tirto.id - Ada banyak manfaat berhubungan intim saat hamil tua. Kondisi hamil tua sendiri merujuk pada usia kehamilan di trimester ketiga.
Dikutip dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Provinsi Aceh, trimester ketiga dimulai pada usia kehamilan 7 hingga 9 bulan. Faktanya, banyak dokter menyarankan ibu dan pasangan berhubungan intim saat usia ini.
Beberapa manfaat berhubungan saat hamil 7 bulan adalah mempersiapkan rahim jelang persalinan hingga membantu stimulasi payudara sebelum menyusui.
Selain itu, manfaat berhubungan saat hamil trimester 3 juga berkaitan dengan kondisi psikis ibu, yakni mengurangi stres hingga meningkatkan kebahagiaan ibu.
Namun, di samping banyaknya manfaat itu, masih banyak orang yang ragu melakukan seks saat hamil. Hal ini karena adanya kekhawatiran soal bahaya berhubungan saat hamil 7 bulan.
Manfaat Berhubungan Intim saat Hamil Tua
Berhubungan intim saat hamil tua terbukti memiliki banyak manfaat. Beberapa manfaat berhubungan saat hamil tua terkait dengan kesiapan organ reproduksi ibu sebelum persalinan hingga kondisi mentalnya.
Dikutip dari MedicineNet, salah satu manfaat berhubungan saat hamil trimester 3 adalah membantu pematangan serviks dan memperkuat otot-otot panggul. Kedua manfaat ini tentunya sangat baik untuk mempersiapkan ibu jelang persalinan.
Aktivitas seksual juga dinilai bisa meningkatkan suasana hati ibu karena membantu produksi hormon-hormon bahagia seperti oksitosin dan endorfin.
Menurut Cleveland Clinic, hormon oksitosin disebut sebagai hormon cinta. Hal ini karena hormon tersebut diproduksi ketika seseorang mendapatkan afeksi fisik dan mengalami orgasme.
Hormon oksitosin punya manfaat yang besar bagi ibu hamil salah satunya menstimulasi kontraksi jelang dan selama proses persalinan. Selain oksitosin, hubungan intim dengan pasangan juga berkontribusi dalam produksi hormon endorfin.
Hormon endorfin dikenal dengan sebutan hormon bahagia. Hal ini karena hormon dapat membantu meningkatkan suasana hati dan kebahagiaan. Bagi ibu hamil, hormon endorfin bukan hanya meningkatkan kesejahteraan mental, tetapi juga fisik.
Hormon ini dipercaya dapat membantu mengurangi rasa sakit jelang persalinan. Selain manfaat-manfaat tersebut, masih ada segudang manfaat lainnya yang dipromosikan oleh kegiatan seks saat hamil.
Berikut daftar 20 manfaat berhubungan intim saat hamil tua:
- Membantu mempersiapkan rahim jelang persalinan
- Mengurangi stres pada ibu
- Meningkatkan kualitas tidur
- Dapat dilakukan tanpa kontrasepsi
- Meningkatkan kebahagiaan ibu
- Memungkinkan ibu mengalami orgasme berkali-kali
- Memperkuat ikatan dengan suami
- Menjadi momen untuk berbagi kekhawatiran dengan suami
- Meningkatkan kepercayaan diri
- Membuat ibu lebih menghargai bentuk tubuh
- Mengurangi rasa sakit selama hamil
- Bisa dianggap menjadi olahraga yang baik untuk jantung
- Membantu membakar kalori
- Mengurangi risiko hipertensi
- Mengurangi risiko preeklampsia
- Membantu stimulasi payudara jelang menyusui
- Meningkatkan kekuatan dasar panggul
- Meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh
- Membantu memudahkan persalinan
- Mempercepat pemulihan pascamelahirkan
Keuntungan Melakukan Hubungan Intim saat Hamil Tua
Berhubungan intim saat hamil tua dinilai para ahli aman, bahkan menyehatkan. Alasan mengapa berhubungan seks saat hamil tua menyehatkan adalah karena ragam manfaatnya yang besar untuk ibu sebelum menghadapi persalinan.
Ditambah, berhubungan intim mulai usia kehamilan memasuki trimester 3 dinilai lebih aman dari pada saat trimester 1. Berikut ini ada beberapa alasan mengapa berhubungan saat trimester 3 baik dilakukan:
1. Membantu mempersiapkan rahim jelang persalinan
Seperti yang telah disebutkan sebelunya, berhubungan seks saat hamil tua bermanfaat dalam mempersiapkan rahim jelang persalinan.
Masih menurut MedicineNet, hal ini berkat kinerja hormon oksitosin yang membantu ibu menstimulasi kontraksi rahim dan otot pinggul.
Selain itu, menurut penelitian melakukan seks saat hamil tua meningkatkan kemungkinan ibu melahirkan secara normal.
2. Mengurangi stres pada ibu.
Saat hamil tua, ibu memang rentan mengalami stres karena berbagai faktor. Padahal kondisi stres pada ibu dapat berdampak buruk terhadap janin.
Kabar baiknya, seks dapat membantu mengurangi stres pada ibu karena kerja hormon endorfin. Hormon bahagia ini dapat dilepaskan oleh tubuh melalui hubungan intim.
3. Meningkatkan kualitas tidur
Seks saat hamil tua juga diklaim dapat meningkatkan kualitas tidur ibu. Berhubungan intim dapat meningkatkan kualitas tidur berkat kinerja hormon oksitosin dan prolaktin yang dilepaskan selama hubungan seks dan orgasme.
Dikutip dari Sleep Foundation, kedua hormon ini dapat memberikan efek rileks dan menyebabkan kantuk. Tidur berkualitas tentunya dibutuhkan ibu jelang persalinan untuk menjaga staminanya.
4. Dapat dilakukan tanpa kontrasepsi
Alat kontrasepsi sering disebut mengurangi kenyamanan saat berhubungan seksual. Kabar baiknya, pasangan tidak perlu menghawatirkan soal alat kontrasepsi saat hamil.
Dikutip dari Healthline, seks vaginal saat hamil justru bermanfaat menginduksi persalinan saat waktunya tiba. Selain itu, mengeluarkan sperma di dalam saat hamil juga dapat membantu lubrikasi jalur lahir.
5. Meningkatkan kebahagiaan ibu
Hormon endorfin yang dilepaskan saat berhubungan intim juga bermanfaat dalam meningkatkan suasana hati ibu. Melalui pelepasan endorfin, ibu dapat menjadi lebih rileks dan bahagia.
Faktanya, suasana hati ibu yang baik dapat membantu perkembangan janin dengan baik juga.
6. Memungkinkan ibu mengalami orgasme berkali-kali
Dalam kondisi hamil, wanita lebih mungkin mengalami orgasme berkali-kali saat berhubungan seksual.
Alasannya, karena saat hamil aliran darah pada tubuh ibu akan meningkat di dekat area genital sehingga membuatnya lebih sensitif.
7. Memperkuat ikatan dengan suami
Berhubungan intim adalah salah satu cara yang efektif untuk memperkuat ikatan dengan suami .
Menurut Baby Doppler, hal ini berkaitan dengan pelepasan hormon oksitosin atau hormon cinta yang mampu membuat pasangan merasa terikat satu sama lain.
Banyak pasangan melaporkan bahwa seks, dapat membantu mereka lebih terikat, khususnya jelang kelahiran buah hati.
8. Menjadi momen untuk berbagi kekhawatiran dengan suami
Tidak hanya memperkuat ikatan dengan pasangan, berhubungan intim juga menjadi momen berkomunikasi dan saling berbagi kekhawatiran dengan suami.
Bagi pasangan muda, kelahiran anak pertama adalah pengalaman yang sangat baru sehingga banyak kekhawatiran yang timbul terkait hal itu.
Kabar baiknya, komunikasi yang sehat antar pasangan dapat membantu meringankan kekhawatiran tersebut.
9. Meningkatkan kepercayaan diri
Dikutip dari Reproductive Fertility, berhubungan intim dengan pasangan dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri ibu. Faktanya, kepercayaan diri ibu hamil dapat mengalami penurunan akibat berbagai faktor, salah satunya perubahan hormon.
Melalui kegiatan berhubungan intim, ibu dapat memproduksi hormon oksitosin dan endorfin yang membantunya meningkatkan harga dirinya kembali.
10. Membuat ibu lebih menghargai bentuk tubuh
Banyak ibu yang melaporkan frustasi dan cemas dengan perubahan bentuk tubuhnya selama hamil. Dikutip dari American Pregnancy kondisi ini wajar, namun dapat berbahaya jika dibiarkan karena memicu depresi perinatal.
Kabar baiknya, dukungan dari orang-orang sekitar, khususnya suami dapat membantu mencegah itu. Ini termasuk menunjukkan afeksi lewat hubungan seks, yang dikaitkan dapat membuat ibu lebih menghargai bentuk tubuhnya.
11. Mengurangi rasa sakit selama hamil
Keluhan yang sering dialami ibu hamil tua adalah pegal-pegal, kram perut, dan migrain. Ini dapat terjadi karena perubahan fisik ibu sekaligus produksi hormon tertentu.
Namun, hormon oksitosin dan endorfin yang dilepaskan saat berhubungan intim dapat membantu mengurangi rasa sakit ini. Dikutip dari Mayo Clinic, para ahli bahkan menyarankan pasien dengan nyeri kronis rutin melakukan seks untuk membantu mereka mengatasi rasa sakit.
12. Bisa dianggap menjadi olahraga yang baik untuk jantung
Kegiatan seksual bisa dianggap sebagai aktivitas fisik sekaligus olahraga yang baik untuk jantung. Selama hamil, ibu mungkin kesulitan bergerak karena perubahan tubuhnya. Dalam hal ini seks dapat menjadi alternatif aktivitas fisik yang bisa dilakukan ibu hamil.
13. Membantu membakar kalori
Selayaknya aktivitas fisik, berhubungan intim juga membantu pasangan membakar kalori. Merujuk studi yang dirilis oleh jurnal Public Library of Science (PLOS) saat berhubungan seks, wanita dapat membakar hingga 69 kalori. Jumlah kalori yang terbakar sebanding dengan bermain pingpong dan menyapu.
14. Mengurangi risiko hipertensi
Hormon-hormon yang dihasilkan dilepaskan ibu saat berhubungan intim dapat membantu mengurangi risiko hipertensi.
Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah ibu meningkat melebihi angka normal. Hipertensi dapat memicu stres pada jantung dan ginjal pada ibu sekaligus membahayakan bayi.
15. Mengurangi risiko preeklampsia
Preeklampsia adalah komplikasi pada ibu hamil yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi dan tingginya kadar protein dalam urine. Preeklampsia dapat menyebabkan kerusakan organ pada ibu dan janin yang berakibat fatal.
Pemicu utama tekanan darah tinggi ini adalah stres. Namun, melalui produksi hormon seperti oksitosin dan endorfin saat berhubungan seks dapat mengurangi stres ibu yang diasosiasikan dengan penurunan risiko tekanan darah tinggi.
16. Membantu stimulasi payudara jelang menyusui
Berhubungan intim saat hamil tua juga bermanfaat untuk menstimulasi payudara ibu. Manfaat ini bagus untuk mempersiapkan kondisi ibu jelang menyusui.
17. Meningkatkan kekuatan dasar panggul
Melalui kegiatan seksual, ibu dapat memperkuat otot-otot bagian dasar panggul. Otot-otot ini penting untuk dilatih jelang persalinan. Selain itu, otot bagian dasar panggul yang kuat juga dapat menurunkan risiko inkontinensia urine atau hilangnya kontrol kandung kemih setelah melairkan.
18. Meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh
Keuntungan lainnya dari berhubungan intim saat hamil, yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada ibu. Sirkulasi darah yang meningkat membantu janin menerima lebih banyak oksigen dan nutrisi sehingga baik untuk pertumbuhannya.
19. Membantu memudahkan persalinan
Hubungan seksual yang teratur dapat membantu kontraksi otot panggul dan pembukaan serviks. Ini dikaitkan dengan proses persalinan vaginal yang lebih mudah. Hal ini juga yang menjadi alasan beberapa dokter merekomendasikan hubungan intim jelang hari-H kelahiran.
20. Mempercepat pemulihan pascapersalinan
Orgasme yang dialami ibu saat berhubungan seksual dapat membantu mengembangkan otot-otot panggul. Otot panggul yang kuat tidak hanya dikaitkan dengan kemudahan persalinan, tetapi juga pemulihan pascapersalinan.
Masih menurut MedicineNet, otot panggul yang kuat lebih mudah menyempit dan sembuh setelah persalinan vaginal.
Efek Samping Berhubungan Seks Saat Hamil Tua
Banyak ahli setuju bahwa berhubungan seks saat hamil tua boleh dan aman dilakukan pada ibu yang sehat.
Selain minim risiko, berhubungan seks bisa membantu menstimulasi organ-organ reproduksi ibu sehingga siap menghadapi persalinan yang melelahkan.
Kendati demikian, memang ada efek samping yang perlu diketahui pasangan sebelum melakukan hubungan intim di usia kehamilan memasuki trimester 3.
Faktanya, banyak ahli yang tidak merekomendasikan pasangan berhubungan intim pada trimester 1 atau saat usia kehamilan di bawah 10 pekan.
Masih menurut Healthline, saat usia kehamilan masih muda, berhubungan seks meningkatkan risiko pendarahan. Ini tentu bisa memicu infeksi yang berbahaya untuk janin.
Di sisi lain, pada saat usia kehamilan memasuki trimester 3, yaitu pada usia 7 bulan risiko tersebut jauh menurun sehingga sangat aman dilakukan.
1. Menurunkan kenyamanan ibu
Kegiatan seks saat hamil tua berisiko menurunkan kenyamanan ibu. Hal ini bisa terjadi karena posisi berhubungan seks yang kurang tepat maupun faktor lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk mengomunikasikan pada pasangan atau berkonsultasi dengan dokter kandungan terkait posisi seks yang aman dan nyaman untuk pasangan selama hamil.
2. Durasi seks cenderung berlangsung lebih singkat
Seks saat hamil tua cenderung berlangsung lebih singkat. Ini karena peningkatan aliran darah di area genital saat hamil menyebabkan ibu menjadi lebih sensitif dan mudah mengalami orgasme. Selain itu, perubahan fisik ibu juga menyebabkan ibu cepat lelah saat beraktivitas.
3. Berisiko mengalami kontraksi dini
Kontraksi dini bisa terjadi apabila kegiatan seks dilakukan secara berlebihan. Hal ini karena kinerja hormon oksitosin yang dapat memicu kontraksi panggul. Kontraksi dini dapat menyebabkan kelahiran yang lebih cepat dari hari perkiraan lahir (HPL)
4. Berisiko mengalami emboli udara
Risiko lainnya yang perlu diwaspadai pasangan yang berhubungan intim saat hamil tua adalah kondisi emboli udara. Emboli udara adalah pembentukan gelembung udara yang menyumbat pembuluh darah.
Ini bisa terjadi karena seks oral, di mana pasangan tanpa sengaja meniupkan udara ke vagina. Meskipun emboli udara sangat jarang terjadi akibat berhubungan seksual, namun kondisi ini bisa berakibat fatal.
5. Meningkatkan risiko mual karena kelelahan
Beberapa ibu melaporkan mual dan pusing setelah berhubungan seksual saat hamil. Hal ini dapat terjadi karena kelelahan hingga tekanan berlebihan pada area perut.
Editor: Dhita Koesno