tirto.id - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) akan menindaklanjuti kasus dugaan pelecehan seorang pasien dalam kondisi mengandung di salah satu klinik swasta di Garut, Jawa Barat. Pelecehan tersebut diduga dilakukan oleh dokter kandungan yang melakukan USG kepada korban.
"Upaya yang bisa kita lakukan paling cepat adalah melakukan perlindungan terhadap korban, apa yang dibutuhkan, pemulihan psikologisnya, dan sebagainya," kata Menteri PPPA, Arifah Fauzi, usai acara halal bihalal, Selasa (15/4/2025).
Arifah mengatakan bahwa Kementerian PPPA akan berkoordinasi dengan Unit P3A setempat untuk mengetahui sejauh mana perkembangan penanganan dugaan pelecehan tersebut. Namun, dia tidak memungkiri bahwa kasus ini masih prematur karena penyidik kepolisian pun masih melakukan penelusuran.
"Kalaupun perlu bantuan hukum, kami bisa membantu koordinasikan. Memang sebetulnya bukan wilayah kami, tapi kami akan bantu," ujar Arifah.
Sebagai informasi, kepolisian saat ini tengah memburu dokter kandungan yang menjadi terduga pelaku pelecehan tersebut.
“Kami lagi cari. Kami diskresi kami wajib mengamankan 1x24 jam kan, untuk melakukan penyelidikan. Untuk saat ini, kami masih mencari, meskipun identitas pelaku sudah kami kantongi,” kata Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (14/4/2025).
Joko menjelaskan bahwa hingga saat ini memang tidak ada laporan dari korban atas dugaan pelecehan tersebut. Namun, kepolisian tetap melakukan penyelidikan sebagai respons dari kejadian yang videonya viral di media sosial itu.
Menurut Joko, penyelidik juga sudah melakukan pengecekan tempat kejadian perkara. Selain itu, penyelidik tengah mencari korban untuk kemudian dimintai keterangan.
“Kami lacak juga korbannya siapa. Kami juga membuka hotline siapa saja yang jadi korban silakan buat laporan,” ujar Joko.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fadrik Aziz Firdausi