Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Mutiara Iman dalam Diri Manusia beserta Hadisnya

Mutiara iman dalam diri manusia menurut agama Islam dan hadis tentang iman.

Mutiara Iman dalam Diri Manusia beserta Hadisnya
Ilustrasi mutiara. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Iman adalah hal utama pada diri seorang muslim dalam kehidupan beragama Islam.

Meskipun seseorang melakukan berbagai amalan ibadah berdasarkan syariat Islam, bila tidak memiliki iman tentu tidak ada nilainya dan hanya menghasilkan kesia-siaan.

Iman dalam diri seorang muslim digambarkan sebagai mutiara dan cahaya hati. Iman ini akan memberikan arah dan tujuan yang pasti dalam kehidupan di dunia.

Di samping itu, keimanan seseorang juga harus diwujudkan dalam tiga macam perilaku, meliputi diyakini dalam hati, diikrarkan menggunakan lisan, dan diimplementasikan melalui perbuatan.

Dilansir dari bukuAl Qur’an Hadis oleh Kemenag (2014:28), unsur terpenting dari sebuah keimanan adalah hati yang meyakini, lisan yang mengikrarkan, dan anggota badan yang selalu menerapkan dalam perbuatan.

Sementara itu, sempurnanya keimanan seorang muslim adalah dengan mempercayai rukun iman yang jelaskan dalam sebuah hadis riwayat Muslim sebagai berikut:

“(Jibril) berkata: beritahukanlah padaku tentang iman! Jawab Nabi SAW: Hendaknya engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kepada kitab-kitabNya, kepadaRasul-rasulNya, kepada hari kiamat, dan beriman kepada Qadar yang baik serta yang buruk.” (HR.Muslim)

Akan tetapi, penerapan iman pada realitas kehidupan keseharian, seorang muslim tidak hanya terpaku pada rutinitas religi.

Namun, juga harus menebarkan keimanan melalui kasih sayang kepada sesama. Hal ini juga termasuk ke dalam kesempurnaan iman bagi seorang muslim sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat imam Bukhori sebagai berikut:

“Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kau sehingga ia mencintai untuk saudaranya sebagaimana ia mencintainya dirinya sendiri.”

Di samping itu, kesempurnaan dari iman seorang muslim juga dapat ditandai berdasarkan 3 perkara.

Dilansir dari laman UNISBA, Abu Bakr Ahmad bin Marwan dalam kitab Al-Mujalasatu Wa Jawahur l-Ilmi menjelaskan 3 perkara sebagai tanda keimanan yang sempurna dari seorang muslim sebagai berikut:

  1. Seseorang yang beriman apabila memperoleh kesenangan, kecukupan atau kelapangan, maka kesenangannya tidak membawanya kepada kebatilan.
  2. Seseorang yang beriman apabila marah, maka kemarahannya tidak membawanya keluar dari jalan kebenaran).
  3. Seseorang yang beriman apabila berkuasa, kekuasaannya tidak menyebabkannya berani mengambil sesuatu yang bukan miliknya

Tingkatan Keimanan Manusia

Tingkatan keimanan dari setiap muslim tentu berbeda antara satu dengan lainnya.

Dilansir dari lamanNU Online, Syekh Muhammad Nawawi Al Bantani dalam kitab Kasyifatus Saja menyebutkan 5 tingkat keimanan anak adam sebagai berikut:

1. Iman Taklid

Iman Taklid adalah keimanan yang didasarkan kepada ucapan orang lain tanpa memahami dalil-dalilnya.

2. Iman Ilmu atau Ilmul Yaqid

Iman Ilmu adalah keimanan yang didasarkan kepada pemahaman akidah berdasarkan pemahaman dalil-dalilnya.

3. Iman ‘iyan atau Ainul Yaqid

Iman ‘iyan adalah keimanan yang didasarkan kepada pemahaman makrifatullah dengan jalan pengawasan batin.

4. Iman Haq atau Haqqul Yaqin

Iman Haq adalah keimanan yang didasarkan kepada pandangan batin seseorang kepada Allah.

5. Iman Hakikat

Iman Hakikat adalah keimanan yang melenyapkan seseorang karena Allah dan dimabuk oleh cinta kepada-Nya.

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno