Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Hikmah & Manfaat Syu'abul Iman dalam Kehidupan Manusia

Hikmah dan manfaat syu'abul iman dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Hikmah & Manfaat Syu'abul Iman dalam Kehidupan Manusia
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Hikmah dan manfaat syu’abul iman dalam kehidupan manusia di antaranya menanamkan sikap tidak takut kematian, menghadirkan jiwa yang tenang, menjadikan hidup lebih berkualitas, mendatangkan keberuntungan, hingga mencegah sakit jasmani dan rohani.

Dalam syariat Islam, dikenal istilah rukun iman. Setiap muslim wajib percaya kepada rukun Iman yang meliputi kepada Allah SWT, Malaikat-Nya, Kitab-Nya, Rasul-Nya, Hari Kiamat, serta Qada dan Qadar.

Percaya kepada rukun iman bagi seorang muslim diimplementasikan dengan meyakini dalam hati (ma’rifatun bil qalbi), mengucapkan dengan lisan (iqrarun bil lisan), dan diamalkan melalui perbuatan (‘amalun bil arkan).

Hal ini senada dengan hadis dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda sebagai berikut:

Iman adalah tambatan hati, ucapan lisan dan perwujudan perbuatan,” (HR. Ibnu Majah).

Percaya kepada rukun iman bagi seorang muslim harus diwujudkan melalui hati, lisan, dan perilakunya.

Oleh sebab itu, kemudian muncul istilah syu’abul iman (شعب الإيمان), yang berarti cabang-cabang iman.

Dalam hal ini, cabang-cabang iman merupakan implementasi lebih lanjut dari kepercayaan muslim kepada rukun iman.

Lafal syu’abul iman dinukil dari sebuah hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda sebagai berikut:

Iman memiliki tujuh puluh lebih cabang, dan yang paling tinggi adalah kalimat laa ilaaha illallaah, sedangkan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Malu adalah bagian dari iman,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis di atas dijelaskan bahwa bentuk syu’abul iman tertinggi adalah kalimat "laa ilaaha illallaah (tiada tuhan selain Allah SWT)". Sementara itu, cabang keimanan yang paling rendah berupa menyingkirkan gangguan dari jalan.

Akan tetapi, dalam hadis Imam Bukhari dan Muslim tersebut baru disebutkan 3 dari 70 lebih cabang-cabang iman.

Oleh karena itu, beberapa ulama membuat kitab yang menjelaskan syu’abul iman lebih mendalam di antaranya sebagai berikut:

    • Imam Baihaqi Ra., seorang ulama mazhab Syafi’i asal Irak melalui kitab Syu’bul Iman.
    • Abu Abdilah Halimi Ra., seorang ulama Bukhara, Uzbekistan melalui kitab Fawaidul Minhaj.
    • Imam Abu Hatim Ra., seorang ulama asal Iran melalui kitab Washful Iman wa Syu’buhu.
Sebenarnya terdapat ulama lain yang juga merincikan syu’abul iman seperti Ibnu Hajar Al-Asqalani, seorang ulama kenamaan Mesir.

Ibnu Hajar dalam melalui kitab Fath Al-Bari bi Syarh Shahih Al-Bukhari (Fathul Bari) menuliskan sekitar 69 cabang-cabang iman beserta dalilnya. Adapun syu’abul iman versi Ibnu Hajar dapat dilihat di sini.

Hikmah & Manfaat Syu'abul Iman dalam Kehidupan Manusia

Seorang muslim seyogyanya mengetahui dan mengamalkan syu’abul iman, supaya meningkatkan kadar ketakwaan kepada Allah SWT.

Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati melalui buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2021) menuliskan hikmah dan manfaat syu’abul iman dalam kehidupan manusia sebagai berikut:

    • Menghilangkan sifat kepercayaan manusia kepada makhluk, karena sebaik-baiknya tempat bersandar dan meminta tolong hanya Allah SWT.
    • Menanamkan sikap tidak takut dengan kematian, karena ajal manusia adalah hak Allah SWT. Manusia hanya bisa mempersiapkan diri sebaiknya dalam menghadapi maut.
    • Menghadirkan jiwa yang tenang, karena Allah akan selalu menolong hamba-hamba-Nya yang bertakwa.
    • Menjadikan hidup lebih berkualitas, karena iman akan menuntun manusia dalam perbuatan baik dan menjauhkan segala yang dilarang Allah SWT.
    • Menghadirkan sikap ikhlas, karena segala amalan dilakukan hanya demi memperoleh rida Allah SWT.
    • Mendatangkan keberuntungan, karena orang-orang yang menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT termasuk dalam golongan beruntung.
    • Mencegah sakit jasmani dan rohani, karena iman menjaga mereka dari segala hal yang merugikan kesehatan.

Baca juga artikel terkait SYUABUL IMAN atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno