Menuju konten utama

JLNT Casablanca Khusus untuk Sepeda saat SilaturahRide 2025

Dishub Jakarta akan menutup JLNT Casablanca untuk kendaraan bermotor saat acara SilaturahRide 2025 yang diikuti Pramono Anung.

JLNT Casablanca Khusus untuk Sepeda saat SilaturahRide 2025
Pengendara sepeda motor berkendara melawan arus karena menghindari razia polisi di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di Jakarta, Rabu (11/3/2020). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.

tirto.id - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Syafrin Liputo, buka suara perihal penggunaan Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca sebagai rute bersepeda acara SilaturahRide 2025 yang akan dihadiri oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung.

Syafrin bilang, larangan melintas bagi sepeda baru berlaku apabila JLNT beroperasi seperti biasa, dimana kendaraan roda empat banyak yang melintas. Larangan itu, disebut Syafrin, berkaitan dengan keamanan para pesepeda.

“JLNT [Casablanca] didesain hanya dua lajur dan tidak ada bahu jalan. Oleh sebab itu, pada saat difungsikan sebagai lajur lalu lintas roda empat, tidak diperbolehkan sepeda motor dan pesepeda naik. Karena akan membahayakan pengendara sepeda motor dan pesepeda,” ujar Syafrin saat dihubungi pada Rabu (16/4/2025).

Sedangkan untuk pelaksanaan acara SilaturahRide 2025 pada Sabtu (19/4/2025) mendatang, Syafrin menyebut lajur lalu lintas JLNT Casablanca akan ditutup. Dengan begitu, maka pesepeda diperbolehkan untuk melintas.

“Namun pada saat JLNT ditutup untuk kendaraan bermotor dan hanya digunakan bagi pesepeda, maka pesepeda aman melintas JLNT,” jelasnya.

UJI COBA JALUR ROAD BIKE JLNT JAKARTA

Sejumlah pesepeda memacu kecepatan saat berlangsungnya uji coba pemberlakuan lintasan road bike di jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Minggu (23/5/2021). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

Sementara itu, Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim atau biasa dipanggil Chico Hakim, menjelaskan, pemilihan JLNT Casablanca sebagai rute SilaturahRide 2025 bukanlah kehendak dari Pramono.

Ia menegaskan, pemilihan rute bersepeda dalam acara itu sepenuhnya merupakan usulan dari berbagai komunitas pesepeda di Jakarta.

“Jadi, acara dan pemilihan rute kan penuhnya usulan dari komunitas sepeda, itu bukan inisiatif gubernur,” kata Chico saat dihubungi pada Rabu.

Chico menyebut, Pramono selaku Gubernur Jakarta hanya memfasilitasi para pesepeda untuk memulai dan mengakhiri perjalanannya di Balai Kota Jakarta.

“Gubernur hanya memfasilitasi sebagai pemimpin administrasi Pemprov Jakarta, memfasilitasi Balai Kota sebagai tuan rumah dan tempat start dan finish,” jelasnya.

Chico memastikan hingga saat ini, Pramono disebut akan ikut menghadiri acara SilaturahRide 2025 tersebut.

So far iya [tetap hadir]. Tapi kan itu terkait dengan rute yang sekarang, saya kan enggak tahu apakah ada perubahan atau enggak,” ucapnya.

Chico menambahkan, Pramono selalu terbuka dengan berbagai kritik dan masukan yang disampaikan oleh masyarakat. Menurutnya, dalam mengambil keputusan Pemprov Jakarta akan mengedepankan dialog.

“Memang kan kita selalu berdiskusi, berdialog dengan masyarakat, dan untuk mengambil keputusan ya,” tukasnya.

Sebelumnya, rencana kegiatan bersepeda bersama Gubernur Jakarta, Pramono Anung, yang bertajuk “SilaturahRide with Mas Pram” menuai penolakan keras dari sejumlah komunitas sepeda dan pemerhati keselamatan jalan yang tergabung ke dalam Koalisi Mobilitas Berkelanjutan.

Acara yang akan digelar pada Sabtu mendatang itu dianggap mencederai semangat kota ramah sepeda karena memilih rute yang melanggar regulasi, yakni JLNT Casablanca.

Komunitas Bike To Work (B2W) Indonesia bersama Road Safety Association (RSA) mengungkapkan kekecewaannya usai menghadiri undangan dari Dishub Jakarta pada 10 April 2025 lalu untuk berdiskusi terkait persiapan acara.

Alih-alih ruang diskusi, mereka justru dihadapkan pada konsep acara yang telah final, termasuk keputusan melewati JLNT Casablanca sebanyak dua kali putaran.

“Kami berorientasi kepada keselamatan jalan secara keseluruhan dan jangka panjang. Apabila acara ini diberlakukan, maka akan menjadi preseden buruk dalam konsistensi keselamatan jalan. Masyarakat pengguna sepeda motor dan pesepeda akan menganggap bahwa melewati JLNT itu adalah boleh,” kata pendiri RSA, Rio Oktaviano, dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (15/4/2025).

Baca juga artikel terkait PEMPROV JAKARTA atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Bayu Septianto