Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Mengenal Muslim Kaffah dan Penjelasannya Menurut Agama Islam

Muslim kaffah, apa itu Islam yang kaffah dan penjelasannya menurut para alim ulama.

Mengenal Muslim Kaffah dan Penjelasannya Menurut Agama Islam
Massa dari berbagai organisasi melakukan aksi solidaritas dukung Palestina di depan Gedung kedutaan Amerika Serikat terkait kekerasan di Gaza yang dilakukan oleh milter Israel, Jakarta, Selasa (18/5/2021). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Viralnya video yang menangkap supermodel Bella Hadid ikut berdemonstrasi menentang penyerangan Palestina oleh Israel memantik diskusi mengenai muslim kafah.

Pasalnya, Bella Hadid mengaku bangga sebagai muslim, sebagaimana dinyatakan WMagazine. Salah satu unggahannya di Instagram juga menyatakan bahwa "Saya mencintai Palestina dan akan berjuang bersama rakyat Palestina sekuat tenaga."

Perjuangan bersama umat Islam inilah yang termasuk bagian dari jalan menuju muslim kafah, sebagaimana dilansir NU Online.

Ketika seseorang memutuskan untuk memeluk agama Islam, maka ia dituntut untuk menjalankan ajarannya, menuruti perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya.

Ketaatan secara penuh pada Islam merupakan bentuk keislaman yang kafah, tunduk pada Allah secara pasrah dan penuh keimanan.

Dalam bahasa Arab, kata "Islam" artinya berserah diri. Sementara itu, "kafah" artinya sepenuhnya.

Dari pengertian tersebut, berislam secara kafah adalah menyerahkan diri pada ajaran Islam sepenuh diri secara total, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 208:

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan [kafah], dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu,” (QS. Al-Baqarah [2]: 208).

Menurut salah satu ulama, ahli tafsir terkemuka Islam, Imaluddin Ismail bin Umar bin Katsir atau Ibnu Katsir, jika seorang muslim bermaksud memeluk Islam secara kafah, ia harus melakukan dua hal berikut, sebagaiamana dikutip dari uraian "Islam kafah Menurut Pandangan Ibnu Katsir" yang ditulis Riana Ratna Sari di Jurnal Ishlah.

Pertama, ia harus beriman secara penuh kepada Allah SWT dan mengakui kenabian Rasulullah SAW. Keimanan dalam Islam mengharuskan untuk meyakini lima rukun iman yang harus dipegang teguh setiap muslim.

Kedua, untuk menjadi muslim kafah, seseorang harus menjalankan syariat Islam sesuai petunjuk ajaran agama.

Selain itu, KH Ali Maksum, ulama Indonesia pengasuh pesantren Al-Munawwir Krapyak menyatakan bahwa untuk menjadi muslim kafah, seseorang harus menempuh empat jalan berikut.

Pertama, seorang muslim harus menuntut ilmu dan belajar mengenai ajaran Islam sesuai Al-Quran dan sunah.

Kedua, setelah mempelajari ilmu, ia harus mengamalkan dan mengajarkan kembali ajaran tersebut.

Ketiga, ia sabar berjuang dalam Islam.

Keempat, mempunyai keyakinan terhadap perjuangan Islam.

Untuk memeluk Islam secara kafah, seseorang harus belajar Islam secara konsisten dan tidak instan.

Selain itu, ia wajib mengambil ajarannya secara keseluruhan, tidak boleh memilih hukum Islam yang ia senangi dan meninggalkan yang tidak disukai.

Baca juga artikel terkait MUSLIM KAFFAH atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno

Artikel Terkait