Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Akhlak Tercela Serakah & Kikir: Pengertian dan Cara Menghindarinya

Akhlak tercela kikir dan serakah, pengertian kikir, pengertian serakah serta cara menghindari sifat kikir dan serakah.

Akhlak Tercela Serakah & Kikir: Pengertian dan Cara Menghindarinya
Ilustrasi Serakah. foto/IStockphoto

tirto.id - Di antara akhlak tercela yang harus dihindari umat Islam adalah sifat serakah dan kikir.

Jika serakah adalah keinginan untuk menimbun harta, maka sifat kikir adalah enggan mengeluarkan harta tersebut untuk disedekahkan.

Dalam Islam, perkara harta adalah urusan muamalah dengan lingkungan sekitar. Jika seorang muslim memiliki harta berlebih, maka pada harta itu, ada sebagian hak fakir dan miskin.

Karena itulah, Allah SWT memerintahkan umatnya untuk mengeluarkan zakat, sedekah, infak, dan lain sebagainya.

Salah satu tujuan perintah tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran sosial orang Islam untuk saling tolong menolong, menghindari sifat serakah, kikir, dan bakhil.

Selain itu, jika harta ditahan dan tidak dikeluarkan, maka harta itulah yang akan menjadi sebab dari azab Allah SWT di akhirat, sebagaimana dilansir NU Online.

Hal ini tergambar dalam firman Allah dalam surah Ali Imran ayat 180:

"Janganlah sekali-kali orang-orang menjadi kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya. Mereka mengira bahwa [kikir] itu baik bagi mereka, padahal [kikir] itu buruk bagi mereka. Maka [harta] yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan [di leher] pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan [apa yang ada] di langit dan di bumi. Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan,” (QS. Ali Imran [3]: 180).

Apa pengertian sifat serakah dan kikir dalam Islam, serta bagaimana cara menghindarinya?

Berikut ini penjelasan mengenai definisi dan cara menghindari dua akhlak tercela tersebut, sebagaimana dikutip dari buku Akidah Akhlak (2020) yang ditulis oleh Mahdum.

Pengertian Sifat Serakah

Serakah adalah keinginan mempunyai harta secara berlebihan. Orang yang serakah tidak pernah puas, merasa kurang, dan ingin menguasai sesuatu lebih dari yang ia miliki.

Sifat serakah adalah bagian dari tabiat mendasar manusia yang harus ditekan. Hal ini digambarkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut:

“Jika anak Adam itu diberikan satu lembah emas, dia akan mencari yang kedua, dan jika dia diberikan yang kedua niscaya dia akan mencari lembah ketiga, dan tidak ada yang menutupi mulut anak Adam melainkan tanah, dan Allah SWT akan menerima taubat siapa saja yang bertaubat,”(H.R. Bukhari dan Muslim).

Orang yang serakah tidak pernah merasa cukup dengan harta yang dimilikinya, rakus terhadap harta, dan menginginkan kekayaan berlebihan.

Selain itu, orang serakah juga lebih mementingkan kepentingan pribadi, kalau perlu mengorbankan kepentingan orang lain.

Cara Menghindari Sifat Serakah

Jika seorang muslim ingin menghindari sifat serakah, ia harus menanamkan sikap kanaah, yaitu merasa cukup atas karunia dan kenikmatan Allah SWT.

Selain itu, Islam menganjurkan hidup sederhana. Artinya, tidak berlebihan dan menjauhi hidup bermewah-mewahan. Islam juga mengimbau umatnya agar tidak boros, apalagi menghabiskan harta untuk perkara sia-sia.

Dengan menyadari bahwa harta yang ia miliki merupakan amanah Allah, maka seorang muslim semestinya sudah terlepas dari sifat serakah. Di akhirat, harta yang diamanahi itu akan diminta pertanggungjawabannya di sisi Allah SWT.

Untuk menghindari sifat serakah, seorang muslim mesti mengingat ancaman dan azab Allah terhadap orang-orang serakah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Humazah:

“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah [neraka],” (QS. Al-Humazah [104]: 1-4).

Pengertian Sifat Kikir

Sebagaimana serakah yang merupakan tabiat dasar manusia, demikian juga sifat kikir. Sifat kikir dan bakhil adalah keengganan mengeluarkan harta yang seharusnya disedekahkan. Sifat ini merupakan akhlak tercela yang harus dihindari dalam Islam.

Secara implisit, sifat kikir ini merupakan bentuk perebutan harta orang lain. Bagaimanapun juga, terdapat hak fakir dan miskin pada sebagian harta orang-orang berlebih. Hak-hak itulah yang harus dikeluarkan dalam bentuk zakat, sedekah, infak, hibah, dan lain sebagainya.

Orang yang kikir diancam Allah SWT dalam Al-Quran surah Al-Lail sebagai berikut:

“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, mereka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar, dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa," (QS. Al-Lail [92]: 8-11).

Cara Menghindari Sifat Kikir

Orang Islam yang ingin menghindari sifat kikir harus menyadari bahwa harta kekayaan adalah anugerah Allah SWT.

Karena itulah, jika Allah memerintahkan untuk mengeluarkan zakat atau sedekah, maka ia mesti taat pada perintah Allah tersebut.

Selain itu, harta kekayaan tidaklah kekal, serta tidak dibawa mati. Seorang muslim mesti mengetahui bahwasanya Allah SWT malah mengancam orang yang kikir.

Harta yang ia sayangi dan pertahankan di dunia akan menjadi belenggu di akhirat nantinya.

Artinya, jika tidak dikeluarkan zakat dan sedekahnya, maka harta itulah yang akan menghalanginya masuk surga.

Baca juga artikel terkait AKHLAK TERCELA atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno