tirto.id - Bencana atau musibah tidak bisa ditebak kapan datangnya. Manusia mungkin bisa memperkirakan potensi bencana dengan melihat fenomena-fenomena alam. Namun kepastian hari, tanggal, hingga jam kejadian bencana berada di luar jangkauan manusia.
Dampak kerusakan bencana juga tidak bisa diprediksi secara pasti. Bencana bisa memakan korban nyawa, merusak harta benda, hingga memaksa adanya pengungsian.
Mengutip artikel "Memaknai Terjadinya Bencana Alam Merujuk pada Kajian Tafsir" di dalamJurnal Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman (Vol. 20, No. 01, 2020), penjelasan soal penyebab musibah atau bencana terjadi telah dijelaskan dalam Al-Quran.
Berikut contoh sejumlah ayat yang memuat keterangan tentang alasan musibah didatangkan oleh Allah SWT:
- Terjadinya kerusakan di darat dan laut akibat ulah manusia (QS Ar Rum: 41).
- Bencana menimpa manusia karena kesalahannya (QS An-Nisa:79).
- Allah menimpakan siksa bagi yang zalim (QS Al-A’raf:165).
- Allah menjatuhkan bencana pada yang ingkar sebagai balasan (QS At-Taubah:26).
Penjelasan dalam Al-Quran bisa menunjukkan bagaimana bencana dimaknai dalam Islam. Apalagi, seperti dikutip dari laman NU Online, Al-Quran menyebutkan bencana atau musibah sebanyak 75 kali. Dari sana, bisa dipahami, bahwa ada 3 makna bencana dalam pandangan Islam.
1. Bala' atau ujian
Sebagai ujian, bencana atau musibah datang untuk mengangkat derajat seseorang maupun kaum yang menerimannya. Jika mereka dapat melewati bencana atau musibah dengan kesabaran maka akan bertambah keimanan dan ketaatannya. Turunnya bala' turut menjadi penghapus dosa bagi yang mendapatkannya apabila dihadapi dengan baik dan penuh kesabaran.
2. Hukuman (iqab)
Bencana dalam arti hukuman atai iqab bisa diturunkan Allah SWT apabila manusia telah bertindak melampui batas. Tindakan manusia dan kaumnya telah melanggar syariat sehingga menimbulkan kemurkaan dari Allah SWT.
Misalnya, di suatu hutan yang cukup lebat lalu dilakukan penebangan massal tanpa mengindahkan penghijauan. Akibat hutan gundul, bermunculan bencana seperti tanah longsor atau banjir. Semua bencana itu terjadi karena manusia telah merusak alam.
3. Azab atau pembinasaan
Makna bencana yang terakhir adalah azab atau pembinasaan. Bencana dalam bentuk azab banyak disebut di dalam kisah-kisah Nabi sebelum Rasulullah Muhammad SAW.
Misalnya, kaum Nabi Nuh yang menolak ajakan untuk bertauhid pada Allah SWT, ditimpakan pada mereka azab berupa banjir bandang yang menewaskan seluruh orang-orang kufur.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom