tirto.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) siap membuka seluruh dokumen akademik presiden ke-7 RI, Joko Widodo selama menempuh pendidikan di kampus itu dalam proses hukum di pengadilan.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Prof. Wening Udasmoro, mengakui pihaknya memiliki seluruh dokumen pendukung yang menunjukkan Jokowi, mahasiswa sah di kampus tersebut serta telah lulus secara resmi.
"Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tridarma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada, dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan," kata Wening, mengutip Antara, Rabu (16/4/2025).
Menurut Wening, UGM sebagai institusi pendidikan memiliki kewenangan akademik yang jelas dan berbasis pada dokumen resmi. Wening menegaskan Jokowi tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM yang lulus pada 5 November 1985.
UGM, kata Wening, mempersilakan pihak-pihak yang meragukan keabsahan ijazah Jokowi untuk menempuh jalur hukum.
Apabila perkara itu bergulir ke pengadilan, menurut dia, UGM siap hadir dan menunjukkan dokumen secara terbuka.
"Kami mempersilakan, apabila nanti kemudian ada proses pengadilan atau apa pun, UGM siap. Misalnya, sebagai saksi, kami siap. Kami dasarnya adalah dokumen yang ada," tegas Wening.
Sebelumnya, ratusan massa yang menamakan diri Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menggeruduk Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (15/4/2025). Mereka menuding ijazah milik Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), palsu.
Massa sudah ramai hadir di lokasi pada sekitar pukul 07.00 WIB. Kemudian, tiga orang dari massa dipersilakan untuk beraudiensi dengan pihak kampus sekitar pukul 08.30 WIB.
Ketiga orang itu, yakni Roy Suryo, Tifauzia Tyassuma, dan Rismon Hasiholan Sianipar. Saat ketiganya keluar ruangan, langsung dikerumuni massa pada sekitar pukul 10.30 WIB.
Massa bahkan menginjak-injak rumput di taman dekat ruang audiensi. Beberapa mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM sempat berteriak, bahwa rumput tersebut mereka pelihara. Alhasil, sempat terjadi adu mulut.
Seorang pria yang mengenakan kaos putih dengan tulisan "Adili Jokowi" berteriak. Dia kemudian dilerai pria berkemeja warna krem yang menariknya menjauh agar tidak bertindak lebih jauh.
Massa kemudian melanjutkan aksinya dengan long march dari Fakultas Kehutanan UGM menuju Bundaran UGM. Mereka menenteng tulisan "UGM: Universitas Genk Mulyono".
Salah satu massa yang menyempatkan diri hadir, yakni Amien Rais. Politikus senior itu menyebut jika UGM keset politik Jokowi.
"Istilah teknisnya orang-orang pinter Jokowi ini menjual diri karena mungkin segebong ini dan itu atau janji-janji ini dan itu. Selamatkan intellectual prostitute," tukas Amien.
Sementara itu, Roy Suryo, setelah audiensi menegaskan keyakinannya bahwa ijazah Jokowi sebagai lulusan S1 Fakultas Kehutanan UGM adalah palsu.
"[Yakin ijazah palsu] Iya. Artinya keraguan terhadap ijazah itu dan ada hal yang tidak pantas," sebut Roy Suryo.