Menuju konten utama

Doa Bersetubuh dalam Agama Islam: Arab, Latin, dan Artinya

Doa sebelum dan sesudah bersetubuh menurut agama Islam dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya.

Doa Bersetubuh dalam Agama Islam: Arab, Latin, dan Artinya
Ilustrasi hubungan suami istri. foto/istockphoto

tirto.id - Hubungan suami istri dalam Islam jika diniatkan ibadah akan bernilai pahala di sisi Allah SWT. Dalam hal ini, terdapat adab-tata krama bersetubuh dalam agama Islam untuk mengharap berkah dan keturunan saleh. Berikut doanya dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya.

Nilai ibadah dalam hubungan suami istri tertera dalam hadis yang diriwayatkan Abu Dzar Al-Ghifari bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Dan hubungan intim di antara kalian adalah sedekah.' Para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana bisa mendatangi istri dengan syahwat [hubungan intim] bisa bernilai pahala?"

Rasulullah SAW menjawab: 'Bagaimana pendapatmu jika ada yang meletakkan syahwat tersebut pada yang haram [berzina] bukankah bernilai dosa? Maka sudah sepantasnya meletakkan syahwat tersebut pada yang halal mendatangkan pahala,” (H.R. Muslim).

Bagaimanapun juga, Islam menjunjung tinggi adab dan akhlak yang mulia, termasuk dalam pergaulan suami istri.

Pada asalnya, hubungan badan bagi pasangan yang sah adalah perkara mubah, namun jika diniatkan ibadah akan memperoleh pahala di sisi Allah SWT.

Tidak hanya itu, jika pasangan suami istri mengikuti adab dan tata krama yang disunahkan Islam, hubungan suami istri akan mengeratkan ikatan kasih sayang antara keduanya.

Selain untuk menyalurkan syahwat, hubungan badan kemudian juga mendatangkan berkah dan rahmat di sisi Allah SWT.

Doa Sebelum Bersetubuh dalam Islam

Sebelum memulai hubungan suami istri, pasangan hendaknya mengucapkan doa sebagai berikut:

,بِسْمِ اللهِ العِلِيِّ العَظِيْمِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنْ قَدَّرْتَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ صُلْبِيْ ,اَللَّهُمَّ جَنِّبْنِي الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Bacaan latinnya: "Bismillâhil ‘aliyyil ‘azhîm. Allâhummaj‘alhu dzurriyyatan thayyibah in qaddarta an takhruja min shulbî.Allahumma jannibnisy-syaithân wa jannibisy-syaithân ma razaqtana"

Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Tuhanku, jadikanlah ia keturunan yang baik bila Kau takdirkan ia keluar dari tulang punggungku. Wahai Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan pada rezeki yang akan Engkau berikan kepada kami (anak)".

Adab dan Tata Krama Hubungan Suami Istri sesuai Sunnah

Berikut ini adab dan tata krama berhubungan suami istri sesuai sunnah yang dijelaskan para ulama, dikutip dari Pendidikan Seks dalam Islam (2018) yang ditulis Ibnu Kharish.

1. Tubuh dalam keadaan segar dan wangi

Ketika berhubungan suami-istri, pasangan dianjurkan dalam keadaan segar dan harum, yakni memakai parfum dan tidak dalam keadaan kotor.

Anjuran ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Ibrahim bin Muhammad bin al-Muntasyir terkait penjelasan Aisyah RA.

"Saya selalu memakaikan minyak wangi setiap kali Rasulullah SAW hendak menggilir istri-istrinya. Di pagi hari, sisa bau wangi di baju nabi masih tercium dan beliau langsung melakukan ihram,” (H.R. Bukhari).

2. Bercumbu atau melakukan foreplay

Sebelum berjimak, pasangan suami istri sebaiknya bercumbu, serta mengungkapkan perasaan kasih sayang satu sama lain.

4. Berdoa sebelum berhubungan badan

Sebelum melakukan hubungan suami istri, disunahkan membaca basmalah, kemudian membaca surah Al-Ikhlas, yang dilanjutkan dengan takbir dan tahlil (Allahu akbar, Laailaha illallah).

Setelah itu, membaca doa sebelum bersetubuh sebagaimana disebutkan di atas.

5. Adab sunah lainnya

Sebagaimana dikutip dari ulasan Mahbub Maafi, dalam Tanya Jawab Fikih Sehari-hari (hlm. 193-194), adab sunah dalam hubungan suami-istri lainnya, yakni:

  • Menutup tubuh dengan kain atau selimut
  • Tidak menghadap kiblat
  • Tidak memandang kelamin masing-masing
  • Merendahkan suara

Adab-adab sunah di atas merujuk ke sebuah hadis yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

"Janganlah salah satu di antara kalian menyetubuhi istrinya sebagaimana persetubuhan hewan, dan hendaknya di antara keduanya ada perantara.

Lantas ditanyakan (kepada beliau), apa itu perantara wahai Rasulullah SAW, beliau-pun menjawab: ciuman dan cumbu-rayu, kemudian ketika suami mengalami orgasme, hantarkan sang istri secara perlahan-lahan sampai ia juga mengalami hal itu."

5. Berdoa selepas jimak

Selepas berhubungan suami istri, disunahkan berdoa berikut:

بِسْمِ اللهِ الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصَهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا

Bacaan latinnya: "Bismillah. Alhamdulillâhilladzî khala minal mâ’i basyarâ, faja‘lahû nasaban wa shahrâ, wa kâna rabbuka qadîrâ."

Artinya: "Dengan nama Allah, segala puji bagi-Nya yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya sebagai keturunan dan kekerabatan. Tuhanmu Maha Kuasa.”

6. Segera mandi janabah

Selepas berhubungan suami istri, pasangan wajib menyucikan diri dengan mandi junub.

Dalam hal ini, dianjurkan untuk menyegerakan mandi junub, khususnya sebelum subuh agar tidak terlambat mendirikan salat.

Mandi junub hukumnya wajib dilakukan oleh suami-istri setelah berhubungan badan.

Namun, saat air terlalu dingin atau karena sebab lain, suami-istri boleh menunda mandi junub sampai waktu fajar atau saat harus melaksanakan salat subuh

Baca juga artikel terkait HUBUNGAN SUAMI ISTRI atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Iswara N Raditya