tirto.id - Islam mengimbau umatnya agar menjauhi akhlak mazmumah atau tabiat tercela.
Perilaku buruk ini menunjukkan lemahnya keislaman seseorang dan menjadi tolok ukur imannya kepada Allah SWT.
Hal ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW: "
“Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya,” (H.R. Tirmidzi).
Selain mengatur mengenai akhlak-akhlak mulia yang harus diamalkan umatnya, Islam juga menjelaskan mengenai akhlak-akhlak mazmumah yang mesti dihindari.
Pengertian Akhlak Mazmumah
Dilansir dari laman Kemenag, akhlak adalah sekumpulan sifat yang dimiliki seseorang yang melahirkan perbuatan baik dan buruk.
Dalam kasus akhlak mazmumah, sifat-sifat ini hanya akan mengarahkan seseorang berperilaku tercela.
Perintah menjauhi akhlak tercela ini tertera dalam Alquran surah Al-An'am ayat 151:
" ... Janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah [membunuhnya] melainkan dengan sesuatu [sebab] yang benar. Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahaminya," (QS. Al-An'am [6]: 151).
Terdapat banyak jenis dari akhlak mazmumah. Dalam uraian "Menghindari Akhlak Tercela" yang diterbitkan Kementerian Agama RI, disebutkan beberapa akhlak tercela seperti mabuk-mabukan, judi, zina, dusta, iri dengki, dan lain sebagainya.
Contoh Akhlak Mazmumah
Berikut penjelasan dua contoh dari akhlak mazmumah, yaitu mabuk-mabukan dan dusta:
1. Mabuk-Mabukan
Mabuk-mabukan adalah tindakan tercela yang dilarang dalam Islam. Bentuknya adalah dengan mengonsumsi minuman keras atau yang memabukkan.
Setiap minuman keras, baik itu diminum dalam kadar banyak hingga mabuk, ataupun sedikit, tetap haram di sisi Allah SWT.
Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad SAW:
"Setiap yang memabukkan itu khamar, sedangkan setiap khamar itu haram," (H.R. Muslim).
2. Dusta
Perilaku dusta adalah induk banyak maksiat dan dosa. Dusta dilakukan dengan menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Saking buruknya tindakan dusta ini, Rasulullah SAW membandingkannya dengan dosa syirik atau menyekutukan Allah SWT.
Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad SAW:
"Kesaksian yang dusta itu sama dengan mempersekutukan Allah SWT," (H.R. Timidzi).
"Berhati-hatilah kalian pada dusta karena dusta membawa kepada kekejian dan kekejian membawa ke neraka, seseorang yang selalu berdusta maka akan ditulis di sisi Allah sebagai pendusta," (H.R. Timidzi).
Doa Terhindar dari Akhlak Mazmumah
Karena tercelanya akhlak mazmumah ini, Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk berdoa agar terhindar darinya. Rujukannya adalah hadis sebagai berikut:
"Diriwayatkan dari Qutbah bin Malik RA yang mendengar Rasulullah SAW berdoa: 'Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari akhlak, perbuatan, dan hawa nafsu tercela'," (H.R. Tirmidzi).
Bagi yang ingin meneladani Rasulullah SAW dan berdoa terhindar dari akhlak mazmumah, dapat melafalkan bacaan sebagai berikut:
اللهم إني أعوذ بك من منكرات الأخلاق والأعمال والأهواء
Bacaan latinnya: "Allahumma inni a‘udzu bika min munkarotil akhlaqi wal a’mali wal ahwa’i"
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari akhlak, perbuatan, dan hawa nafsu tercela."
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno