Menuju konten utama

Apa Saja Efek Menyusui Terhadap Aktivitas Hubungan Seksual?

Menurut sebuah penelitian, memang benar bahwa menyusui bisa memiliki sejumlah dampak terhadap aktivitas seksual Anda.

Apa Saja Efek Menyusui Terhadap Aktivitas Hubungan Seksual?
Ilustrasi Ibu Hamil Menyusui. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Banyak orang yang mengatakan bahwa menyusui dianggap bisa mengganggu aktivitas seksual suami dan istri, namun apakah hal tersebut benar adanya?

Ternyata, memang benar bahwa menyusui bisa memiliki sejumlah dampak terhadap aktivitas seksual Anda.

Menurut Healthline, menyusui dapat memengaruhi gairah seks perempuan. Sebuah studi pada 2005 menemukan bahwa perempuan yang sedang menyusui cenderung menunda untuk melakukan hubungan seksual setelah melahirkan.

Perlu Anda ketahui, setelah melahirkan, kadar estrogen biasanya memang akan turun. Namun, kadar dua hormon, prolaktin dan oksitosin, akan naik. Kedua hormon ini, masing-masing memiliki dampak yang sangat berbeda pada tubuh Anda, di antaranya mengganggu gairah seks Anda.

Namun, hal sebaliknya juga bisa terjadi. Peningkatan hormon dan sentuhan sensual dapat meningkatkan hasrat seksual Anda. Payudara Anda adalah zona sensitif seksual. Bisa jadi, Anda lebih mudah terangsang berkat hormon yang melonjak di tubuh Anda.

Sementara itu, berikut adalah 6 efek menyusui sebagaimana dilansir dari laman The Bump.

6 Efek Menyusui Terhadap Aktivitas Seksual

1. Gairah seks berkurang

Menurut Heather Bartos, MD, seorang dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi asal Texas, dorongan seks perempuan dapat berubah setelah melahirkan, termasuk saat menyusui. Salah satu alasan yang paling mendasar adalah adanya fluktuasi hormon.

Selama kehamilan dan menyusui, hormon prolaktin bekerja untuk merangsang payudara menghasilkan ASI. Namun karena tingginya kadar prolaktin, hormon ini menekan estrogen. Akibatnya hasrat seksual pun turun.

2. Payudara terasa sakit dan ASI bocor

Saat awal-awal menyusui, puting Anda biasanya akan terasa sakit. Pada awal-awal menyusui, karena tubuh Anda masih dalam tahap pemulihan pasca melahirkan, maka Anda belum bisa melakukan hubungan seksual.

Periode ini biasanya berlangsung sekitar enam minggu. Jika setelah periode itu puting Anda masih terasa sakit, segera konsultasikan masalah itu dengan dokter.

Selain itu, jika ASI yang Anda produksi bocor, maka ini merupakan pertanda hormon oksitosin sedang bekerja dan payudara sedang dirangsang untuk memproduksi ASI atau Anda sedang mengalami orgasme.

3. Tidak percaya diri pada tubuh yang berubah atau masalah body image

Saat Anda menyusui tubuh akan mengalami perubahan. Setelah mengalami perubahan bentuk tubuh itu, beberapa perempuan mungkin awalnya akan kesulitan untuk merasa seksi. Akibatnya, perasaan akan body image yang tidak sempurna ini membuat banyak perempuan tidak percaya diri, sehingga menutup diri dari aktivitas seksual.

4. Vagina menjadi kering dan seks tidak lagi nyaman

Menyusui akan meningkatkan kadar prolaktin dan menurunkan kadar estrogen. Saat kadar estrogen turun, aliran darah dan pelumasan alami ke alat kelamin akan berkurang.

Akibatnya, vagina seorang ibu menyusui akan kering dan makin lembut, sehingga beberapa ibu menyusui akan merasa kesakitan ketika mereka melakukan aktivitas seksual.

5. Menstruasi menjadi tidak teratur

Hormon yang menyebabkan menstruasi akan ditekan saat Anda menyusui, hal ini disebut sebagai amenore laktasi. Namun, walaupun menstruasi Anda tidak teratur, bukan berarti Anda tidak berovulasi. Jadi Anda masih mungkin untuk hamil tanpa mengalami menstruasi.

Oleh karena tidak ada garis waktu pasti, kapan siklus menstruasi Anda akan kembali normal, banyak perempuan takut untuk hamil lagi dalam waktu yang berdekatan dengan kehamilan sebelumnya, jika mereka melakukan hubungan seksual pasca melahirkan.

6. Kelelahan

Saat menyusui Anda pasti akan merasa amat kelelahan. Anda pasti akan bangun setiap dua hingga tiga jam untuk menyusui, akibatnya Anda akan kurang tidur. Kelelahan yang teramat sangat ini bisa meningkatkan kadar kortisol, alias hormon stres, sehingga bisa mengurangi libido.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari