tirto.id - Taman Safari Indonesia (TSI) Group menanggapi kabar dugaan eksploitasi yang dilakukan pihaknya terhadap sejumlah eks pemain sirkus. Dugaan tersebut muncul setelah sejumlah eks pemain sirkus itu melakukan audiensi di Kementerian Hak Asasi Manusia (Kementerian HAM) belum lama ini.
Dalam keterangan resmi TSI, mereka mengaku tidak memiliki keterkaitan hubungan bisnis maupun keterlibatan hukum dengan mantan pemain sirkus yang disebutkan dalam forum tersebut.
“Perlu kami sampaikan bahwa Taman Safari Indonesia Group adalah badan usaha berbadan hukum yang berdiri secara independen dan tidak terafiliasi dengan pihak yang dimaksud (eks pemain sirkus)” demikian jawaban Manajemen TSI melalui keterangan tertulis.
TSI mengaku memahami akan pelaksanaan forum tersebut. Namun, pihaknya menilai bahwa hal itu bersifat pribadi dan tidak ada kaitannya dengan TSI secara kelembagaan.
“Adalah hak setiap individu untuk menyampaikan pengalaman pribadinya, namun kami berharap agar nama dan reputasi Taman Safari Indonesia Group tidak disangkut pautkan dalam permasalahan yang bukan menjadi bagian dari tanggung jawab kami, terutama tanpa bukti yang jelas karena dapat berimplikasi kepada pertanggungjawaban hukum,” kata dia.
TSI pun menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjalankan kegiatan usaha dengan mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG), kepatuhan hukum, serta etika bisnis yang bertanggung jawab.
“Selama lebih dari 40 tahun, kami senantiasa mengutamakan konservasi, edukasi, dan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia dan mancanegara," tegasnya.
Sehingga, TSI juga mengajak masyarakat untuk bersikap bijak dalam menyikapi informasi yang beredar. Terutama di ruang digital.
“Kami mengajak masyarakat untuk bersikap bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di ruang digital dan tidak mudah terpengaruh oleh konten yang tidak memiliki dasar fakta maupun keterkaitan,” kata dia.
Penulis: bogor24update.id
Editor: Abdul Aziz