Menuju konten utama

Bacaan Surat Al Adiyat, Latin, Arab, dan Isi Kandungan

Surah Al-Adiyat diturunkan setelah surah Al-Asr. Allah memulainya dengan bersumpah memakai kuda perang. Simak bacaan surah Al-Adiyat beserta maknanya.

Bacaan Surat Al Adiyat, Latin, Arab, dan Isi Kandungan
Ilustrasi membaca Al-Qur'an. Surah Al-Adiyat adalah surah ke-14 dalam urutan turunnya wahyu dan ke-100 dalam Al-Qur'an. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.

tirto.id - Surah Al-Adiyat adalah surah ke-100 dalam Al-Quran. Ia memiliki makna agung dan keutamaan besar. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari surah ini.

Surah Al-Adiyat tergolong surah yang diturunkan di Makkah atau surah Makkiyah. Al-Adiyat berapa ayat? Ia memiliki 11 ayat dan surah Al-Adiyat diturunkan setelah surah Al-Asr

Allah mengawali surah ini melalui sumpah dengan kuda perang yang berlari kencang, mengeluarkan percikan api, dan menyerang musuh di waktu subuh. Hal ini menggambarkan bentuk keberanian dan kekuatan kuda perang.

Bacaan Surat Al-Adiyat Arab, Latin, dan Terjemahan

Berikut ini bacaan surah Al-'Adiyat beserta artinya dan lafal Arab-Latin:

وَالْعٰدِيٰتِ ضَبْحًاۙ - ١

Wal-'ādiyāti dab-hā

Artinya: Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah,

فَالْمُوْرِيٰتِ قَدْحًاۙ - ٢

Fal-muriyāti qad-hā

Artinya: dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya),

فَالْمُغِيْرٰتِ صُبْحًاۙ - ٣

Fal-mugīrāti sub-hā

Artinya: dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi,

فَاَثَرْنَ بِهٖ نَقْعًاۙ - ٤

Fa atsarna bihī naq'ā

Artinya: sehingga menerbangkan debu,

فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ - ٥

Fa wasaṭna bihī jam'ā

Artinya: lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,

اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌ ۚ - ٦

Innal-insāna lirabbihī lakanud

Artinya: sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,

وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚ - ٧

Wa innahụ 'alā żālika lasyahīd

Artinya: dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya,

وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ ۗ - ٨

Wa innahụ liḥubbil-khairi lasyadīd

Artinya: dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.

اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ - ٩

Afa lā ya'lamu iżā bu'sira mā fil-qubuur

Artinya: Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan,

وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِۙ - ١٠

Wa hussila mā fis-sudur

Artinya: dan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan?

اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّخَبِيْرٌ ࣖ - ١١

Inna rabbahum bihim yauma`iżil lakhabīr

Artinya: sungguh, Tuhan mereka pada hari itu maha teliti terhadap keadaan mereka.

Asbabun Nuzul Surah Al Adiyat

Asbabunnuzul surah Al-Adiyat dijelaskan dalam sebuah hadis. Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas, dia berkata:

"Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengutus sekelompok pasukan berkuda. Akan tetapi, setelah sebulan kemudian, mereka tidak ada kabarnya. Karena itu, sebagai penjelas bahwa pasukan berkuda itu sedang dalam pertempuran, Allah menurunkan kelima ayat ini," (H.R. Hakim)

Ayat yang dimaksud adalah Al-Adiyat. Nama surah Al-Adiyat diambil dari ayat yang merujuk pada lafal Al-Adiyat di ayat pertama yang bermakna kuda perang yang berlari kencang. Dalam riwayat lain, artinya adalah unta yang dikendarai saat melakukan ibadah haji.

Kandungan Surah Al-Adiyat

Surah Al-Adiyat menjelaskan tentang beragam hal dalam ayat-ayatnya. Pada ayat-ayat awal, Allah bersumpah dengan kuda yang merupakan hewan berkemampuan khusus. Kuda mampu berlari kencang bisa berlari kencang dan dari kakinya memercikkan api karena berbenturan dengan batu.

Kuda ini menyerang musuh saat subuh. Hewan ini mampu menembus sampai tengah-tengah musuh dengan penyerangannya. Keistimewaan kuda dijadikan sumpah oleh Allah pada awal ayat.

Allah selanjutnya berfirman mengenai keadaan manusia yang sangat ingkar dan tidak tahu berterima kasih pada Tuhannya. Ulama tabiin, Hasan Al Bashri, mengatakan bahwa manusia suka menghitung musibah, namun lalai terhdap nikmat-nikmat yang sudah Allah turunkan. Oleh sebab itu, Allah akan membalas kekufuran manusia tersebut yang dia sendiri akan menjadi saksinya.

Allah juga berfirman mengenai bakhilnya manusia terhadap harta. Manusia begitu mencintai harta sehingga lalai.

Allah lantas memberikan motivasi agar manusia melakukan zuhud pada dunia dan lebih bersemangat menggapai kehidupan akhirat yang lebih baik. Motivasi itu ditunjukkan dengan kehidupan setelah kematian dan segala rahasia akan ditampakkan kelak. Allah lantas menutup dengan firman bahwa Dia mengetahui semua hal yang diperbuat manusia dan akan memberikan balasan setimpal.

Keutamaan Membaca Surah Al-Adiyat

Setiap muslim yang membaca surah Al-Adiyat akan mendapatkan berbagai keutamaan. Keutamaan tersebut yaitu:

1. Memperoleh pahala membaca Al-Qur'an

Membaca Al-Qur'an akan dihitung berdasarkan setiap huruf yang dibaca. Rasulullah bersabda:

“Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur'an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa ‘Alif Lam Mim’ itu satu huruf, tetapi ‘Alif’ satu huruf, ‘Lam’ satu huruf, dan ‘Mim’ satu huruf.”

(HR. Tirmidzi, No. 2910 – Hasan Shahih)

2. Membaca Al-Qur'an, termasuk surah Al-Adiyat, bisa memberikan syafaat di akhirat

Muslim yang gemar membaca Al-Qur'an bisa mendapatkan syafaat di akhirat karena aktivitasnya itu. Rasulullah bersabda:

Dari Abu Umamah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya.” (HR. Muslim no. 804)

3. Rumah yang dibacakan ayat-ayat Al-Qur'an akan diberkahi

Rumah milik muslim yang di dalamnya sering terlantunkan Al-Qur'an akan diberkahi Allah. Diriwayatkan dari Abu hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata:

“Sesungguhnya rumah akan terasa luas bagi penghuninya, dan akan dihadiri oleh Malaikat, dan akan dijauhi oleh setan, dan akan banyak kebaikan di dalamnya, jika penghuninya membaca Al-Qur’an di dalamnya.

Dan rumah akan terasa sempit bagi penghuninya, dan akan dijauhi oleh Malaikat, dan akan dihadiri oleh setan, dan sedikit kebaikan di dalamnya, jika penghuninya tidak membaca Al-Qur’an di dalamnya.” (HR. Ad-Darimi no.3412 - hadis sahih mauquf)

Baca juga artikel terkait AL QURAN atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Edusains
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar