Menuju konten utama

Apakah Menelan Sperma Bisa Hamil dan Penjelasan Lengkapnya

Bisa saja ada kemungkinan untuk hamil jika ejakulasi dari oral seks entah bagaimana masuk ke dalam vagina.

Apakah Menelan Sperma Bisa Hamil dan Penjelasan Lengkapnya
Ilustrasi sperma. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Sperma bisa saja tertelan saat Anda bersama pasangan melakukan aktivitas seksual seperti oral seks. Lantas tak sedikit mitos yang menyebutkan bahwa menelan sperma saat oral seks dapat menyebabkan kehamilan.

Melansir laman Planned Parenthood.orgsecara tegas menjelakan bahwa sperma yang tertelan tidak akan bisa menyebabkan kehamilan.

"Kehamilan bisa terjadi jika sperma tumpah ke dalam vagina atau di vulva saat berhubungan seks," tulisnya.

Saat sperma tertelan, maka tubuh akan mencerna sperma seperti makanan lainnya. Beberapa orang mungkin merasa khawatir bahwa sperma yang tertelan akan mengalir ke perut, dan entah bagaimana berfikir jika sperma itu masuk ke rahim atau vagina, sehingga menyebabkan kehamilan.

Padahal, seseorang tidak akan hamil kecuali sperma memasuki vagina dan bergerak ke sel telur yang sehat, seperti dilansir dari laman Medical News Today.

Hal senada juga ditegaskan oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Mita Prana. Menurut Mita kehamilan hanya bisa terjadi jika sperma masuk vagina dan bertemu sel telur kemudian terjadi pembuahan.

"Kalau bisa hamil ya tetap lewat vagina, biar (sperma) bisa ke rahim terus ke saluran telur. Kalau ditelan kan jalannya ke lambung, mana bisa hamil," tegas Mita.

Namun, bisa saja ada kemungkinan untuk hamil jika ejakulasi dari oral seks entah bagaimana masuk ke dalam vagina. Hal ini mungkin bisa saja terjadi jika Anda bersama pasangan melakukan hubungan seksual segera setelah ejakulasi dan sperma tetap berada di penis pasangan Anda.

Bagaimana rasa sperma?

Secara garis besar orang beranggapan bahwa yang keluar dari penis saat terjadi ejakulasi adalah sperma. Padahal saat ejakulasi terjadi yang keluar adalah air mani dan di dalamnya terdapat sel sperma. Lantas tak sedikit orang yang bertanya bagaimana rasa air mani yang memiliki kandungan sel sperma?

Melansir laman Healthlinesecara garis besar, rasa sperma bervariasi atau berbeda pada setiap orang, tetapi secara umum rasanya sedikit asin dengan sedikit bau seperti klorin.

Meskipun tidak ada pedoman yang didukung penelitian, tetapi menjaga kebersihan serta pola makan dan gaya hidup sehat, mungkin sedikit membuat rasa dan bau air mani menjadi lebih baik.

Sementara itu,Medical News Todaymenjelaskan, bahwa air mani sebenarnya adalah gabungan dari beberapa cairan. Masing-masing cairan ini menambahkan bahan kimia yang berbeda, dan mempengaruhi bagaimana rasa sperma.

Prosesnya dimulai di epididimis, tempat sperma matang. Untuk membuat cairan semen, sperma melewati vas deferens atau ductus deferens dan masuk ke ampula guna disimpan.

Ampula menghasilkan ergothioneine, antioksidan yang umumnya berkembang dalam jamur. Ini mungkin memberi sperma rasa yang sedikit seperti daging yang mirip dengan jamur mentah. Ampula juga menambahkan fruktosa, sejenis gula yang membantu menyuburkan sperma dan memberi rasa sedikit manis pada air mani.

Saat seseorang ejakulasi, tubuh menambah cairan dari kelenjar prostat dan vesikula seminalis. Sebagian besar cairan berasal dari vesikula seminalis, yang menambahkan berbagai macam bahan kimia, termasuk:

- asam amino

- asam sitrat

- fosfor

- kalium

Kelenjar prostat sebagian besar tak hanya menambahkan asam sitrat, tetapi juga menambahkan:

- seng

- kalsium

- sodium

- kalium

- berbagai enzim

Sehingga rasa air mani setiap orang bisa berbeda-beda. Kebanyakan orang menggambarkan rasa sebagai beberapa kombinasi dari:

- pahit atau asin karena bersifat basa

- manis karena kandungan gulanya

- logam karena mineral dan vitamin

Semen sebagian besar adalah air, yang mencairkan bau. Banyak orang tidak memperhatikan bau sama sekali. Ketika mereka menelan air mani, mereka mungkin menggambarkan bau musky, asin, atau sedikit logam.

Ketika air mani bergabung dengan vagina, yang sangat asam, bau dan rasanya bisa berubah. Ketika ada bau amis setelah hubungan intim, ini mungkin merupakan tanda infeksi pada vagina yang disebut vaginosis bakteri.

Baca juga artikel terkait SEX EDUCATION atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya