Menuju konten utama

Hasan Nasbi Bantah Isu Mundur dari Kepala PCO

Hasan Nasbi mengatakan masih berkantor seperti biasa, saat merespons isu yang menyebut dirinya mundur dari jabatan Kepala PCO.

Hasan Nasbi Bantah Isu Mundur dari Kepala PCO
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi berpose saat mengunjungi ANTARA Heritage Center di Jakarta, Kamis (26/9/2024). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.

tirto.id - Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya membantah isu mundurnya Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO). Hal ini disampaikan usai berembus isu Hasan Nasbi mundur dari jabatan itu.

Teddy pun bertanya-tanya asal muasal soal isu mundurnya Hasan Nasbi tersebut.

"Wah isu dari mana," kata Teddy kepada awak media, Rabu (16/4/2025).

Teddy mengatakan Hasan Nasbi masih bekerja dari kantornya seperti biasa. Ia pun mengaku baru saja menggelar rapat bersama Hasan Nasbi.

"Ini [Hasan Nasbi] masih ngantor seperti biasa, baru saja selesai rapat bareng," tutur Teddy.

Hasan Nasbi pun membantah isu dirinya mundur dari PCO.

“Saya masih berkantor seperti biasa,” kata Hasan Nasbi saat dihubungi di Jakarta, Rabu (16/4/2025) dilansir dari Antara.

Sebagai informasi, isu mundurnya Hasan Nasbi mencuat usai dia merespons teror kepala babi kepada kantor media Tempo. Menurut Hasan, kepala babi itu seharusnya dimasak saja.

Warganet menilai jawaban Hasan tidak mendukung perlindungan pers di Tanah Air. Hasan pun mendapatkan kritik dari warganet atas jawabannya.

Pernyataan Hasan terkait teror kepala babi itu juga sempat menjadi pertanyaan salah satu jurnalis senior saat mewawancarai Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Prabowo kemudian menyebut respons Hasan sebagai kekeliruan.

“Itu ucapan yang menurut saya teledor. Itu ya keliru itu. Saya kira beliau menyesal," kata Prabowo.

Baca juga artikel terkait KABINET PRABOWO-GIBRAN atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto