tirto.id - Hemoglobin (HB) adalah metal protein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya.
HB merupakan parameter yang digunakan secara luas untuk menentukan status anemia pada individu, termasuk ibu hamil. Faktanya, seiring bertambahnya usia kehamilan ibu hamil rentan mengalami anemia atau kadar HB lebih rendah dari angka normal.
Penting bagi ibu hamil untuk menjaga kadar HB dalam batas normal, salah satunya dengan mengonsumsi makanan penambah HB bagi ibu hamil.
Batas normal kadar HB dibagi menjadi sejumlah kelompok berdasarkan usia dan jenis kelamin. Pada ibu hamil, HB normal ada pada angka 11.
Mengutip bukuAnatomi dan Fisiologi untuk Paramedic, cetakan ke 23 oleh Evlyn C. Pearce, molekul HB terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
HB adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan seluruh tubuh untuk menjalankan fungsi metabolisme tubuh.
Menyitir Ensiklopedia Keperawatan oleh Chris Brooker, HB merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. HB dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100ml darah dapat di gunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah.
Dampak Ibu Hamil Kekurangan HB
Mengingat betapa vitalnya peran HB pada tubuh, ibu hamil harus menjaga stabilitas HB. Terlebih, selama paruh terakhir kehamilan, tubuh ibu hamil menghasilkan lebih banyak sel darah merah untuk memenuhi pasokan untuk ibu dan perkembangan bayi.
Merujuk situs WebMD, jika tidak mendapatkan cukup zat besi atau nutrisi tertentu lainnya, tubuh mungkin tidak dapat memproduksi sel darah merah dalam jumlah yang dibutuhkan.
Anemia ringan saat hamil adalah hal yang normal. Tetapi ibu hamil mungkin mengalami anemia yang lebih parah karena kadar zat besi atau vitamin yang rendah maupun karena alasan lain.
Anemia dapat membuat ibu hamil merasa lelah dan lemah. Jika parah tetapi tidak diobati, dapat meningkatkan risiko komplikasi serius seperti persalinan prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Penyebab Kadar HB Rendah pada Ibu Hamil
Melansir Mayo Clinic, tubuh menggunakan zat besi untuk membuat hemoglobin. Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke jaringan.
Selama kehamilan, volume darah dalam tubuh meningkat, begitu juga dengan jumlah zat besi yang dibutuhkan. Tubuh menggunakan zat besi untuk membuat lebih banyak darah untuk memasok oksigen ke bayi.
Jika ibu hamil tidak memiliki cukup simpanan zat besi atau mendapatkan cukup zat besi selama kehamilan, ibu hamil bisa mengalami anemia defisiensi besi.
Berikut ini adalah faktor risiko yang dapat menyebabkan kadar HB ibu hamil rendah:
- Memiliki dua kehamilan dengan jarak yang dekat;
- Hamil dengan lebih dari satu bayi;
- Sering muntah karena morning sickness;
- Kurang mengonsumsi cukup makanan kaya zat besi;
- Memiliki aliran menstruasi pra-kehamilan yang berat;
- Memiliki riwayat anemia sebelum hamil.
Makanan Penambah HB untuk Ibu Hamil
Melansir UCSF Health, setiap sel darah merah atau HB menggunakan zat besi sebagai intinya. Zat besi tidak dapat dibuat oleh tubuh dan harus diserap dari makanan yang dikonsumsi.
Meskipun zat besi ditemukan dalam banyak makanan, zat besi sulit diserap, sehingga sulit bagi tubuh untuk mendapatkan cukup zat besi untuk memenuhi kebutuhannya selama kehamilan. Ketika ibu hamil tidak memiliki cukup zat besi, maka tubuh akan memproduksi HB lebih sedikit, HB rendah ini juga disebut dengan anemia.
Namun demikian, ibu hamil tak perlu khawatir, karena anemia defisiensi zat besi sangat umum terjadi dan mudah diatasi dengan cara mengonsumsi makanan penambah HB. Berikut ini adalah daftar makanan kaya zat besi:
- Ayam
- Kacang hijau
- Jus tomat
- Brokoli
- Kubis Brussel
- Roti gandum utuh
- Aprikot kering
- Raspberry
- Stroberi
- Steak sirloin
- Daging sapi
- Hamburger tanpa lemak
- Kentang
- Kacang merah
- Kacang lima
- Kacang merah
- Oatmeal
- Kismis
- Kerang
- Tiram
- Bayam
- Semua jenis hati (kecuali ikan)
- Daging sapi, sapi muda, babi, atau domba tanpa lemak
- Semua jenis sayuran hijau
- Buah Bit
- Kubis
- Tahu
- Lentil
- Kacang kedelai
- Tebu.
Editor: Yonada Nancy