Menuju konten utama

Nomenklatur Kota Berubah, Pramono akan Ganti Nama Bank DKI

Perubahan nama itu sekaligus merupakan upaya rebranding Bank DKI yang diharapkan jadi ikon Jakarta.

Nomenklatur Kota Berubah, Pramono akan Ganti Nama Bank DKI
Warga melintasi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Galeri Bank DKI di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2025). Layanan transaksi antar bank melalui ATM Bank DKI telah kembali beroperasi secara penuh usai selesainya proses pemeliharaan sistem layanan dan Pemprov DKI Jakarta memastikan keamanan dana nasabah yang tersimpan di Bank tersebut. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/nz

tirto.id - Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Pramono Anung, berencana melakukan rebranding terhadap Bank DKI. Salah satu upaya rebranding tersebut adalah dengan cara mengubah namanya. Meski begitu, Pramono hingga saat ini belum mengumumkan apa nama baru yang akan digunakan untuk mengganti nama Bank DKI.

"Kami harus memikirkan untuk mengubah nama Bank DKI ini. Apakah Bank DKI menjadi Bank Jakarta atau Bank Global sehingga kami lakukan yang namanya rebranding," ujar Pramono melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Senin (14/4/2025).

Dengan melakukan rebranding, Pramono berharap kualitas Bank DKI juga akan meningkat. Sebab, dia menginginkan Bank DKI dapat menjadi ikon Kota Jakarta.

Wacana tersebut kemudian dikonfirmasi oleh Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim atau biasa dipanggil Chico Hakim.

Chico bilang bahwa wacana penggantian nama Bank DKI tersebut dilakukan karena terjadi perubahan nomenklatur dari semula Daerah Khusus Ibukota (DKI) menjadi DKJ.

Rebranding karena Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 itu udah bukan DKI, tapi DKJ. itu aja,” ujar Chico ketika ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (14/4/2025).

Chico membantah wacana rebranding ini terkait dengan permasalahan gangguan layanan Bank DKI akhir-akhir ini. Meski begitu, permasalahan gangguan layanan Bank DKI tersebut memang diakui Chico menjadi momentum untuk berbenah.

“Ya harus ganti nama-lah, kan, udah bukan DKI lagi. Itu, kan, awalnya. Justru momentum [kasus] itu, menjadi suatu yang juga diharapkan untuk bisa menjadikan Bank DKI yang sekarang ini menjadi bank yang lebih maju, lebih profesional,” jelasnya.

Chico menambahkan bahwa Pramono menegaskan ke depannya Bank DKI harus diisi dengan orang-orang profesional dan tidak boleh ditempati “orang titipan”.

“Dalam rapat, Pak Pramono Anung, Bapak Gubernur menyampaikan secara khusus, betul-betul nanti ke depannya harus dikelola oleh orang-orang yang profesional. Jadi, diharapkan nanti tidak ada lagi yang selama ini ada suara-suara yang mengatakan ‘ada titipan’,” tukas Chico.

Baca juga artikel terkait BANK DKI atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Fadrik Aziz Firdausi