tirto.id - Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, menjenguk Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, di rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Senin (14/4/2025).
Suharyo menjenguk didampingi kuasa hukum dan keluarga Hasto. Dia turut memberkati daun palma yang dititipkan oleh salah satu keluarga untuk diberikan kepada Hasto.
Setelah sekitar dua jam menemui Hasto, Suharyo mengaku memberi pesan kepada Hasto agar menjalani puasa selama tiga hari tiga malam. Dia turut mendoakan Hasto yang tengah menjalani masa tahanan.
"Salah satu yang boleh dikatakan ekstrim adalah menjalankan puasa tiga hari tiga malam tidak makan dan tidak minum," kata Suharyo, kepada wartawan di depan rutan Merah Putih KPK, Senin.
Selain itu, Uskup Suharyo mengatakan kehadirannya ke rutan KPK ini, bukan hanya untuk mengunjungi Hasto, melainkan para tahanan lainnya yang beragama Katolik, sebagai bentuk tanggungjawabnya selalu memperhatikan umatnya yang mengalami keadaan sulit.
"Alasannya adalah, itu tanggung jawab saya, salah satu tanggung jawab saya untuk selalu memperhatikan saudari-saudara kita yang dalam keadaan sulit. Berada di dalam tahanan pasti keadaannya sulit," ucap Suharyo.
Langkah Suharyo itu sekaligus meneladani cara Paus Fransiskus, yang kerap mengunjungi penjara pada tiap Kamis.
"Saya juga sebagai seorang Pastor di Keuskupan Agung Jakarta, mempunyai tanggung jawab seperti itu," tutur Suharyo.
Uskup Suharyo menjelaskan kunjungannya ini sekaligus untuk merayakan Tahun Yubelium, yang turut dirayakan oleh seluruh Gereja Katolik di dunia.
"Judulnya adalah pengharapan, peziarah pengharapan. KIta semua adalah peziarah pengharapan, Pak Hasto juga berbicara mengenai pengharapan itu," kata Suharyo.
Di sisi lain, Suharyo juga mengaku pernah bertetangga dengan Hasto di Yogyakarta. Dia mengaku kerap bertamu telah mengenal Hasto sejak lama, karena kerap bertamu ke rumah keluarga Sekjen PDIP itu.
"Saya dulu tinggal disana itu 16 tahun, lebih 23 tahun 7 malahan. Saya sering main sepak bola di lapangan itu. Jadi, kurang lenih saya kenal dengan keluarganya karena sesudah man sepak bola, mampirnya ke rumahnya keluarga Mas Hasti itu," ucap Uskup Suharyo.
Dia menyebut Hasto tengah menjalani masa retret atau penyucian diri, dengan cara bangun pagi, berdoa doa, membaca kitab suci, berolahraga, refleksi, dan berdiskusi dengan para tahanan lainnya.
"Mas Hasto sangat senang karena beliau hadir dapat membuat suasana si dalam rumah ini, rumah tahanan ini hidup. Jadi, tidak suram tetapi hidup, gembira karena saling mendukung di dalam keterbatasan ini," tutup Uskup Suharyo.
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama