tirto.id -
Kepala Dishub Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan bahwa puncak arus balik ke Jakarta terjadi pada 5 April 2025. Namun, karena ASN (aparatur sipil negara) diperbolehkan WFA pada 8 April 2025 maka banyak yang menunda waktu kembali mereka ke Jakarta menjadi pada Senin (7/4/2025).
"Pada puncak arus balik, 5 April kemarin, kami bandingkan dengan puncak tahun 2024, itu puncaknya turun 22 persen dibandingkan tahun lalu," ujarnya di Stasiun Kampung Rambutan, Jakarta Timur, hari ini (7/4/2025).
Syafrin menilai bahwa tahun ini tidak ada puncak arus balik ekstrem. "Ada waktu tanggal 8 April libur, [waktu pulang] mundur. Jadi, hari ini tanggal 7 April, baliknya," lanjut dia.
Ia berpendapat bahwa WFA memang sengaja diterapkan agar kendaraan tidak menumpuk saat puncak arus balik Lebaran 2025. Hal serupa juga diterapkan saat puncak mudik Lebaran 2025.
Berdasarkan catatan, volume masyarakat saat puncak arus mudik yang terjadi pada 28 Maret 2025 menurun 0,4 persen, jika dibandingkan dengan puncak arus mudik Lebaran 2024.
"Artinya, tidak ada puncak ekstrem di sana [arus mudik Lebaran 2025] karena sudah terdistribusi sejak 22, 23 Maret sudah bisa mudik, karena 24 Maret sudah bisa work from anywhere," ucap dia.
"Besok [8 April 2025] [ASN Jakarta] boleh WFA, sesuai peraturan Kemendagri," ujarnya kepada awak media, Senin.
Namun, menurut Chico, ASN yang bertugas dalam pelayanan masyarakat tetap diwajibkan masuk pada 8 April 2025. Katanya, Gubernur Jakarta-Wakil Gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno juga sudah memasuki kantor mulai besok.
"Yang pasti, Pak Gubernur dan Wakil Gubernur, serta kami jajaran dari staf khusus gubernur, dan juga mayoritas dari jajaran Pemprov DKI akan masuk secara fisik mulai besok," kata dia.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Rina Nurjanah