Menuju konten utama

Apa Saja Prinsip Parenting untuk Pasangan Muda Agar Bebas Stres?

Tips menjadi orang tua muda agar bebas stres di antaranya jangan malu minta bantuan hingga percaya pada diri sendiri.

Apa Saja Prinsip Parenting untuk Pasangan Muda Agar Bebas Stres?
Ilustrasi. FOTO/Istock

tirto.id - Menjadi orang tua di usia muda tidaklah mudah. Masa transisi untuk mengemban tanggung jawab sebagai orang tua kerap menjadi penyebab stres bagi pasangan muda.

Orang tua yang mengalami stres tidak hanya berdampak pada kesehatan mentalnya tapi juga berdampak pada tumbuh kembang anak.

Inilah mengapa, belajar mengenai apa saja prinsip parenting penting untuk dilakukan pasangan muda agar bebas stres.

Parenting sendiri memiliki berbagai macam definisi. Dilansir dari laman Healthy Place, berikut adalah definisi-definisi dari parenting:

  • Proses membesarkan seorang anak dari lahir hingga bisa mandiri di usia dewasa
  • Memfasilitasi proses perkembangan anak dalam berbagai tahap
  • Memenuhi tanggung jawab sebagai orang tua dalam membesarkan anak
  • Menyediakan lingkungan yang sehat bagi anak untuk memastikan perkembangan sosial dan edukasi mereka
  • Menyediakan kondisi finansial yang stabil di rumah
Menurut The American Psychological Association, terdapat 3 tujuan utama dari parenting, yaitu:

  1. Menjaga anak tetap sehat dan aman
  2. Mempersiapkan anak untuk menjadi mandiri di masa dewasa
  3. Mengajarkan nilai-nilai yang sejalan dengan budaya yang dianut orang tua

Tips menjadi orang tua muda agar bebas stres

Kehadiran seorang anak dapat menjungkir balikkan kehidupan bagi pasangan muda yang baru saja menjadi orang tua.

Bukan hal aneh bahwa menjadi orang tua dapat membuat perasaan yang bercampur menjadi satu, senang, excited, rasa tidak berdaya, dan selalu ingin menjadi yang terbaik untuk si kecil. Perasaan inilah yang acap membuat orang tua stres, kelelahan, ketakutan, hingga keraguan.

Guna mengatasi kendala tersebut, Freedman Center William James College menyusun sejumlah tips yang dapat diterapkan pasangan muda untuk menjalankan perannya sebagai orang tua baru, berikut disarikan dari laman resminya:

1. Siapkan diri merasakan stres.

Menjadi orang tua adalah transisi besar dalam hidup. Tak peduli seberapa kuat upaya untuk mengantisipasinya, stres pada awal menjadi orang tua adalah hal yang wajar, seiring berjalan waktu Anda dapat menyesuaikan diri.

2. Bergabunglah dengan kelompok orang tua.

Bergaul tidak harus spesifik sesuai dengan situasi hidup Anda. Orang tua tunggal, orang tua angkat, orang tua dengan jenis kelamin yang sama, orang tua dari banyak anak, pasangan tradisional, semua orang tua yang baru mengalami kegembiraan dan kekhawatiran dasar yang sama. Anda akan mendapatkan teman baru dan mendapatkan dukungan, bertukar pendapat, dan saling menguatkan.

3. Minta bantuan.

Jangan mencoba untuk menjadi ibu atau ayah super. Jika memang Anda dalam situasi yang memerlukan bantuan maka mintalah bantuan pada orang terdekat.

Tetangga, kerabat, teman, dan atau rekan kerja sering kali dengan senang hati membantu, jika Anda memberi tahu mereka apa yang Anda butuhkan.

4. Percaya pada diri sendiri.

Sebagai orang tua, Anda adalah orang yang paling tahu kondisi anak dan tahu apa yang terbaik untuk anak. Anda dapat menerapkan informasi dari orang terdekat, dokter, atau majalah dengan cara sendiri.

5. Maafkan dirimu.

Membuat kesalahan adalah hal yang wajar yang pasti akan dilewati semua orang tua. Kebutuhan anak sering kali berubah dari waktu ke waktu bahkan seorang ahli pun tidak dapat selalu memprediksi dengan tepat mengenai “apa yang terbaik untuk anak”.

Bicaralah dengan pasangan mengenai strategi yang baik untuk anak dan saling mendukung untuk berusaha bersama-sama.

6. Tinjau dan revisi ekspektasi terhadap diri sendiri.

Ingatlah bahwa Anda memiliki bayi baru tergantung pada Anda untuk setiap kebutuhannya.

Lepaskan rasa bersalah yang disebabkan oleh tugas yang belum selesai. Penting untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

7. Ajukan pertanyaan.

Tidak peduli seberapa dalam Anda mengetahui tentang anak, ingatlah bahwa proses belajar tetap berjalan. Terbukalah untuk sesuatu yang baru.

8. Ingat siapa diri Anda sebelum mempunyai anak.

Beberapa orang tua baru merasa tidak bisa kembali kepada dirinya saat belum mempunyai anak. Tetaplah terhubung dengan lingkungan dan teman Anda sebelum mempunyai bayi. Jika memiliki waktu luang, kembalilah ke hobi dan aktivitas sebelumnya.

9. Waspadai perasaan Anda sendiri, berbagai pengalaman yang berkaitan dengan menjadi orang tua baru.

Ibu dan ayah dapat merasakan berbagai macam emosi, termasuk kecemasan, kesedihan, atau ketakutan. Memiliki perasaan berbeda terkait dengan menjadi orang tua baru bukanlah hal yang memalukan dan bukan cerminan dari kemampuan Anda sebagai orang tua.

10. Menghabiskan waktu berdua bersama pasangan.

Meskipun sebagian besar waktu dihabiskan untuk anak, cobalah untuk menghabiskan waktu berdua saja dengan pasangan. Bicarakan tentang harapan dan ketakutan Anda, bagaimana keadaan telah berubah, dan apa yang ingin Anda pertahankan.

11. Anak mendapat manfaat dari berbagai jenis interaksi cinta.

Merawat dan mengasuh bayi tidak datang dari menyusu saja. Luangkan waktu untuk menggendong bayi, berbicara dengannya, dan kembangkan cara Anda sendiri untuk berinteraksi dengannya.

12. Nikmati tumbuh kembang anak.

Masa kanak-kanak tidak akan terasa berlalu dengan cepat dan itu tidak akan berulang.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari