tirto.id - Anemia adalah kondisi saat tubuh kita mengalami kekurangan kadar hemoglobin atau protein dalam sel darah merah. Tugas hemoglobin adalah membawa oksigen ke jaringan dalam tubuh kita, untuk melancarkan metabolisme.
MerujukMayo Clinic, tubuh butuh zat besi untuk memproduksi hemoglobin sel darah merah sehingga bila terjadi defisiensi/kekurangan zat besi, maka produksi hemoglobin akan terganggu.
Lebih jauh, ketika jumlah hemoglobin berkurang maka pasokan oksigen ke seluruh jaringan tubuh juga akan terganggu dan menyebabkan seluruh tubuh tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
Perempuan paling rentan mengalami anemia sebab secara rutin mengalami menstruasi yang artinya kehilangan darah dalam jumlah tertentu. Selain itu, saat hamil dan melahirkan pun bisa memicu kondisi kurang darah.
Ciri-ciri anemia akibat kurangnya zat besi
Ada beberapa gejala yang sering terlihat jika tubuh mengalami anemia akibat kurangnya zat besi. Setiap orang mungkin mengalami gejala yang berbeda, tetapi umumnya adalah seperti berikut ini:
- Kurang energi atau mudah lelah atau kelelahan
- Peningkatan detak jantung
- Pucat yang tidak normal atau kurangnya warna kulit
- Sifat lekas marah
- Limpa membesar
- Lidah sakit atau bengkak
Cara mudah mencegah anemia
Melakukan pencegahan anemia yang diakibatkan oleh defisiensi zat besi dapat dilakukan dengan beberapa cara. Berikut ini penjelasannya:
1. Konsumsi makanan yang mengandung zat besi
Laman Antaramelansir, untuk mengembalikan jumlah zat besi dalam tubuh sampai ke batas normal, maka perlu konsumsi makanan yang mengandung zat besi. Hal ini memudahkan tubuh untuk kembali melakukan produksi hemoglobin.
Beberapa jenis makanan yang kaya zat besi adalah jus jeruk, daging sapi, selada air, bayam dan sayuran hijau daun lainnya, ikan salmon, keju, daging kambing, kacang merah, buncis, susu, yogurt dan kacang-kacangan.
Hindari konsumsi teh dan kopi karena kedua minuman ini mengandung zat yang mencegah penyerapan zat besi dari makanan, ke dalam tubuh.
2. Hindari minuman beralkohol
Minuman keras yang mengandung alkohol dapat menurunkan jumlah sel darah merah yang ada dalam tubuh. Alkohol juga mencegah penyerapan nutrisi asam folat dan vitamin B12 dari makanan, sehingga proses pembentukan sel darah merah jadi terganggu.
3. Konsumsi vitamin B12
Konsumsi vitamin B12 atau makanan yang kaya dengan vitamin B12 seperti hati ayam, hati sapi dan hati kambing, telur, daging unggas, kerang serta susu.
4. Konsumsi vitamin C dan asam folat
Vitamin C juga berperan besar dalam pembentukan sel darah merah, demikian pula asam folat. Keduanya membantu dalam perbaikan sel tubuh yang rusak, membantu pembuatan sel baru, dan memaksimalkan penyerapan zat besi. Kebutuhan vitamin C pada orang dewasa minimal 75 mg per hari untuk menjaga fungsi tubuh agar tetap berjalan normal.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari