Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Daftar Hikmah dan Manfaat Syua'bul Iman dalam Islam

Iman memiliki lebih dari 60 atau 70 cabang dalam agama Islam.

Daftar Hikmah dan Manfaat Syua'bul Iman dalam Islam
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Iman memiliki tiga komponen yaitu meyakini dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan amal perbuatan oleh anggota badan.

Misalnya saat seseorang meyakini keesaan Allah dengan mengucapkan kalimat "laa ilaha illallah", maka harus disertai dengan pembuktian seperti mendirikan salat fardu setiap hari.

Oleh sebab itu, keimanan memerlukan pembuktian lewat amalan, setelah diyakini dan diucapkan tentang kebenarannya.

Dalam Islam, bentuk keimanan tertinggi adalah perkataan tauhid "laa ilaha illallah" dengan makna "tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah".

Lalu, iman memiliki banyak cabang lainnya yang dikenal dengan syu'abul iman. Cabang iman paling ringan adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.

Adanya syu'abul iman dalam Islam termaktub tuntutannya dalam hadis sahih. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Iman terdiri dari 60 sekian atau 70 sekian cabang, yang paling utama adalah ucapan laa ilaaha illallah, yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan dan malu adalah salah satu cabang iman.” (HR Bukhari Muslim)

Kalimat "laa ilaha illallah" menjadi cabang iman tertinggi karena sebagai pilar Islam dan iman. Kalimat tersebut juga menempati urutan pertama dalam rukun Islam dan jalan untuk menjadi pemeluk Islam.

Selanjutnya, menyingkirkan gangguan apa pun dari jalan turut menjadi syu'abul iman karena memiliki keutamaan.

Saat gangguan tersebut disingkirkan, maka dapat menjadi penyebab selamatnya orang lain atau lancarnya perjalanan. Jika tidak dilandasi iman, orang mungkin enggan direpotkan menyingkirkan gangguan itu.

Jenis syu'abul atau cabang-cabang iman

Dikutip dari Ponpes Griya Quran, Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari menuliskan, setidaknya terdapat 69 cabang iman yang memiliki dalil sahih. Cabang iman tersebut diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Amalan hati (24 cabang iman)

    • Iman kepada Allah
    • Iman kepada Malaikat
    • Iman kepada para Rasul
    • Iman kepada takdir yang baik maupun yang buruk
    • Iman kepada hari kiamat termasuk pertanyaan kubur, kebangkitan, penghimpunan, perhitungan, timbangan, titian, surga dan neraka
    • Mencintai Allah
    • Cinta dan benci karena Allah
    • Mencintai Nabi Muhammad
    • Meyakini dan mengagungkan kenabian Nabi Muhammad, membaca salawat untuknya, dan mengikuti sunahnya
    • Ikhlas, meninggalkan riba dan kemunafikan
    • Taubat
    • Takut
    • Berharap
    • Bersyukur
    • Setia
    • Sabar
    • Rida dengan ketentuan-Nya
    • Tawakal
    • Kasih sayang
    • Tawadu
    • Tidak sombong & bangga diri
    • Tidak hasad
    • Tidak dendam
    • Tidak suka marah
2. Amalan lisan (7 cabang iman):

    • Mengucapkan kalimat tauhid
    • Tilawah Al-Qur’an
    • Mempelajari ilmu
    • Mengajarkannya
    • Berdoa
    • Berzikir; istigfar, dll
    • Menjauhkan diri dari ucapan sia-sia
3. Amal anggota badan (38 cabang iman)

    • Menyucikan diri dari semua najis dan menutup aurat
    • Solat wajib dan sunah
    • Zakat
    • Memerdekakan budak
    • Bersedekah
    • Memuliakan tamu
    • Puasa wajib dan sunah
    • Haji dan umrah
    • Tawaf
    • Iktikaf
    • Mencari Lailatul Qadar
    • Menyelamatkan agama, termasuk hijrah, dll
    • Memenuhi nazar
    • Berhati-hati dengan sumpah
    • Membayar denda
    • Menjaga kehormatan diri dengan menikah
    • Menunaikan hak-hak keluarga
    • Berbakti kepada ibu dan ayah
    • Mendidik anak
    • Silaturahim
    • Berbuat adil
    • Mengikuti jamaah
    • Menaati pemimpin
    • Mendamaikan 2 pihak yang berseteru
    • Tolong menolong dalam kebaikan, amar ma’ruf nahi munkar
    • Menegakkan hukum-hukum had
    • Jihad
    • Berjaga-jaga di perbatasan
    • Menunaikan amanat
    • Memberi pinjaman dan menepati hutang
    • Memuliakan tetangga
    • Bergaul dengan baik
    • Membelanjakan harta dengan benar
    • Menjawab salam
    • Mendoakan orang bersin
    • Tidak mengganggu orang lain
    • Menghindari hal-hal yang sia-sia
    • Menghilangkan gangguan dari jalan

Hikmah dan manfaat syu'abul iman

Memahami cabang-cabang keimanan akan berdampak pada peningkatan iman seseorang.

Dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2021) disebutkan, hikmah dan manfaat dari syu'abul iman bagi seseorang adalah:

  1. Iman akan menghilangkan sifat kepercayaan manusia pada makhluk. Manusia kembali pada fitrahnya menyandarkan semua persoalan hidupnya kepada Allah sebagai satu-satunya penolong.
  2. Iman menanamkan sikap tidak takut dengan kematian. Sebaliknya, manusia meyakini bahwa kematian adalah hak Allah. Selain itu, dirinya akan berusaha mempersiapkan diri menghadapi kehidupan setelah kematian di akhirat.
  3. Iman menghadirkan jiwa yang tenang untuk manusia. Orang beriman cenderung tenang dan tentram sekali pun menghadapi persoalan hidup rumit. Hal itu terwujud karena dia mampu bersabar dan menjadikan Allah sebaik-baik penolong.
  4. Iman menjadikan kehidupan lebih baik dan berkualitas. Iman akan menuntun seseorang hanya melakukan perbuatan baik dan menjauhi hal yang dilarang.
  5. Iman menghadirkan sikap ikhlas. Iman membuat seseorang melakukan beragam amalan demi mendapatkan ridho Allah.
  6. Iman mendatangkan keberuntungan. Seseorang yang beriman pada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan, termasuk bagian dari hamba yang beruntung.
  7. Iman mencegah dari sakit jasmani dan rohani. Seseorang yang jiwa dan raganya dikendalikan oleh iman, maka dirinya cenderung dapat menjaga diri dari melakukan hal yang bisa merugikan. Misal tidak makan berlebih, menjauhi tidur malam agar tidak ketinggalan shalat subuh, dan sebagainya. Efeknya yaitu penyakit jasmani dan rohani bisa dicegah.

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno