Menuju konten utama
Antropologi

Apa Hubungan Antropologi dengan Ilmu Sosial Lainnya?

Apa hubungan antropologi dengan ilmu sosial lainnya, seperti hubungan dengan sosiologi dan dengan psikologi akan dijelaskan di artikel ini.

Apa Hubungan Antropologi dengan Ilmu Sosial Lainnya?
Ilustrasi Ilmu Antropologi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Antropologi merupakan sebuah bidang ilmu sosial yang mempelajari soal manusia. Meskipun diakui sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, antropologi tetap memiliki hubungan dengan ilmu sosial lainnya.

Lantas, apa hubungan antropologi dengan ilmu sosial lainnya? Hubungan antropologi dengan ilmu lainnya paling terlihat dari objek kajiannya.

Sebagai sebuah cabang dari ilmu sosial, ilmu antropologi mempelajari manusia sebagai pelaku utama sebuah kehidupan sosial. Contoh antropologi sosial bisa berupa analisa tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Contoh lainnya adalah antropologi meneliti pola kehidupan manusia yang menjadi pemicu lahirnya kebudayaan. Kajian-kajian semacam ini berkaitan dengan objek kajian ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti antropologi dan psikologi.

Berikut ini penjelasan mengenai hubungan sosiologi dengan ilmu antropologi serta hubungan antropologi dengan psikologi.

Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Antropologi

Ilmu sosiologi merupakan ilmu yang banyak sekali berhubungan dengan ilmu antropologi. Menurut Laksanto Utomo dalam Buku Ajar Antropologi dan Sosiologi (2020) hubungan sosiologi dengan ilmu antropologi bisa dilihat dari dua hal.

Hubungan pertama dari objek kajiannya, lalu yang kedua adalah teori dan pendekatannya. Berikut penjelasan hubungan antara antropologi dan ilmu sosial:

1. Objek kajian

Utomo menyebutkan bahwa objek kajian sosiologi selalu berkaitan dengan interaksi sosial kemasyarakatan.

Alasan inilah yang menyebabkan objek kajian sosiologi selalu melibatkan perilaku manusia. Sementara itu, antropologi adalah ilmu tentang manusia, masyarakat, dan budayanya.

Dengan kata lain, ilmu antropologi ikut serta mempelajari objek kajian yang dipelajari oleh sosiologi. Meskipun objek kajiannya sama, namun fokus penelitiannya berbeda.

Ilmu sosiologi lebih berfokus pada interaksi atau hubungan antar manusia serta proses yang timbul akibat hubungan tersebut. Sementara itu, antropologi berfokus pada meneliti asal-usul manusia dan kebudayaan yang dihasilkan.

2. Teori dan pendekatan

Mengingat objek kajiannya sama, ilmu sosiologi dan antropologi sering menggunakan teori dan pendekatan yang sama untuk menjelaskan suatu fenomena. Misalnya, teori fungsionalisme struktural yang dikemukakan oleh Emile Durkheim.

Menurut Jani dan Purwowidodo dalam Pendidikan dalam Perspektif Teori-Teori Ilmu Sosial (2023) teori ini memandang bahwa sebuah masyarakat merupakan sistem yang terdiri dari bagian-bagian dan saling bergantung.

Teori ini sama-sama digunakan oleh para peneliti untuk menjelaskan berbagai fenomena di bidang sosiologi maupun antropologi.

Hubungan Antropologi dengan Psikologi

Ilmu sosial lainnya yang memiliki hubungan erat dengan antropologi adalah psikologi. Sama seperti sosiologi, hubungan antropologi dengan psikologi bisa dilihat dari objek kajiannya.

Ilmu psikologi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche dan logos. Kata psyche artinya jiwa dan logos artinya ilmu. Dengan kata lain, ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia.

Menurut Sriyana dalam Antropologi Sosial Budaya (2020) ilmu psikologi mengkaji tentang perilaku manusia dan proses-proses mentalnya. Hal ini sama seperti antropologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia.

Kendati demikian, fokus pendekatan antropologi dan psikologi berbeda. Psikologi lebih berfokus pada mempelajari manusia lewat pendekatan internal manusia, yaitu kondisi mentalnya. Ini meliputi motivasi, minat, sikap, konsep diri, dan sebagainya.

Di sisi lain, ilmu antropologi lebih berfokus dalam mempelajari manusia lewat pendekatan eksternal, seperti lingkungan, kebudayaan, dan hubungan sosial.

Masih menurut Sriyana, setidaknya ada dua hal yang dinilai menghubungkan antropologi dan psikologi, yaitu:

1. Menyelidiki jiwa manusia dan tingkah lakunya

Baik psikologi dan antropologi sama-sama mempelajari manusia. Pada ilmu antropologi perilaku manusia merupakan pencetus utama lahirnya sebuah kebudayaan.

Oleh karena itu, para antropolog sering menggunakan pendekatan psikologi untuk menjelaskan perilaku-perilaku manusia yang bisa membentuk kebudayaan.

2. Mempelajari tanda-tanda perkembangan manusia

Menurut pendapat Ahmad Saebani Beni dalam Pengantar Antropologi (2012) psikologi dan antropologi sama-sama mengkaji tanda-tanda perkembangan kebudayaan manusia mengikuti berbagai penemuan, baik secara materiil maupun substansialnya.

Dalam psikologi, perkembangan kebudayaan manusia berkaitan dengan sifat dasar manusia sebagai makhluk yang memiliki kecerdasan. Manusia memiliki naluri untuk selalu berkembang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Hal inilah yang memicu peradaban manusia semakin berkembang seiring berjalannya waktu.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno