Menuju konten utama

Polisi Masih Cari Korban dalam Video Pencabulan Dokter di Garut

Polres Garut terus menelusuri korban pencabulan dari dokter kandungan berinisial MSF di salah satu klinik swasta.

Polisi Masih Cari Korban dalam Video Pencabulan Dokter di Garut
Ilustrasi Kekerasan Seksual. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Penyidik Polres Garut terus menelusuri korban pencabulan dari dokter kandungan berinisial MSF di salah satu klinik swasta. Hingga saat ini, dua korban sudah melapor ke penyidik.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, menjelaskan dua korban yang sudah melapor itu bukan sosok dalam video viral. Diketahui, pencabulan ini terekam CCTV yang kemudian viral di media sosial.

“Karena kenyataannya yang di USG itu kita belum menemukan. Beda, setelah kita lakukan penelusuran akhirnya mendapatkan yang dua itu,” kata Joko saat dihubungi, Rabu (16/4/2025).

Joko menerangkan satu dari dua korban menyatakan bahwa dirinya sempat melaporkan kejadian itu kepada pihak klinik saat kejadian. Namun, Joko tak merinci kapan korban mengalami pelecehan tersebut.

“Ada memang ada, yang pengaduan. Salah satunya yang kita periksa itu. Merasa terganggu atau tidak enak, merasa di lecehkan, mengadulah ke dokter satunya atau dokter wakil direkturnya,” tutur Joko.

Pihak klinik, kata Joko, kemudian timbul kecurigaan dan akhirnya terekam dalam CCTV kejadian pelecehan lainnya kepada pasien saat proses USG.

Lebih lanjut dia memaparkan, pemeriksaan kepada MSF hingga kini masih berlangsung. Penyidik menemukan fakta bahwa MSF sempat menggunakan taktik bepergian sebelum akhirnya ditangkap.

“Dia dari Jakarta. Meluncur ke Garut, nah kita pantau terus kita amankan,” ungkap Joko.

Menurut Joko, penyidik akan memeriksa sejumlah saksi termasuk dari Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Kemudian, hari ini juga akan ada pinjauan langsung dari dewan majelis disiplin profesi untuk proses etik MSF.

Baca juga artikel terkait KEKERASAN SEKSUAL atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Hukum
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama