tirto.id - Penjelasan 6 rukun iman dalam Islam mengungkapkan bahwa seorang muslim harus yakin atas keberadaan Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan qada serta qadar-Nya.
Berikut ini dalil setiap rukun iman seperti Surah Al-Baqarah ayat 285, Surah Al-Hadid ayat 25, hingga Surah Al-Hajj Ayat 75.
Iman berasal dari kata dasar dalam bahasa Arab amana-yu’minu-imanan, yang memiliki arti percaya, yakin, atau membenarkan.
Iman dapat dimaknai dengan meyakini dalam hati (ma’rifatun bil qalbi), mengucapkan dengan lisan (iqrarun bil lisan), dan diamalkan melalui perbuatan (‘amalun bil arkan).
Iman dalam Islam terdiri dari 6 rukun. Hal ini sebagaimana hadis riwayat Umar bin Khattab Ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
“ ... ‘Beritahukan kepadaku tentang Iman' Rasulullah SAW menjawab 'Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk.’ Orang tadi [Jibril] berkata, ‘Engkau benar’,”(HR. Muslim).
Dari hadis di atas, dijabarkan 6 rukun iman yang wajib diyakini umat Islam sebagai berikut:
- Iman kepada Allah SWT.
- Iman kepada malaikat-malaikat Allah SWT.
- Iman kepada kitab-kitab Allah SWT.
- Iman kepada rasul-rasul Allah SWT.
- Iman kepada hari kiamat.
- Iman kepada qada dan qadar Allah SWT.
Tidak hanya itu, keimanan seseorang baik hati, ucapan, hingga perbuatan harus selaras.
Imam Syafi’i, seorang mufti besar sunni asal Mesir dalam kitab Al-‘Umm menjelaskan bahwa yang disebut iman adalah suatu ucapan, suatu perbuatan, dan suatu niat yang tidak sempurna apabila salah satunya tidak bersamaan dengan lainnya.
Penjelasan 6 Rukun Iman dalam Islam & Dalil Penyertanya
Berikut ini penjelasan 6 rukun iman dalam Islam beserta dalil-dalilnya dari Al-Qur’an:
1. Iman Kepada Allah SWT
Iman pertama adalah percaya bahwa Allah SWT benar adanya, sekalipun seseorang tidak dapat melihat wujud maupun mendengar suara-Nya.
Salah satu dalil iman kepada Allah termuat dalam Surat Al-Hajj ayat 62 sebagai berikut:
ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْحَقُّ وَاَنَّ مَا يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ هُوَ الْبَاطِلُ وَاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيْرُ ٦٢
Artinya:
“Hal itu [kekuasaan Allah berlaku] karena Allah, Dialah [Tuhan] Yang Maha Benar dan apa saja yang mereka seru selain Dia itulah yang batil. Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar,” (QS. Al-Hajj [22]: 62).
2. Iman Kepada Malaikat-malaikat Allah SWT
Rukun iman ke-2 adalah percaya bahwa Allah telah menciptakan para malaikatnya dengan tugas-tugas tertentu seperti mencatat amal perbuatan manusia.
Dalil iman kepada malaikat-malaikat Allah SWT salah satunya termuat dalam Surah Al-Baqarah Ayat 285 sebagai berikut:
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ ٢٨٥
Artinya:
“Rasul [Muhammad] beriman pada apa [Al-Qur’an] yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. [Mereka berkata,] ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang
pun dari rasul-rasul-Nya.’ Mereka juga berkata, ‘Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat [kami] kembali,’” (QS. Al-Baqarah [2]: 285).
3. Iman Kepada Kitab-kitab Allah SWT
Rukun iman ke-3 adalah percaya bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya meliputi Taurat, Zabur, Injil, dan disempurnakan Al-Qur’an sebagai pedoman dan petunjuk hidup manusia.
Dalil iman kepada kitab-kitab Allah SWT salah satunya termuat dalam Surah Al-Hadid ayat 25 sebagai berikut:
لَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنٰتِ وَاَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتٰبَ وَالْمِيْزَانَ لِيَقُوْمَ النَّاسُ بِالْقِسْطِۚ وَاَنْزَلْنَا الْحَدِيْدَ فِيْهِ بَأْسٌ شَدِيْدٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗ وَرُسُلَهٗ بِالْغَيْبِۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌ ࣖ ٢٥
Artinya:
“Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan Kami menurunkan bersama mereka kitab dan neraca [keadilan] agar manusia dapat berlaku adil. Kami menurunkan besi yang mempunyai kekuatan hebat dan berbagai manfaat bagi manusia agar Allah mengetahui siapa yang menolong [agama]-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun [Allah] tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa,” (QS. Al-Hadid [57]: 25).
4. Iman Kepada Rasul-rasul Allah SWT
Rukun iman ke-4 adalah percaya bahwa Allah SWT telah mengutus rasul-rasul untuk menyampaikan ajaran-Nya.
Dalil iman kepada rasul Allah SWT salah satunya termuat dalam Surah Al-Hajj ayat 75 sebagai berikut:
اَللّٰهُ يَصْطَفِيْ مِنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًا وَّمِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌۢ بَصِيْرٌ ۚ ٧٥
Artinya:
“Allah memilih para utusan dari malaikat dan manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat,” (QS. Al-Hajj [22]: 75).
5. Iman Kepada Hari Kiamat
Rukun iman ke-5 ini adalah percaya bahwa hari kiamat yang akan mengakhiri kehidupan dunia pasti datang suatu saat nanti.
Dalil iman kepada hari kiamat salah satunya termuat dalam Surah Al-Infitar ayat 14-15 sebagai berikut:
وَّاِنَّ الْفُجَّارَ لَفِيْ جَحِيْمٍ ١٤ يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّيْنِ ١٥
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam (neraka) Jahim. Mereka memasukinya pada hari Pembalasan,” (QS. Al-Infitar [82]: 14-15).
6. Iman Kepada Qada dan Qadar Allah SWT
Rukun iman terakhir ini adalah percaya bahwa Allah SWT telah menetapkan qada dan qadar manusia.
Dalil iman kepada qada dan qadar Allah SWT salah satunya termuat dalam Surah Al-Hadid ayat 22 sebagai berikut:
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ ٢٢
Artinya:
“Tidak ada bencana [apa pun] yang menimpa di bumi dan tidak [juga yang menimpa] dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab [Lauh Mahfuz] sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah,” (QS. Al-Hadid [57]: 22).
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno