Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Pengertian Husnudzon dan Contoh Perilakunya dalam Islam

Berikut ini pembahasaan tentang husnudzon, dari arti husnudzon, hadits tentang husnudzon, contoh husnudzon, macam-macam husnudzon, dan manfaat husnudzon.

Pengertian Husnudzon dan Contoh Perilakunya dalam Islam
Ilustrasi. foto/Istockphoto

tirto.id - Husnudzon adalah perilaku terpuji yang wajib dimiliki oleh seseorang dan kata ini termasuk salah satu yang sering digunakan oleh umat Islam.

Arti Husnudzon

Dikutip dari modul pelajaran kelas X Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), husnudzon atau prasangka baik berasal dari kata Arab yaitu husnu yang artinya baik, dan zan yang artinya prasangka.

Jadi prasangka baik atau positive thinking dalam terminologi Islam dikenal dengan istilah husnudzon. Secara istilah, arti husnudzon adalah sikap orang yang selalu berpikir positif terhadap apa yang telah diperbuat oleh orang lain.

Lawan dari sifat ini adalah buruk sangka (suudzon), yaitu menyangka orang lain melakukan hal-hal buruk tanpa adanya bukti yang benar.

Dalil Husnudzon

Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa kita dianjurkan untuk selalu berhusnudzon, salah satunya terdapat pada surat Al-Hujurat ayat 12.

Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اجۡتَنِبُوۡا كَثِيۡرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعۡضَ الظَّنِّ اِثۡمٌ‌ۖ وَّلَا تَجَسَّسُوۡا وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا‌ ؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ‌ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ

Yaaa ayyuhal ladziina aamanuj tanibuu kasiiram minazh zhanni inna ba'dazh zhanniismunw wa laa tajassasuu wa la yaghtab ba'dhukum ba'dhaa; ay yuhibbu ahadukum ay yaakula lahma akhiihi maitan fakarih tumuuh; wattaqul laahaa; innal laaha tawwaabur Rahiim

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12).

Hadits tentang husnudzon pernah diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Allah berfirman sebagai berikut:”Aku selalu menuruti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berprasangka baik maka ia akan mendapatkan kebaikan. Adapun bila ia berprasangka buruk kepada-Ku maka dia akan mendapatkan keburukan.” (H.R.Tabrani dan Ibnu Hibban).”

Macam-Macam Husnudzon

Dalam ilmu akhlak, husnudzon dikelompokkan ke dalam tiga bagian, macam-macam husnudzon ini yaitu:

1. Husnudzon kepada Allah SWT

Yakni dengan cara berprasangka baik dengan apa yang telah ditakdirkan oleh Allah SWT.

2. Husnudzon kepada diri sendiri

Jenis Husnudzon ini adalah cara percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri.

3. Husnudzon kepada orang lain

Dengan cara semua orang dipandang baik sebelum terbukti kesalahan atau kekeliruannya, sehingga tidak menimbulkan kekacauan.

Prasangka baik adalah sifat sangat penting dimiliki oleh setiap orang yang beriman. Sebaliknya, prasangka buruk adalah sifat yang harus dijauhi dan dihindari.

Sikap husnudzon akan melahirkan keyakinan bahwa segala kenikmatan dan kebaikan yang diterima manusia berasal dari Allah, sedangkan keburukan yang menimpa manusia disebabkan dosa dan kemaksiatannya.

Tidak seorang pun bisa lari dari takdir yang telah ditetapkan Allah. Tidak ada yang terjadi di alam semesta ini melainkan apa yang Dia kehendaki dan Allah SWT tidak meridhai kekufuran untuk hamba-Nya, Allah SWT telah menganugerahkan kepada manusia kemampuan untuk memilih dan berikhtiar.

Segala perbuatannya terjadi atas pilihan dan kemampuannya yang harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT.

Seorang muslim wajib bersopan santun terhadap saudara, karib-kerabatnya dan kepada orang-orang yang ada hubungan silaturahmi, seperti bersopan santun terhadap kedua orang tuanya, anak-anaknya dan saudara-saudaranya, jadi hilangkanlah perasaan suudzon.

Hikmah Husnudzon

Setelah membahas mengenai macam-macam husnudzon, maka ada beberapa hikmah berhusnudzon yang bisa diperoleh, di antaranya:

  1. Melahirkan kesadaran bagi umat manusia, bahwa segala sesuatu di alam semesta ini berjalan sesuai dengan aturan dan hukum yang telah ditetapkan dengan pasti oleh Allah SWT.
  2. Mendorong manusia untuk berusaha dan beramal dengan sungguh-sungguh untuk mencapai kehidupan yang baik di dunia akhirat dan mengikuti hukum sebab akibat yang berlaku sesuai ketetapan Allah SWT.
  3. Mendorong manusia untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT yang memiliki kekuasaan dan kehendak yang mutlak dan memiliki kebijaksanaan, keadilan, dan kasih sayang kepada makhluk-Nya.
  4. Menanamkan sikap tawakal dalam diri manusia karena menyadari bahwa manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, sedangkan hasilnya diserahkan kepada Allah SWT sebagai zat yang menciptakan dan mengatur kehidupan manusia.
  5. Sikap husnudzon mendatangkan ketenangan jiwa dan ketentraman hidup karena meyakini apa pun yang terjadi adalah atas kehendak Allah.

Contoh Husnudzon

Selain itu, membiasakan perilaku husnudzon akan dalam kehidupan sehari-hari juga dapat menimbulkan sifat-sifat yang baik dalam diri. Berikut ini beberapa contoh husnudzon yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Memberikan semangat kepada orang lain yang hendak melakukan kebaikan;
  2. Bersabar dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT;
  3. Memeriksa kebenaran berita yang didengar;
  4. Memercayai kemampuan yang dimiliki;
  5. Selalu bersikap ramah kepada teman;
  6. Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.

Manfaat Husnudzon

Ada banyak manfaat husnudzon yang bisa didapat, di antaranya:

  1. Menumbuhkan perasaan cinta kepada Allah SWT;
  2. Menumbuhkan perasaan syukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya;
  3. Menumbuhkan sikap sabar dan tawakal;
  4. Menumbuhkan keinginan untuk berusaha beroleh rahmat dan nikmat Allah SWT;
  5. Menjadi seorang yang Al–afwu (pemaaf);
  6. Selalu bersikap Ar–rahmah (kasih sayang); dan
  7. Suka At–ta’awwun (tolong menolong).

Cara Husnudzon

Ada beberapa cara berhusnudzon atau berprasangka baik yang bisa kita lakukan, berikut penjelasannya:

1. Sadar akan Keterbatasan Diri

Cara husnudzon pertama kali adalah sadari bahwa sebagai manusia tentu memiliki keterbatasan dalam memahami orang lain dan kita tidak selalu bisa mengetahui semua hal secara pasti.

2. Hindari Prasangka Negatif

Jauhi prasangka negatif terhadap orang lain tanpa bukti atau situasi yang kuat. Selalu ingat bahwa prasangka negatif hanya akan merugikan diri sendiri dan bisa menimbulkan salah paham terhadap orang lain.

3. Selalu Berpikir Positif

Latih diri untuk fokus pada pikiran-pikiran positif, karena ini dapat membentuk pola pikir yang optimis, termasuk saat menilai niat atau motif orang lain.

4. Komunikasi Terbuka

Jika ada ketidakpastian atau ketidakjelasan mengenai niat atau motif seseorang, lebih baik bertanya langsung daripada membuat asumsi yang negatif.

5. Evaluasi Berdasarkan Bukti

Ketika membuat penilaian tentang niat atau motif seseorang, carilah terlebih dahulu bukti yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan, jadi tidak hanya berdasarkan prasangka atau asumsi semata.

6. Berlatih Empati

Cobalah untuk memahami perspektif orang lain dan melihat situasi dari sudut pandang mereka. Ini dapat membantu dalam membangun empati dan menghindari kesalahan penilaian.

7. Menghargai Kebaikan

Berfokus pada tindakan atau perilaku baik yang dilakukan oleh orang lain, dan gunakan sebagai dasar untuk berhusnudzon terhadap orang lain secara umum.

8. Koreksi Terbuka

Jika terbukti bahwa prasangka baik tidak sesuai dengan kenyataan, terbukalah untuk mau melakukan koreksi terhadap penilaian tersebut tanpa mempertahankan ego.

9. Terus Memperbaiki Diri

Selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik, termasuk dalam hal berhusnudzon. Terus berlatih dan memperbaiki diri dalam melihat kebaikan di sekitar kita.

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH
Penyelaras: Dhita Koesno