tirto.id - Berdoa perlu memperhatikan tata cara, waktu, dan tempat yang terbaik untuk menyampaikannya.
Salah satu kodrat manusia adalah selalu bergantung pada Tuhannya. Bagi orang Islam, kebergantungan pada Allah telah menjadikan-Nya sebagai satu-satunya tempat meminta.
Interaksi seorang muslim dengan Allah sebagai hamba, salah satunya tampak pada amalan doa.
Doa bagian dari ibadah. Saat merasa lapang atau sempit, setiap muslim dianjurkan untuk senantiasa berdoa bagi kebaikan dunia dan akhiratnya.
Oleh sebab itu, seorang muslim yang meninggalkan amalan doa dianggap sebagai pribadi yang sombong.
Dalam buku Kumpulan Doa Sehari-hari (2013) yang diterbitkan Kementerian Agama, doa bermakna memohon atau meminta pertolongan kepada Allah.
Berdoa juga tidak sekadar menengadahkan tangan lalu menyampaikan permintaan semata. Berdoa perlu disertai dengan merendahkan diri dan tunduk pada Allah.
Perintah untuk berdoa telah dinyatakan Allah dalam surah Al-Mukmin ayat 60. Allah berfirman:
"Dan Tuhanmu berfirman, berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." (QS. Al-Mukmin: 60)
Berdoa memiliki berbagai manfaat. Mengutip buku Akidah Akhlak Kelas VII (2020) terbitan Kemenag, berikut manfaat berdoa:
- Terhindari dari sikap putus asa karena meyakini Allah akan mengabulkan permintaan;
- Menghindari sifat sombong dan takabur karena meyakini sumber kekuatan terbesar hanyalah milik Allah;
- Hati menjadi tenang dan tenteram;
- Lebih dekat dengan Allah;
- Allah memberikan derajat mulia bagi orang-orang yang mau memanjatkan doa.
Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu, termasuk apa yang ada di hati dan lisan seseorang.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan ketika menyampaikan doa yakni tata cara waktu, dan tempat berdoa.
Dengan memilih keutamaan dari ketiga unsur di atas, maka doa berpeluang lebih cepat didengar dan dikabulkan Allah dengan izinNya.
Waktu dan tempat terbaik untuk berdoa
Berdoa sangat dianjurkan untuk dilakukan pada waktu-waktu berikut:
- Waktu di antara azan dan iqamat;
- Jelang waktu shalat dan setelahnya;
- Ketika masuk sepertiga malam terakhir;
- Sepanjang hari Jumat;
- Waktu di antara zuhur dan asar, serta asar dan magrib;
- Saat khatam membaca Al-Qur'an;
- Saat turun hujan;
- Ketika melakukan tawaf;
- Ketika menghadapi musuh pada peperangan;
- Mengulang doa sebanyak tiga kali.
- Di depan dan di dalam Kabah;
- Di Masjid Nabawi kota Madinah;
- Di belakang makam Nabi Ibrahim;
- Di atas bukit Safa dan Marwah;
- Di Arafah, di Muzdalifah, di Mina, dan di sisi jamarat yang tiga;
- Di tempat-tempat mulia lain seperti masjid atau musala.
Tata Cara Berdoa
Berdoa memiliki tata cara sebagai berikut:
- Menghadap kiblat;
- Diawali dengan memuji Allah, bershalawat kepada Nabi Muhammad, dan istighfar;
- Berdoa dengan serius dan mengangkat kedua tangan;
- Menyampaikan doa dengan suara lembut, penuh harap, dan rasa takut jika doanya tidak diterima;
- Memahami isi doa yang disampaikan;
- Senantiasa mengulang doa dan tidak putus asa saat doa belum dikabulkan;
- Doa disampaikan dalam keadaan bersuci.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno