Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

12 Tanda-Tanda Orang yang Beriman Menurut Agama Islam

Tanda-tanda orang beriman dalam Islam dapat diketahui dari perilaku dan sikapnya terhadap perintah serta larangan agama. Simak setiap cirinya berikut ini.

12 Tanda-Tanda Orang yang Beriman Menurut Agama Islam
Ilustrasi. foto/istockpphoto

tirto.id - Tanda-tanda orang yang beriman dalam Islam akan terlihat dari tingkah laku dan kebiasaan yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyandingkan setiap urusan yang dikerjakan demi mencari rida ilahi.

Iman adalah sesuatu yang abstrak dan tidak mudah diukur. Orang dengan keimanan yang benar, akan memperoleh balasan terbaik di sisi Allah subhanahu wa ta'ala.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Iman itu diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan” (H.R. Ibnu Majah)

12 Tanda-tanda Orang Beriman

Menurut E-Modul PAI Kelas X, kaitan antara keimanan dan tingkah laku seseorang sangatlah erat. Semakin baik kualitas imannya, maka akan semakin baik pula perilaku dan akhlaknya dalam kehidupan.

Iman diyakini dengan hati. Setelah itu, orang yang beriman menyatakan keimanan tersebut dengan lisannya sehingga menjadi satu kesatuan antara hati dan ucapan. Kesatuan iman tersebut lantas diimplementasikan dengan anggota badan melalui amalan atau tingkah laku yang sesuai dengan perintah dan larangan Allah subhanahu wa ta'ala.

Ada berbagai ciri-ciri orang beriman. Berikut ini tanda-tanda orang beriman yang dikenali berdasarkan Al-Qur'an:

1. Jika mendengar nama Allah subhanahu wa ta'ala disebut, hati seseorang bergetar

Orang beriman hatinya akan bergetar jika mendengar nama Allah dan jika dibacakan ayat-ayat Al-Qur'an maka bergejolak hatinya untuk segera mengamalkannya. Hal tersebut telah dijelaskan dalam firman Allah:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,” (QS. Al-Anfal/8:2).

2. Senantiasa bertawakal setelah bekerja keras dan berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala

Orang beriman akan senantiasa bertawakal setelah bekerja keras dan berdoa kepada Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam QS. at-Taghabun ayat 13 berikut:

“(Dialah) Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakal kepada Allah saja,” (QS. at-Taghabun/64: 13).

3. Selalu tertib menegakkan dan menjalankan salat

Seorang mukmin, seberapa pun sibuk dengan aktivitas dan urusan duniawinya, ia senantiasa memprioritaskan salat dan ibadah lainnya. Hal ini untuk menjaga kualitas imannya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam salatnya,” (QS. Al-Mukminun/23: 2).

4. Menafkahkan sebagian rezeki dan hartanya di jalan Allah

Seorang mukmin memiliki keyakinan bahwa harta yang dinafkahkan di jalan Allah subhanahu wa ta'ala merupakan wujud implementasi keimanan untuk pemerataan ekonomi supaya tidak terjadi kesenjangan antara aghniya (orang kaya) dan duafa (orang miskin).

Penjelasan tentang ini seperti terdapat dalam surah Al-Anfal ayat 3 :

“(yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka,” (QS. al-Anfal/8: 3).

5. Menghindari perkataan yang tidak berguna

Seorang mukmin akan selalu mempertimbangkan sesuatu sebelum mengucapkannya. Jika ucapannya bermanfaat, ia melanjutkan perkataannya.

Sebaliknya, apabila perkataannya akan mendatangkan mudarat, ia menghindarinya. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam surah Al-Mukminun ayat 3 berikut ini:

“Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,” (QS. Al-Mukminun: 3).

6. Memelihara amanah dan menepati janji

Seorang mukmin senantiasa memegang amanah dan menepati janji yang telah dibuatnya. Ia tidak akan berkhianat kepada siapapun yang telah mempercayainya.

Seperti disebutkan dalam firman Allah subhanahu wa ta'ala:

“Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya,” (QS. Al-Mukminun/23: 8).

7. Patuh dan taat pada Allah dan Rasul-Nya

Seorang mukmin yang terjaga keimanannya akan patuh dan taat atas segala perintah dan larangan yang disampaikan Allah subhanahu wa ta'ala dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah berfirman dalam surah An-Nur ayat 51 sebagai berikut:

"Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. “Kami mendengar, dan kami patuh”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. An-Nur/24: 51)

8. Taat kepada pemimpin

Allah juga memerintahkan bagi orang beriman untuk menaati-Nya, Rasul-Nya, serta pemimpin (ulil amri) di tengah kehidupannya. Ketaatan atas ketiganya saling berkaitan. Ditegaskan Allah dalam surah An-Nisaa' ayat 59 dan 8 sebagai berikut:

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (QS. An-Nisaa’/4: 59

“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” (QS. An-Nisaa’/4: 8)

9. Bertambah imannya jika dibacakan Al-Qur'an

Tanda-tanda orang beriman selanjutnya adalah bertambah keimanannya saat dibacakan Al-Qur'an. Ia mengambil manfaat dari kandungan Al-Qur'an lalu mengamalkannya. Allah berfirman:

“dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya)” (QS. Al-Anfal/8: 2)

10. Bertawakal hanya kepada Allah

Setiap mukmin akan menyandarkan urusannya hanya pada Allah. Ia berharap kebaikan untuk terwujudnya sebuah urusan dengan mengharapkan bantuan Allah, setelah segala upaya dilakukan. Allah berfirman:

“dan hanya kepada Rabbnya mereka bertawakkal” (QS. Al-Anfal/8: 2).

11. Senang berinfak demi mengharap rida Allah

Orang mukmin suka dengan berinfak sebagaimana pernah dilakukan sahabat Abu Bakar radhiyallahu 'anhu yang sampai menginfakkan semua hartanya di jalan Allah. Meski demikian, berinfak juga perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing orang. Allah berfirman:

“dan yang menginfakkan rezeki yang Kami berikan kepada mereka” (QS. Al-Anfal: 3).

12. Menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran

Allah memerintah orang beriman menjadi penolong bagi muslim lainnya. Caranya dengan mengerjakan perbuatan baik (makruf), mencegah perbuatan buruk (mungkar), mendirikan salat, menunaikan akat, dan taat pada Allah dan Rasul-nya.

Allah berfirman dalam surah At-Taubah ayat 71 seperti berikut:

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana." (QS. At-Taubah/9: 71)

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar