tirto.id - Usai mengandung selama sembilan bulan dan melahirkan, seorang ibu mempunyai peran dan tanggung jawab besar untuk mencukupi kebutuhan gizi bayi, salah satunya dengan menyusui dan memberi ASI.
Kendati saat ini susu formula hadir dalam berbagai merek dan diklaim dapat memberi gizi yang seimbang, akan tetapi air susu ibu lebih baik untuk bayi.
Dilansir dari laman Hopkins Medicine, dibandingkan dengan susu formula, nutrisi dalam ASI lebih baik diserap oleh bayi.
ASI memiliki nutrisi yang paling baik untuk pertumbuhan otak dan perkembangan sistem saraf bayi dan cenderung lebih cerdas ketika tumbuh dewasa.
Namun, hal yang membuat ibu was-was saat menyusui adalah ketakutan puting susu digigit oleh buah hati tercinta. Membayangkan mimpi buruk tersebut saja mungkin sudah mampu membuat kita ngilu.
Penyebab Bayi Menggigit Puting
Dilansir dari Times of India, Amit Gupta, seorang Konsultan Senior Dokter Anak & Ahli Neonatologi, di Motherhood Hospital, Noida, mengatakan, anak-anak yang berusia tujuh hingga delapan bulan dan mengalami tumbuh gigi dapat menggigit puting susu ibunya saat sedang menyusu.
"Itu dilakukan untuk meredakan ketidaknyamanan mereka," ujar Amit.
Selain itu, menurut Firstpost., beberapa faktor umum yang dapat menyebabkan perilaku bayi yang menggigit puting termasuk mencoba menarik perhatian, merasa sakit karena pilek atau infeksi telinga, aliran susu yang lambat atau terlalu cepat, dan terganggu.
"Terkadang menggigit adalah untuk menghentikan aliran ASI dengan cepat, kadang-kadang menggigit juga sebagai upaya untuk memicu refleks pengeluaran ASI baru," kata Danielle Downs Spradlin, konsultan laktasi di Oasis Lactation Services.
Apakah Puting Payudara Bisa Terlepas?
Beberapa waktu lalu, seorang wanita membagikan kisahnya di mana ia mengatakan bahwa puting payudaranya terlepas karena menyusui anaknya. Dilansir dari Times of India, hal ini dibagikan oleh Jasmine Chiswell di akun TikTok-nya.
“Suami saya terkejut ketika saya bangun di pagi hari karena baju saya berlumuran darah. Saya langsung berteriak, " ujar Chiswell.
Ia mengatakan bahwa putingnya menjuntai. Ia pun diberi saran untuk mengambil perban serta mengkompresnya dengan es, sebab putingnya akan merekatkan bagiannya kembali.
Pengalaman yang dibagikan Chiswell itu mungkin membuat sebagian besar ibu jadi paranoid. Kendati bayi tidak mungkin menggigit saat disusui, mereka mungkin menggigit saat tumbuh gigi atau kenyang.
Gigitan tersebut memang dapat menyebabkan rasa sakit dan kerusakan pada puting ibu, tapi puting tidak akan sampai jatuh atau terlepas.
Rachel Leibson, seorang koordinator perawat untuk Layanan Laktasi di NYU Langone Health, juga menjelaskan bahwa dia tidak pernah melihat atau mendengar tentang puting yang digigit sepenuhnya hingga terlepas. Namun, luka pada daging payudara terjadi lebih umum.
“Kalau begitu (gigitan menyebabkan luka daging), jaringannya akan beregenerasi,” ujar Leibson meyakinkan.
Hal senada disampaikan Stacey Limson, seorang konsultan laktasi dalam laman Huffington Post UK. Dia tidak pernah menemukan puting yang benar-benar lepas akibat menyusui.
Puting susu yang terlepas sepenuhnya saat menyusui sangat tidak mungkin apabila melihat jumlah kekuatan bayi.
Di sisi lain, mungkin ada sejumlah keadaan lain di mana seorang perempuan kehilangan seluruh putingnya. Misalnya seperti prosedur pembedahan untuk mengobati kanker atau komplikasi payudara atau puting.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa puting terlepas saat menyusui adalah sesuatu yang amat kecil kemungkinannya untuk terjadi.
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno