Menuju konten utama

Sejarah Agama Yahudi, Kitab, & Perkembangan di Dunia-Indonesia

Yahudi merujuk pada agama dan etnis. Berikut info terkait apa kitab agama Yahudi, tempat ibadah hingga sejarah dan perkembangan di dunia dan di Indonesia.

Sejarah Agama Yahudi, Kitab, & Perkembangan di Dunia-Indonesia
Ilustrasi Agama Yahudi. foto/IStockphoto

tirto.id - Yahudi bisa merujuk pada agama dan etnis alias bangsa. Banyak dari mereka yang menjadi korban peristiwa Holocaust Nazi Jerman.

Yahudi sebagai sebuah agama disebut juga Judaisme. Mereka merupakan aliran pemikiran dan gerakan agama Yahudi.

Sebagai etnis atau bangsa, Yahudi dapat dilihat dari penyebutan istilah bangsa Israel, anak-anak keturunan Israel, rumah Israel, dan Majelis Israel.

Dalam kitab suci umat Yahudi menjelaskan, Israel adalah orang-orang suci yang kehidupannya ada di pengasingan (diaspora) dan kembali ke tanah yang sudah dijanjikan.

Menurut Samsuri dalam "Yahudi dalam Zionisme dan Israel", Yahudi mempunyai karakteristik cenderung eksklusif dengan klaim sebagai umat atau bangsa pilihan Tuhan, seperti dituliskan dalam Kitab Keluaran 19:5-6 dan Deutoronomi 10:14-15.

Sejarah Awal Mula Bangsa Yahudi

Perayaan Sukkot Yahudi

Seorang memegang Etrog, buah yang melambangkan hati seorang Yahudi saat perayaan hari raya Sukkot di Yerusalem, Israel. ari raya sukkot merupakan salah satu dari tujuh hari raya Yahudi di seluruh dunia. [Foto/Shutterstock]

Seorang memegang Etrog, buah yang melambangkan hati seorang Yahudi saat perayaan hari raya Sukkot di Yerusalem, Israel. ari raya sukkot merupakan salah satu dari tujuh hari raya Yahudi di seluruh dunia. [Foto/Shutterstock]

Sejarah bangsa Yahudi mempunyai kaitan dengan kisah Nabi Ibrahim AS sekitar 1.800 tahun SM. Nabi Ibrahim awalnya tinggal di Al-Khalil (Hebron, Palestina), bersama Nabi Luth AS.

Nabi Ibrahim kemudian mempunyai seorang anak bernama Nabi Ismail AS dan Nabi Ishak AS. Nabi Ishak memiliki keturunan bernama Nabi Yakub AS. Kelak, Nabi Yakub memiliki 12 anak yang disebut 12 suku Israel.

Nabi Yakub bersama anak-anaknya pindah ke Mesir. Firaun yang berkuasa lalu menjadikan budak para keturunan Yakub dan dikenal dengan istilah bani Israel.

Alloh SWT mengirim Nabi Musa AS untuk menghadapi kekejaman Firaun dan membawa pergi bani Israel keluar dari Mesir. Mereka tinggal di Semenanjung Sinai dan timur Kana'an (Palestina). Nabi Musa memerintahkan bani Israel masuk ke Kana’an.

Pasca meninggalnya Nabi Musa AS, Nabi Daud AS menjadi raja bangsa Israel. Selama masa Nabi Sulaiman AS, mereka memperluas wilayah hingga Sungai Nil di selatan dan Sungai Eufrat di utara. Nabi Sulaiman sempat membangun istana di Baitul Maqdis (Jerusalem).

Pasca kematiannya, kerajaan bani Israel terpecah menjadi 2, Israel di utara dengan ibukota Samarria dan Juda atau Yehuda di selatan dengan ibukota Baitul Maqdis (Yerusalem).

Mereka kemudian jatuh ke tangan bangsa Assyurria dan Babylon hingga ada yang pergi ke Mesir sebagai pelarian.

Pada masa Raja Persia Kyros (539 SM), mereka mengizinkan orang-orang bani Israel untuk kembali dari pelarian. Namun, banyak yang tidak kembali hingga menjadi Diaspora Yahudi di seluruh dunia.

Dalam sebuah hadis, dikisahkan kiamat tidak akan terjadi hingga kaum Muslimin memerangi Yahudi. Kaum Muslim akan memerangi mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata:

"Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.’ Kecuali (pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi," ((HR Muslim).

Dari hadis di atas, Nabi Muhammad SAW sudah mengabarkan bahwa bakal terjadi perang antara kaum Muslim melawan Yahudi. Sebuah batu dan pepohonan pun membantu kaum Muslim. Namun, hanya pohon gharqad saja yang tetap diam.

Kitab Suci & Tempat Ibadah Yahudi

Dalam agama Yahudi, mereka mengenal Taurat sebagai kitab suci. Pada perkembangan berikutnya, terdapat Tanakh (mencakup Taurat) yang berisi tafsiran atas hukum yang sebelumnya tidak tertulis.

Menukil History.com, mulai tahun 200 M mereka membuat Mishnah. Ini adalah sebuah teks yang menggambarkan dan menjelaskan kode hukum Yahudi yang sebelumnya dikomunikasikan secara lisan.

Berikutnya ada Kitab Talmud. Ini adalah kitab yang menuliskan ajaran dan hukum tentang Yahudi. Mishnah masih ada di dalamnya. Selain itu, Talmud juga terdapat Gemara yang membahas Mishnah.

Talmud terdiri dari penafsiran ribuan rabi dan menguraikan tentang 613 perintah hukum Yahudi. Versi pertama Talmud rampung pada abad ke-3 M. Bentuk kedua lalu diluncurkan pada abad ke-5 M.

Pada saat Nabi Daud memerintah, putranya Nabi Sulaiman membangun Bait Suci pertama di Yerusalem dan menjadi tempat ibadah utama untuk umat Yahudi. Bangsa Babilonia lalu menghancurkan Bait Suci pertama dan membuat banyak umat Yahudi lari ke pengasingan.

Bait Suci kedua dibangun sekitar tahun 516 SM. Akan tetapi, bangunan ini dihancurkan bangsa Romawi pada tahun 70 M. Setelah kehancuran Bait Suci kedua, orang Yahudi sudah tidak memiliki tempat utama lagi dan mulai beribadah di sinagoge-sinagoge.

Meskipun demikian, mereka masih memiliki Tembok Ratapan, salah satu bagian dari bangunan yang dihancurkan Romawi. Tembok sepanjang 60 meter ini dianggap sangat suci dan berada di Kota Lama Yerusalem.

Perkembangan Yahudi: Ada di Indonesia

Israel Yahudi Berkabung

Pelayat berkumpul untuk upacara pemakaman di Yerusalem. [Foto/Reuters/Ammar Awad]

Sebelum peristiwa Holocaust, kaum Yahudi banyak bermukim di negara-negara di Eropa. Total terdapat 9 juta orang pada tahun 1933 menurut The American Jewish Yearbook atau 60 persen populasi Yahudi di dunia yang mencapai 15,3 juta.

Konsentrasi utama ada di timur Eropa, seperti Polandia, Uni Soviet, Hungaria, dan Rumania. Di barat Eropa, warga Yahudi bisa ditemukan di Jerman, Perancis, Italia, Belanda, dan Belgia.

Penganut Yahudi berada di segala lapisan masyarakat, seperti petani, penjahit, buruh pabrik, akuntan, dokter, guru, dan pemilik usaha kecil.

Namun, semuanya berubah ketika Nazi mulai berkuasa. Mayoritas Eropa diduduki Jerman. 2 dari 3 warga Yahudi tewas hingga membuat kehidupan mereka berubah total setelah menjadi korban Holocaust Nazi Jerman oleh rezim Hitler.

Berbekal Deklarasi Balfour yang menjanjikan "tanah air" Yahudi di Palestina, ribuan warga Yahudi kemudian berbondong-bondong pindah ke wilayah tersebut. Meskipun sempat ditolak warga Arab Palestina, komunitas Yahudi semakin membesar hingga berdiri negara Israel tahun 1948 dengan ibu kota awal di Tel Aviv.

Berdasarkan data tahun 2022 lalu, laporan Jewishvirtuallibrary.org menyebutkan populasi Yahudi di seluruh dunia sudah mencapai 15.253.500 orang.

Mayoritas berada di Amerika Serikat dengan jumlah 7.300.003 atau sekitar 47,9 persen. Israel menjadi negara kedua dengan komunitas terbesar. Yahudi di wilayah berjumlah 7.181.000 atau 47,1 persen dari populasi dunia.

Negara berikutnya adalah Perancis (442.000), Kanada (394.000), UK (292.000), Argentina (173.000) dan Australia (118.000). Jumlah di Jerman saat ini adalah sebanyak 118.200 orang.

Tak hanya di Eropa dan Amerika, penganut Yahudi juga tersebar di Asia. Di antaranya Tepi Barat, Palestina (452.300), Iran (9.200), Azerbaijan (6.900), dan Kazakhstan (2.400).

China juga memiliki komunitas Yahudi sebanyak 3.000 dan India sejumlah 4.500. Di Indonesia, warga Yahudi ada sekitar 100 orang.

Baca juga artikel terkait ISRAEL PALESTINA atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Yulaika Ramadhani