Menuju konten utama

Apa Ciri-ciri Amal Ibadah yang Diterima Allah SWT?

Sejak di dunia, sudah ada tanda-tanda tertentu yang menunjukkan bahwa suatu ibadah diterima Allah SWT. Apa ciri-cirinya?

Apa Ciri-ciri Amal Ibadah yang Diterima Allah SWT?
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Tujuan utama diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, sebagaimana tergambar dalam surah Adz-Dzariyat ayat 56. Kemudian, ibadah yang dilakukan pun harus tunduk pada syarat-syarat tertentu agar tidak tertolak. Lantas, apa ciri-ciri dan ketentuan agar ibadah diterima di sisi Allah SWT?

Sebenarnya, penerimaan atau penolakan suatu ibadah sukar diukur. Putusan bahwa suatu ibadah diterima atau ditolak bukan kuasa manusia. Hanya Allah yang berhak menentukan bahwa ibadah itu layak diterima di sisi-Nya.

Akan tetapi, para ulama sudah mengatur terkait syarat-syarat tertentu yang menentukan suatu ibadah diterima atau tidak oleh Allah SWT.

Syarat-syarat Ibadah agar Diterima Allah SWT

Agar suatu ibadah diridai Allah SWT, setidaknya terdapat 3 ketentuan yang harus dipenuhi seorang muslim,

Mohammad Abul Hafidz, Dihliz Zuna'i, dan Munifatunnufus dalam Al-Quran Hadis (2014) menyebutkan tiga ketentuan tersebut, mencakup (1) didasari keikhlasan karena Allah semata, (2) sesuai tuntunan Rasulullah SAW, dan (3) berdasarkan ilmu (bukan sekadar ikut-ikutan).

Pertama, suatu ibadah harus dilakukan karena orang yang melakukannya rela dan ikhlas, bukan karena paksaan pihak luar. Tidak juga karena riya atau ingin dipuji orang lain.

Hal itu tergambar dalam firman Allah SWT di surah Al-Bayyinah ayat 5:

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan [ikhlas] kepada-Nya dalam [menjalankan] agama yang lurus… " (Al-Bayyinah [98]: 5).

Kedua, ibadah yang dikerjakan tidak dibuat-buat sendiri, melainkan karena sudah dicontohkan Rasulullah SAW, sebagaimana tergambar dalam sabda beliau:

"Siapa yang mengada-ngada dalam unsur agama [tanpa dicontohkan], maka ibadahnya tertolak," (H.R. Bukhari dan Muslim).

Ketiga, ibadah juga harus didasari dengan ilmu pengetahuan. Artinya, seorang muslim paham bahwa ibadah itu sesuai dengan syariat dan tata caranya diajarkan Islam.

Jangan sampai ibadah yang dilakukan karena taklid buta atau ikut-ikutan tanpa berdasarkan ilmu.

Ciri-ciri Ibadah Diterima Allah SWT

Sebagaimana disebutkan di atas, penerimaan dan penolakan suatu ibadah merupakan hak prerogatif Allah SWT.

Akan tetapi, sejak di dunia, sebenarnya sudah ada tanda-tanda tertentu yang menunjukkan bahwa suatu ibadah diterima Allah SWT.

Namun, jikapun tanda-tanda berikut tidak muncul, namun ibadah itu sudah mengikuti syarat-syarat dan ketentuan di atas, seorang muslim harus yakin bahwa ia sudah mengikuti tuntunan yang benar.

Tanda-tanda berikut ini disampaikan oleh Syekh Ibnu Atha'illah, seorang ulama dari mazhab Maliki.

Pertama, di antara tanda bahwa ibadah seseorang diterima Allah SWT adalah munculnya kebahagiaan dan ketenangan, tidak khawatir dan sirnanya kesedihan pada sosok yang melakukannya.

Hal itu berdasarkan firman Allah SWT dalam surah Yunus ayat 62-64:

“Ketahuilah, para wali Allah tidak dihinggapi kekhawatiran dan kesedihan. Mereka yang beriman dan mereka itu bertakwa akan menerima kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan akhirat ... ” (QS. Yunus [10]: 62-64).

Kedua, merasa cukup atau qana'ah atas pemberian Allah SWT, ia tenang dan tidak menggebu-gebu mencari harta duniawi (meskipun bisa jadi ia sudah kaya raya).

“Siapa saja beramal saleh laki-laki maupun perempuan sedangkan mereka itu orang beriman, maka kami hidupkan dia dengan kehidupan yang baik,” (QS. An-Nahl [16]: 97).

Baca juga artikel terkait IBADAH ISLAM atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom