Menuju konten utama

10 Contoh Pidato Maulid Nabi untuk Lomba yang Singkat dan Lucu

Cari teks pidato maulid Nabi untuk lomba yang singkat dan lucu? Artikel ini hadirkan contohnya lengkap.

10 Contoh Pidato Maulid Nabi untuk Lomba yang Singkat dan Lucu
Ilustras pidato pidato maulid nabi untuk lomba anak-anak. ANTARA/HO/Kemenkumham Sumsel.

tirto.id - Pidato maulid Nabi untuk lomba menjadi salah satu bentuk partisipasi umat Muslim saat memasuki bulan Rabiulawal. Banyak umat Muslim di Indonesia mulai mempersiapkan perayaan maulid Nabi Muhammad saw. Tradisi ini menjadi momen penting untuk mengenang kelahiran dan keteladanan Rasulullah.

Beberapa tempat hanya mengadakan acara sederhana seperti pembacaan selawat dan puji-pujian. Sementara di daerah lain, perayaan bisa dilengkapi dengan prosesi adat sebagai wujud syukur. Teks pidato tentang maulid Nabi untuk lomba pun sering dipersiapkan guna memeriahkan acara dan menyampaikan pesan keagamaan dengan menarik.

Perayaan maulid Nabi juga merambah ke lingkungan formal seperti sekolah dan kantor. Di sekolah, guru dan siswa kerap mengadakan acara syukuran hingga lomba ceramah. Pidato maulid Nabi saw singkat dan lucu sering menjadi pilihan agar pesan lebih mengena dan suasana tetap ringan.

Teks Pidato Maulid Nabi saw Singkat dan Lucu

Pidato menjadi salah satu lomba yang dapat diadakan di momen maulid Nabi. Pidato maulid Nabi untuk lomba biasanya diadakan untuk anak-anak, tetapi tidak menutup kemungkinan juga untuk orang dewasa. Berikut ini contoh teks pidato maulid Nabi saw. singkat dan lucu:

1. Contoh Pidato Maulid Nabi untuk Lomba 1

Assalamualaikum wr wb...

[Kepala sekolah/kepala kantor, para guru/rekan kerja, dewan juri] yang saya hormati...

Panitia penyelenggara yang baik...

Dan para hadirin yang cantik, rupawan, dan menawan...

Izinkan saya di sini berdiri sendiri, akan tetapi kalau ada yang mau mendampingi saya (di pelaminan)? saya terima dengan kerelaan, terutama yang cantik/tampan.

Hadirin yang berbahagia, bulan maulid adalah bulan tentang cinta.

Lantas, apakah cinta yang dimaksud itu cintamu kepadanya? Tentu bukan, karena cintamu kepadanya hanya sekadar angan, apalagi bertepuk sebelah tangan. Sadar diri saja, ya!

Cinta di momen maulid Nabi saw. ini adalah cinta sejati dari Rasulullah saw. kepada umat akhir zaman.

Tahukah kalian bahwa Rasulullah saw. begitu merindukan kita? Iya, kita, umat di akhir zaman yang lemah ibadahnya, suka bermalas-malasan, tetapi kalau berdoa kepada Allah Swt, yang diminta seabrek. Maunya dipenuhi semua, kalau enggak, penginnya ngancem ke mama enggak mau salat lagi. Betul apa betul?

Rasulullah saw. begitu merindukan kita. Dalam sebuah riwayat diceritakan, Rasulullah pernah berbincang dengan para sahabat, dan berkata kepada Abu Bakar sebagai berikut:

"Wahai Abu Bakar, aku begitu rindu hendak bertemu dengan ikhwanku [saudara-saudaraku]."

Kemudian para sahabat bertanya: "Apakah maksud engkau berkata demikian, wahai Rasulullah? Bukankah kami ini saudara-saudaramu?"

Seraya menggelengkan kepalanya dan tersenyum, Rasulullah saw. bersabda, "Tidak, wahai Abu Bakar. Kamu semua adalah sahabat-sahabatku, tetapi bukan saudara-saudaraku".

Kemudian salah seorang sahabat berkata, "Kami juga saudaramu, wahai Rasulullah".

Rasulullah kemudian kembali menjelaskan, "Saudara-saudaraku adalah mereka yang belum pernah melihatku, tetapi mereka beriman padaku dan mereka mencintaiku melebihi anak dan orang tua mereka. Mereka itu adalah saudara-saudaraku dan mereka bersama denganku. Beruntunglah mereka yang melihatku dan beriman kepadaku dan beruntung juga mereka beriman kepada kepadaku sedangkan mereka tidak pernah melihatku," (Ibnu Asakir dalam kitab Kanzul Ummal).

Sebagaimana telah dijelaskan dalam riwayat di atas, Rasulullah saw. begitu merindukan kita. Lantas, apakah kita merindukan beliau? Atau, kita justru lebih sering merindukan orang lain yang tidak pernah menganggap kita ada?

Oleh sebab itu, saudara-saudara dan hadirin sekalian, daripada kita terbalut dalam rindu yang tidak terjawab, lebih baik kita merindukan Rasulullah saw. Percayalah bahwa rindu kita akan terbalas kepada Rasulullah saw. kelak di akhirat.

Di bulan maulid ini, marilah kita belajar tentang cinta kepada Rasulullah saw. Tidak hanya sekedar merindukannya, kita juga mencontoh teladan-teladan akhlak budi pekertinya. Semoga, kita termasuk dalam orang-orang yang menerima syafaatnya di yaumulkiamah dari Rasulullah saw. amin.

Sekian pidato yang saya sampaikan. Kurang dan lebihnya mohon dikembalikan. Jika rindu tidak terbalas kamu tidak perlu galau. Sebab rindu Rasulullah menanti hari-harimu.

Wassalamu'alaikum wr wb.

2. Contoh Teks Pidato tentang Maulid Nabi untuk Lomba 2

Assalamualaikum wr wb.

[Kepala sekolah/kepala kantor, para guru/rekan kerja, dewan juri] yang saya hormati...

Panitia penyelenggara yang baik hati, tidak sombong, rajin menabung, patuh kepada orang tua. Jangan lupa nanti nasi kotaknya ditambahin lauknya, ya!~

Tidak lupa tentu saja, para hadirin yang cantik, rupawan, dan menawan...

Pertama dan utama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat, taufik, serta inayahNya kita dalam berkumpul di sana tanpa halangan suatu apapun. Kedua, selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi kita yang agung, Nabi Muhammad saw.

Kita telah memasuki bulan maulid beberapa waktu lalu. Di bulan kelahiran Nabi Muhammad ini, kita dapat belajar salah satunya hal yakni sifat sabar.

Nabi Muhammad saw. menyebarkan agama Islam dengan penuh kesabaran kendati banyak cacian hingga kekerasan fisik yang dilakukan kaum kafir kepada beliau. Bahkan dalam suatu riwayat, ketika berdakwah di Thaif, Nabi pernah dilempari batu hingga kaki beliau berdarah.

Atas kejadian tersebut, Jibril menawarkan kemampuannya untuk melemparkan sebuah gunung kepada kaum jahiliyah itu. Kendati demikian, Rasulullah saw. senantiasa bersabar dalam dakwahnya. Lantas, bagaimana dengan kita?

Coba kita ngaca, deh! Kita kalau diledekin atau dibercandain sedikit saja, karena ke sekolah enggak bawa celana misalnya, langsung jadi kebun binatang itu mulutnya: keluar semua hewan, dari yang ternak macam kambing sampai yang liar seperti badak.

Sebagai umatnya, padahal kita seharusnya mencontoh nabi kita. Bagaimana kita mau mencontoh dan meneladani kalau di level seperti itu saja kita masih tidak sabaran. Kesabaran kita, nih, kalau diukur, setipis jembatan siratalmustakim, rambut dibelah jadi tujuh, lebih tipis lagi~

Level sabar kita mungkin sedikit lebih kuat di kasus lain. Misalnya, ketika kita menunggu kepastiannya, meskipun ternyata hanya bualan semata.

Tapi, kalau urusan ibadah, enggak ada, tuh, sabarnya. Salat empat rakaat, sat-set-sat-set, dua menit selesai. Kita takut ketinggalan sinetron Tukang Bubur Naik Bubur, atau FTV Aku Suka Bapakmu bukan Kamu. Kita takut kalau salat kelamaan, nanti doi marah karena chat-nya tak kunjung kau balas. Masyaallah~

Coba kita bedah. Kalau salat empat rakaat kita lakukan dalam dua menit, artinya, setiap rakaat cuman memakan waktu 30 detik. Ya, 'kan? Sementara itu, dalam satu rakaat, ada sekitar enam gerakan. Wow! Artinya, kita melakukan satu gerakan dalam kurun 5 detik, termasuk bacaannya! Kita sudah bisa pergi ke Hollywood, mendaftar untuk menggantikan tokoh di film Flash!.

Hidup ini memang berat, tapi menegakkan ketakwaan kepada Allah adalah kewajiban perlu ditegakkan. Kendati cintamu selalu berakhir mengenaskan, kesabaranmu tidak ada batasan. Biarlah yang ada batasnya cuma Kulon Progo di Provinsi Yogyakarta (Wates).

Di momen maulid Nabi Muhammad saw. marilah kita belajar tentang bersabar dalam berbagai hal seperti menunggu dirinya, terlebih beribadah kepada Allah Swt.

Siapapun yang bersabar, ia akan menemukan kebahagiaan di dunia maupun akhirat kelak.

Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga memberikan kebermanfaatan.

Wassalamualaikum wr wb.

3. Contoh Pidato Maulid Nabi Nabi SAW Singkat dan Lucu 3

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati, para hadirin yang wajahnya bercahaya… entah karena wudu atau kilauan skincare 10 step routine. Yang jelas, tetap glowing walau banyak cobaan.

Pertama-tama, mari kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. atas segala nikmat. Nikmat sehat, nikmat kesempatan, dan juga... nikmat melihat dia bahagia walau bukan dengan kita. Sabar ya, Bang.

Di bulan Maulid ini, kita memperingati kelahiran manusia agung, Nabi Muhammad saw. Beliau selalu mengajarkan untuk bersyukur dalam kondisi apa pun. Bahkan ketika hidup beliau begitu berat, tetap beliau ucapkan: Alhamdulillah.

Lalu kita? Baru dikasih ujian kecil, seperti kehabisan kuota atau batal COD-an, langsung update status: Hidup kok gini amat ya Allah.

Saudaraku, kita patut meneladani Rasulullah yang meski kehilangan orang tua sejak kecil, hidup dalam kemiskinan, tetap sabar dan bersyukur.

Mari kita belajar bersyukur, tidak hanya saat senang, tapi juga ketika kenyataan tidak sesuai harapan. Setidaknya, kita masih bisa makan, walaupun cuma mie rebus rasa air mata.

Semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur dalam suka maupun duka.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Contoh Pidato Teks Pidato Maulid Nabi yang Lucu 4

Assalamualaikum wr. wb.

Yang saya hormati, para guru dan panitia yang luar biasa, serta para hadirin yang senyumnya manis, walau dompetnya tipis.

Hari ini kita berkumpul dalam rangka Maulid Nabi Muhammad saw. Salah satu akhlak mulia beliau adalah kejujuran. Bahkan sebelum jadi nabi pun, beliau sudah dijuluki Al-Amin, si terpercaya.

Coba lihat diri kita. Disuruh jujur saja, masih banyak alasan. Ulangan lupa belajar, jawabannya: “Tadi malam WiFi-nya error, Bu!” Padahal mah, scroll TikTok sampai lupa waktu.

Nabi Muhammad saw. jujur dalam segala hal. Kita? Jangankan jujur, upload foto aja hasil 4 kali filter, 3 kali edit, baru naik. Aslinya? Beda banget. Jangan-jangan nanti malaikat juga bingung: "Ini yang mana, ya, yang aslinya?"

Mari kita jadikan momen Maulid ini sebagai awal perubahan. Mulai dari hal kecil: berkata jujur walau pahit. Karena jujur itu susah, tapi berdusta lebih berbahaya. Bisa kehilangan kepercayaan dan... kehilangan gebetan.

Wassalamualaikum wr. wb.

5. Contoh Pidato Maulid Nabi yang Lucu dan Kekinian 5

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati para guru, para tokoh masyarakat, dan para hadirin yang hatinya lembut meski wajahnya kadang sangar kalau belum ngopi.

Puji syukur ke hadirat Allah Swt. karena kita semua diberi kesempatan untuk berkumpul di acara Maulid Nabi ini, acara yang bukan hanya menyatukan langkah, tapi juga menguatkan ukhuwah.

Hari ini kita bicara soal toleransi. Tema yang sederhana, tapi sering bikin gaduh.

Rasulullah saw. adalah teladan toleransi. Di masa dakwahnya, beliau dihina, dilempari kotoran, dikepung musuh. Tapi tetap balas dengan doa, bukan dengan sumpah serapah. Coba kita bandingkan dengan zaman sekarang. Beda sedikit, langsung bikin status: “Manusia paling munafik tuh ya, yang suka ngatur tapi kelakuan…” (lanjutannya sensor dulu ya, biar enggak dosa berjamaah).

Saudaraku, toleransi itu bukan berarti menyamakan semuanya. Tapi saling menghargai walau berbeda. Nabi saw. bahkan menjenguk orang Yahudi yang sakit, karena beliau tahu: kemuliaan seseorang tidak diukur dari identitasnya, tapi dari kemanusiaannya.

Coba kita terapkan dalam kehidupan. Misalnya, kalau temenmu beda pendapat soal politik, jangan langsung di-unfriend. Ingat, yang kita ikuti bukan ego, tapi akhlak Rasulullah. Jangan sampai beda selera kopi saja bisa bikin musuhan: “Kopi saset tuh gak elite!”

Yuk, momen Maulid ini kita jadikan ajang introspeksi. Jangan cuma hafal sholawat, tapi lupa menghargai sesama. Karena kita boleh beda warna, beda pilihan, beda selera, tapi satu kiblat, satu Nabi, satu Islam.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

6. Contoh Pidato Maulid Nabi yang Singkat dan Kekinian 6

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati para ustaz, panitia, dan teman-teman sekalian yang hadir dengan wajah-wajah penuh harapan, meskipun harapannya bukan dari undian berhadiah, tapi dari Allah yang Maha Pemurah.

Maulid Nabi adalah momen mengingat sosok paling sempurna akhlaknya: Nabi Muhammad saw.

Beliau lembut, sabar, jujur, dan tidak pernah menyakiti siapapun. Beliau itu kalau bicara lembut, tidak pernah membentak. Nah, kita? Kalau main Mobile Legends kalah dikit aja, langsung teriak: “Idih noob amat sih kamu! Left!”

Sahabat Nabi sampai berkata, “Tidak pernah tangan Rasulullah menyentuh perempuan yang bukan mahramnya.” Kita? Sentuh-nya sih enggak, tapi stalking sampai ke akun TikTok mamanya.

Rasulullah tidak pernah memaki orang, meskipun dimusuhi. Kita? Baru motor disenggol dikit di parkiran langsung bawa-bawa silsilah keluarga.

Mari kita sadar, akhlak itu bukan cuma adab ke guru, tapi juga ke teman, ke orang tua, bahkan ke hewan dan lingkungan. Rasulullah pernah memotong sepotong kain jubahnya agar tidak membangunkan anak kucing yang sedang tidur di atasnya. Kita? Kucing lewat aja, disiram pakai air karena takut dia buang air.

Teman-teman sekalian, keren itu bukan karena outfit branded, bukan karena vibes aesthetic, tapi karena akhlak kita mengikuti jejak Rasulullah. Karena sejatinya, yang Allah lihat bukan tampilan luar kita, tapi hati dan amal kita.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

7. Contoh Pidato Maulid Nabi SAW Singkat dan Lucu 7

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati, seluruh hadirin yang datang ke sini bukan karena paksaan, melainkan karena cinta kepada Rasulullah saw.

Kita hidup di zaman di mana meniru orang lain itu sudah jadi hal biasa. Meniru gaya artis Korea, gaya berpakaian selebgram, bahkan gaya makan pakai sendok emas meskipun isinya mi instan. Tapi, sudahkah kita meniru akhlak Nabi Muhammad saw.?

Rasulullah saw. bukan hanya panutan dalam ibadah, tapi dalam cara hidup. Beliau tidur di atas pelepah kurma, makan dengan sederhana, dan tidak pernah mengeluh.

Sekarang? Tempat tidur empuk, AC 16 derajat, tapi bangun salat subuh? “Lima menit lagi ya Allah...” tahu-tahu adzan zuhur.

Meneladani Rasulullah bukan sekadar mengenakan sorban atau gamis. Tapi bagaimana kita memperlakukan orang tua, saudara, tetangga, dan teman yang berbeda pendapat. Karena Nabi saw. bahkan saat kalah di perang Uhud, tetap tidak menyimpan dendam kepada yang menyakitinya.

Kita? Salah paham sedikit, langsung blokir. Mungkin perlu kita upgrade: bukan cuma upgrade gadget, tapi upgrade hati agar lebih mirip dengan Rasulullah saw.

Yuk, mulai hari ini kita niatkan. Kalau belum bisa seperti Rasulullah, setidaknya jangan bertolak belakang. Jangan cuma bilang cinta Nabi, tapi akhlaknya bertentangan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

8. Contoh Pidato Kekinian untuk Maulid Nabi 8

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati para ustaz, para panitia, serta para hadirin yang insyaAllah hatinya seputih mukenah baru saat Lebaran.

Rasulullah saw. adalah manusia paling mulia, tapi juga paling rendah hati. Beliau tidak pernah menyombongkan diri meski beliau pemimpin umat, kekasih Allah, dan surga sudah dijamin.

Kita? Baru jadi juara dua lomba makan kerupuk aja udah update status: “Bersyukur atas semua pencapaian ini.”

Rendah hati itu bukan sekadar sikap diam, tapi bagaimana kita menghargai orang lain. Rasulullah makan bareng sahabat, bahkan tidak segan mencuci bajunya sendiri. Kita? Nyuci baju aja harus ancam-ancam: “Kalau Mama nggak nyuci juga, aku kabur ke rumah nenek!”

Zaman sekarang, banyak orang terlalu sibuk menjaga citra, tapi lupa menjaga akhlak. Padahal, semakin tinggi seseorang di hadapan manusia, semakin harus rendah hati di hadapan Allah.

Ingat, saudara-saudara, langit tidak pernah sombong walau ia tinggi. Air tidak pernah angkuh walau ia mengalir ke mana-mana. Begitu pula kita. Semakin tinggi ilmu dan status kita, harus semakin menunduk.

Mari kita tiru Rasulullah. Bukan hanya meniru sholawat dan baju, tapi juga sikap rendah hati beliau yang luar biasa.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

9. Contoh Pidato Lucu tentang Maulid Nabi dan Ukhuwah

Yang saya hormati, para tokoh agama, bapak ibu hadirin, dan para jomblo yang sedang bersabar dan berdoa, semoga berjodoh dengan sesama yang taat, bukan yang suka ngatur tapi enggak salat.

Maulid ini jadi momentum kita bicara soal ukhuwah, atau persaudaraan. Rasulullah mengajarkan bahwa sesama muslim itu seperti satu tubuh. Kalau satu sakit, yang lain ikut merasakan.

Lalu, kita sekarang? Kalau tetangga beli kulkas baru, langsung curiga: “Duit dari mana, tuh? Jangan-jangan…” atau lebih parah: “Iya, udah mulai pamer…”

Padahal, Nabi saw. itu luar biasa dalam menjaga persaudaraan. Bahkan ketika sahabat saling berselisih, beliau jadi penengah yang bijak. Tidak memihak, tapi mendamaikan.

Kita? Beda pilihan aja langsung musuhan. Beda pendapat soal kucing kampung vs kucing Persia aja bisa sampai debat 3 hari.

Saudaraku, mari jaga ukhuwah. Karena kita satu kalimat syahadat, satu kiblat, dan satu tujuan: surga Allah. Jangan rusak itu hanya karena ego.

Lebih baik kita sibuk memperbaiki diri, daripada sibuk nyinyir hidup orang lain yang belum tentu salah. Dan ingat, nyinyir itu tidak bikin kita tinggi, justru bisa bikin dosa kita pindah ke dia.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

10. Contoh Pidato tentang Nabi dan Shalat 10

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati, semua yang masih ingat jam salat, bukan cuma jam diskon di marketplace.

Hari ini kita bicara tentang ibadah, khususnya salat. Rasulullah saw. salatnya tenang, khusyuk, dan penuh cinta. Beliau menangis dalam sujudnya, karena begitu takut kepada Allah.

Lalu kita? Baru Allahu Akbar, langsung ngebut. Bacaan surat pendek pun yang paling pendek. Kadang bukan Inna a’thainaa... tapi Inna.. ina.. ena.. ene.. amiin!

Padahal, kalau lagi bales chat, bisa ngetik panjang-panjang sambil mikir: “Kata ‘aku’ nya pakai huruf kecil atau besar, ya?” Tapi kalau salat? Enggak sampai 3 menit, udah selesai 4 rakaat. Kayak lagi lomba pit stop MotoGP.

Salat itu bukan sekadar kewajiban, tapi kebutuhan. Bayangkan, Rasulullah saat sakit keras, menjelang wafatnya, masih berusaha bangun untuk salat. Kita? Sehat walafiat, tapi malas gerak.

Mari kita jadikan ibadah sebagai prioritas, bukan cadangan. Bukan hanya dilakukan kalau sempat, tapi disempatkan meskipun sibuk.

Ingat, dunia ini fana. Tapi salat akan tetap membersamai kita sampai liang lahat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pembaca yang ingin tahu informasi lainnya seputar Maulid Nabi, silakan kunjungi tautan Tirto.id di bawah ini.

Kumpulan Artikel tentang Maulid Nabi

Baca juga artikel terkait MAULID NABI atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Satrio Dwi Haryono