tirto.id - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang memiliki citra sebagai Kota Pelajar. Namun, mahasiswa dan pelajar justru jadi pasar peredaran narkoba.
Merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sleman, ada 55 kampus di kabupaten berjuluk Bumi Sembada. Jumlah tersebut menjadi kewaspadaan tersendiri, mengingat banyaknya mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Sleman.
Oleh sebab itu, Bupati Sleman Harda Kiswaya melakukan koordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan TNI dalam upaya pemberantasan narkoba.
"Kami di DIY, khususnya Sleman, harus betul-betul bersih [dari kasus penyalahgunaan narkoba], terpantau terus," sebut Harda, diwawancarai usai Pekan Orientasi XII Hikmabudhi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat (18/4/2025).
Terkait dengan program, Harda bilang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman telah melaksanakan sosialisasi pencegahan dan bahaya narkoba. Dalam pelaksanaannya, program ini menyasar generasi muda dan semua golongan di Sleman.
"Itu terus kita sampaikan dan tidak pernah berhenti," ucapnya.
Harda mengatakan, program sosialisasi pencegahan dan bahaya narkoba turut menyertakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sleman.
Sementara dalam identifikasi keberadaan kampung narkoba, kata Harda, Pemkab Sleman berkoordinasi dengan Polri dan TNI. "Programnya sudah jalan, tidak ada masalah di jalan," lontarnya.
Selain narkoba, Harda mengungkap bahwa pihaknya mewaspadai peredaran minuman keras (miras). Terbaru, dia mendapat laporan ada 15 orang pemuda yang ditangkap oleh polisi.
"Barusan aja kemarin, menangkap anak-anak kita, 15 orang itu. Ada pelajarnya, ada yang mungkin teman-teman, ada yang tidak lulus. Artinya apa? Pengawasan betul-betul aktif," tandasnya.
Sementara di Kota Yogyakarta, Kasat Narkoba Polresta Yogyakarta AKP Ardiansyah Rolindo Saputra pernah mengakui bahwa pelajar dan mahasiswa menjadi sasaran bandar narkoba.
Pada 18 Maret 2025 lalu, dia pun merilis 17 kasus dengan total 19 tersangka penyalahgunaan narkoba di wilayah Kota Yogyakarta. "Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya adalah tersangka di bawah umur," sebutnya dalam konferensi pers pada hari Selasa, (18/3/2025) lalu.
Penulis: Siti Fatimah
Editor: Fahreza Rizky