tirto.id - Ibu hamil kerap mengeluh masuk angin dan mengalami rasa tak nyaman lainnya di perut serta pencernaan. Namun demi kesehatan janinnya, bumil tidak boleh sembarang mengonsumsi obat baik herbal maupun kimia.
Alasan mengapa ibu hamil tidak dianjurkan minum obat tanpa konsultasi lebih dahulu dengan dokter, karena sedikit banyak janin pasti akan terpengaruh dengan obat yang dikonsumsi ibu.
Usia paling rentan bagi pertumbuhan organ penting janin adalah 12 pekan pertama, sehingga di usia tersebut ibu disarankan untuk memperhatikan asupan obat, makanan dan minumannya.
Penyebab Masuk Angin pada Ibu Hamil
Istilah masuk angin sendiri dalam dunia medis tidak dikenal. Keluhan ini akan dianggap sebagai adanya masalah dalam sistem pencernaan, atau bisa juga flu. Gejala yang sering dirasakan saat masuk angin dapat berupa:
- Perut terasa kembung atau terisi udara
- Sakit perut / diare
- Tidak dapat buang angin
- Mual, muntah
- Tidak nafsu makan
- Tidak enak badan (pegal/linu)
- Meriang/demam
- Sakit tenggorokan
- Lemas dan lainnya.
- Aspirin (Bayer)
- Ibuprofen
- Naproxen
- Codein
- Bactrim (antibiotik)
Cara Mengatasi Masuk Angin pada Ibu Hamil
Ketika ibu hamil merasakan gejala masuk angin atau kondisi kesehatannya menurun, ada beberapa cara alami untuk mengatasinya. Dengan tidak mengkonsumsi obat kimia, bumil dapat menerapkan tips sehat berikut ini tanpa takut kesehatan janinnya akan terpengaruh:
1. Istirahat cukup
Beristirahat adalah cara mudah untuk mengembalikan kondisi tubuh yang tidak nyaman. Tidur di ranjang bersih, tenang dan wangi adalah trik mengembalikan kondisi tubuh kembali fit. Istirahat juga dapat menurunkan ketegangan dan stres.
Jika bumil mengalami sulit tidur, cobalah untuk mandi air hangat lebih dahulu sebelum tidur. Mandi dengan air hangat membantu melancarkan peredaran darah dan relaksasi otot.
2. Minum cukup
Konsumsi cairan yang cukup (8-10 gelas sehari) dapat membantu tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri. Minum air madu, jahe, atau sari kacang hijau hangat untuk menambah cairan dan nutrisi tubuh. Minuman hangat juga membantu proses pencernaan, metabolisme, sehingga tidak terjadi penumpukan angin di sistem pencernaan.
3. Berkumur air garam
Dilansir dari laman What to Expect, jika terasa tenggorokan sakit, lakukan kumur dengan air hangat yang diberi garam untuk membantu menghilangkan bakteri atau virus di tenggorokan.
4. Makan sedikit tapi sering
Masalah pencernaan pada ibu hamil dapat dikurangi dengan pola makanan yang sering namun dalam porsi sedikit. Perubahan pola makan ini membantu bumil tetap mendapat asupan nutrisi cukup, tanpa merasa begah atau penuh akibat organ pencernaan yang terhimpit janin.
Makan porsi sedikit tapi sering juga memudahkan ibu yang mengalami mual dan muntah di awal kehamilan, untuk tetap mendapat nutrisi.
5. Makanan berserat dan bernutrisi
Masalah pencernaan yang memicu masuk angin juga dapat dikurangi dengan asupan makanan berserat. Jenis makanan ini membantu metabolisme dan memudahkan proses cerna, serta mencegah sembelit.
Selain itu hindari makanan yang menghasilkan gas, misalnya kubis dan minuman bersoda. Jenis makanan berserat yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil misalnya roti gandum,pepaya, biji-bijian, serta sayuran hijau dan buah-buahan.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari