Menuju konten utama

Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar Beserta Contohnya

Percaya kepada qada dan qadar termasuk salah satu rukun iman. Baca penjelasan hikmah beriman kepada qada dan qadar beserta contohnya di artikel ini.

Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar Beserta Contohnya
ilustrasi qada dan qadar. tirto.id/Sabit

tirto.id - Iman kepada qada dan qadar merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini seorang muslim. Artinya, mereka memercayai bahwa Allah Swt. telah menetapkan takdir manusia, baik ketentuan buruk maupun baik.

Qada dan qadar sering disebut dengan sebutan takdir. Hukum terkait qada dan qadar tertuang dalam sabda Nabi Muhammad saw. Waktu itu, seorang laki-laki bertanya tentang iman, lalu Rasulullah saw. menjawab:

"Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikat-Nya; kitab-kitab; para rasul-Nya; hari akhir; dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk [qada dan qadar]," (H.R. Muslim).

Manfaat iman kepada qada dan qadar salah satunya ialah melatih seseorang berbaik sangka. Selengkapnya terkait hikmah beriman kepada qada dan qadar dapat disimak di bawah ini.

Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar

Hikmah qada dan qadar tidak hanya berkaitan dengan ketakwaan seseorang. Selengkapnya, berikut penjelasan hikmah dan manfaat beriman kepada qada dan qadar.

1. Membuat seseorang selalu optimis

Dengan memahami konsep qada dan qadar yang benar, seorang muslim senantiasa optimistis, berikhtiar, serta bertawakal kepada Allah Swt.

2. Menjauhkan manusia dari prasangka buruk

Seseorang yang memahami qada dan qadar tidak akan berprasangka buruk, baik kepada Allah maupun kepada makhluk-Nya.

3. Selalu berharap kepada Allah Swt.

Allah Swt. menciptakan makhluknya dengan segenap kemampuan, anggota tubuh, atau kelebihan tertentu. Dengan berkah tersebut, seorang muslim diwajibkan berusaha untuk memperoleh kehidupan yang layak dan tidak berputus asa dengan rahmat Allah Swt.

4. Saling mengenal dengan sesama

Hikmah beriman kepada qada dan qadar juga berkaitan dengan hubungan antarmanusia. Dengan menyadari bahwa manusia diciptakan berbeda-beda oleh Allah Swt, kita bisa saling mengenal dan bekerja sama dengan manusia lain.

5. Membuat manusia tidak sombong

Dengan qada dan qadar, seorang muslim sadar bahwa segala sesuatu yang Allah Swt. ciptakan memiliki tugas masing-masing. Karena itulah, ia tidak patut menyombongkan diri atau merasa rendah diri dari orang lain.

6. Memperoleh balasan di dunia atau akhirat

Setiap manusia memiliki kehendak bebas. Kendati sudah ada ketetapannya, manusia diberi keleluasaan untuk memilih. Dari pilihannya itulah manusia memperoleh balasan, baik itu di dunia atau di akhirat.

7. Memperoleh hasil setimpal

Hikmah beriman kepada qada dan qadar yang berikutnya adalah membuat manusia sadar diri. Hal ini didasarkan pada ketetapan bahwa Allah Swt. akan memberikan berkah dan hasil maksimal sesuai usaha hambanya yang mau berusaha.

8. Membuat manusia memahami hal yang baik dan buruk

Manfaat iman kepada qada dan qadar juga berkaitan dengan konsekuensi. Dengan mengimani qada dan qadar Allah Swt, manusia mampu membedakan antara jalan yang baik dan buruk karena masing-masing memiliki akibat.

9. Membuat manusia berusaha semaksimal mungkin

Tidak ada sesuatu sia-sia yang diciptakan Allah Swt. Dengan segala kemampuan yang sudah diberikan, manusia sepatutnya memanfaatkan potensinya untuk mencapai hal-hal yang ia inginkan.

Contoh Iman kepada Qada dan Qadar

Setelah memahami hikmah beriman kepada qada dan qadar, seorang muslim semestinya mempraktikkan bentuk keimanan ini dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena pada dasarnya, iman tidak hanya ada dalam hati, tetapi juga terejawantah dalam perilaku. Dikutip dari uraian "Beriman kepada Qada dan Qadar" yang diterbitkan Kementerian Agama RI, berikut contoh iman kepada qada dan qadar:

  1. Jika seseorang memahami konsep serta pengertian qada dan qadar, ia tidak akan pasrah pada takdir. Sebaliknya, ia akan berikhtiar jika ingin meraih tujuan dan keinginannya.

  2. Allah tidak akan menyalahi hukum-Nya. Allah Swt. berlaku adil dan sesuai dengan ketetapan-Nya. Karena itulah, Contoh iman kepada qada dan qadar dapat dilihat dari perilaku muslim yang tidak mengeluh dan menyalahkan keadaan yang menimpanya, sesulit apa pun itu.

  3. Contoh iman kepada qada dan qadar juga terlihat dalam perilaku tidak sombong. Maksudnya, seorang muslim tidak sombong meski sudah mencapai suatu prestasi atau pencapaian karena segala hal yang terjadi karena campur tangan dan izin Allah Swt.

  4. Tidak berputus asa serta senantiasa berprasangka baik kepada Allah Swt.

  5. Berusaha menyusun usaha dan strategi, khususnya, dalam hal pekerjaan sehingga hasilnya efektif dan efisien.

  6. Jika memperoleh rezeki, seorang muslim selalu bersyukur dan meningkatkan ibadah kepada Allah Swt.

  7. Jika mengalami musibah, seorang muslim bersabar dan berdoa kepada Allah Swt.

Perbedaan Qada dan Qadar

Meski tampak serupa, qada dan qadar memiliki perbedaan dalam ketentuan takdir yang sudah ditetapkan Allah Swt. Perbedaan qada dan qadar yang paling kentara ialah waktu penetapannya.

Qada merupakan takdir atau ketetapan yang tertulis di lauhulmahfuz sejak zaman azali. Takdir dan ketetapan ini sudah diatur oleh Allah Swt. bahkan sebelum semesta diciptakan, sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Hadid ayat 22:

“Tiadalah suatu bencana yang menimpa bumi dan pada dirimu sekalian, melainkan sudah tersurat dalam kitab [lauh al-mahfuz] dahulu sebelum kejadiannya,” (QS. Al-Hadid [57]: 22).

Qada merupakan ketetapan Allah Swt. terhadap segala sesuatu sebelum sesuatu itu terjadi. Hal ini juga tergambar dalam sabda Nabi Muhammad saw.

"Allah Swt. telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi," (H.R. Muslim).

Sementara itu, qadar adalah realisasi dari qada. Artinya, Takdir baik maupun buruk yang dialami manusia merupakan ketetapan atau keputusan Allah Swt. yang Maha Kuasa (qudrah dan qadiran) atas segala ciptaan-Nya.

Jika qada itu ketetapan yang belum terjadi, qadar adalah terwujudnya ketetapan yang sudah ditentukan sebelumnya itu. Oleh karena itu, penting bagi umat muslim untuk mengimaninya, termasuk terkait hikmah beriman kepada qada dan qadar.

Baca juga artikel terkait RUKUN IMAN atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yulaika Ramadhani