Menuju konten utama

Keponakan Jadi Komisaris BTN, Surya Paloh: Tak Dicalonkan Nasdem

Surya Paloh kembali menegaskan bahwa Partai Nasdem tidak akan masuk ke dalam Kabinet Merah Putih.

Keponakan Jadi Komisaris BTN, Surya Paloh: Tak Dicalonkan Nasdem
Surya Paloh ketika menghadiri acara Pelantikan Pengurus Baru Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Bali di Sekretariat DPW Partai NasDem Bali, Kamis (03/04/2025). Tirto.id/Sandra Gisela

tirto.id - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Surya Dharma Paloh, menyatakan bahwa pengangkatan keponakannya, Pietra Machreza Paloh, sebagai salah satu komisaris di PT Bank Tabungan Negara Tbk. (Bank BTN) bukanlah atas pencalonan oleh Partai Nasdem.

Pengangkatan Pietra tersebut berasal dari pemikiran internal pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BTN, Rabu (26/3/2025).

“Mungkin ada pikiran-pikiran dari yang mengambil keputusan, tapi [Pietra] tidak dicalonkan oleh Nasdem. Kabinet saja kami enggak calonkan, apalagi itu [komisaris BTN]. Tapi, enggak mungkin semua kami bilang jangan,” kata Surya setelah menghadiri acara Pelantikan Pengurus Baru Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Provinsi Bali di Sekretariat DPW Partai Nasdem, Kamis (03/04/2025).

Surya menghargai keputusan RUPST BTN yang mengangkat Pietra menjadi salah satu komisarisnya. Dia juga menjelaskan bahwa partainya tidak akan bergabung dengan Kabinet Merah Putih di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Meskipun nantinya mendapat tawaran untuk mengisi kabinet, Nasdem akan kukuh menolak.

“Institusi partai politik bernama Nasdem ini belum pantas berada di dalam kabinet di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Kami pernah ditawarkan untuk itu. Namun, kami bisa menjadi teman, partner. Kami berada dalam barisan pemerintahan tanpa menjadi anggota kabinet,” tegasnya.

Politikus kelahiran Aceh tersebut menegaskan bahwa hal tersebut merupakan konsekuensi politik yang harus ditanggung Partai Nasdem, sekaligus penerapan budaya tahu malu. Pada Pilpres 2024 yang lalu, menurut Surya, Nasdem tidak berjasa sedikit pun untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran. Meskipun demikian, dia menegaskan bahwa Nasdem bukanlah partai oposisi.

“Enggak [oposisi]. Kami sebagai partai politik yang mendukung pemerintah. Tapi, sikap, pikiran kami sebaiknya memberikan kontribusi, pencerahan, yang mampu kami perankan dalam keterbatasan kami. Bagaimana kami menjalankan demokrasi kalau kami tidak memberikan nilai, values, penghargaan sebagai suatu negara demokrasi, tapi malah ikut dalam pikiran hanya menuntut, meminta, tapi tidak memberi?” jelas Surya.

Selain itu, langkah tersebut diambil oleh Nasdem karena tidak ingin terseret stigma masyarakat yang cenderung memandang partai politik sebagai institusi negatif. Surya memandang bahwa masyarakat saat ini menganggap semua partai politik sedang mabuk kekuasaan.

“Di sini, momentum kami mengatakan bahwa kecuali Partai Nasdem. Barangkali [persepsi kepada Partai Nasdem] tergantung penilaian Anda. Tapi, persepsi publik itu tidak bagus dalam institusi partai politik,” tutupnya.

Baca juga artikel terkait PARTAI NASDEM atau tulisan lainnya dari Sandra Gisela

tirto.id - Politik
Kontributor: Sandra Gisela
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Fadrik Aziz Firdausi