pola asuh demokratis
Ada beberapa aspek penting atau karakteristik yang biasanya menyertai pola asuh demokratis. Hal ini tak bisa diabaikan ketika orang tua hendak menerapkan pola asuh demokratis dalam keluarga.
Bahkan, karakteristik ini menjadi kunci dalam menerapkan parenting democratic. Berikut ini penjelasan mengenai karakteristik pola asuh demokratis seperti dilansir laman Mom Junction:
1. Fokus pada peraturan
Orang tua demokratis akan mendiskusikan mengenai aturan yang akan mereka terapkan kepada anak-anaknya. Dengan begitu anak memahami peraturan, termasuk pada konsekuensi yang akan diterima jika melanggar aturan.
2. Memberikan pilihan
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis, akan memberikan pilihan untuk berbagai hal di kehidupan sehari-hari. Apapun pilihan tersebut, anak harus mau menerima konsekuensinya.
3. Penguatan positif
Perilaku positif yang diperbuat oleh anak harus dihargai sehingga mereka tetap mengikuti aturan yang telah disepakati sebelumnya. Itu tanda bahwa pilihan yang mereka ambil, baik dan dipatuhi. Sebaliknya, ada hukuman jika terjadi perilaku negatif dan pelanggaran.
4. Memberi motivasi
Anak-anak sangat membutuhkan motivasi dalam mencapai tujuan mereka. Ini harus diberikan oleh orang tua secara seimbang dan tidak berlebihan.
5. Pengertian dan kasih sayang
Walau pola asuh demokratis dilakukan dengan kesetaraan kepada semua anggota keluarga, namun pengertian dan kasih sayang tidak boleh lepas dari pengasuhan.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari