Menuju konten utama

Apa Itu Holocaust: Pembantaian Terhadap Kaum Yahudi?

Holocaust adalah periode dalam sejarah pada saat Perang Dunia II (1939-1945) saat jutaan orang Yahudi dibunuh.

Apa Itu Holocaust: Pembantaian Terhadap Kaum Yahudi?
Ilustrasi Museum Holocaust. foto/IStockphoto

tirto.id - Museum Holocaust yang berdiri di Tandano, Minahasa, Sulawesi Utara menjadi perdebatan hangat. Ada pihak yang setuju, ada pula yang tidak. Museum itu didirikan oleh seorang warga negara Indonesia (WNI) berdarah Yahudi bernama Yaakov Baruch.

Alasan dia mendirikan museum itu untuk mengenang keluarga dari neneknya yang menjadi korban Holocaust. Museum ini secara resmi dibuka pada 27 Januari 2022. Lantas apa yang dimaksud dengan Holocaust?

Apa Itu Holocaust?

Seperti dilansir laman Britannica, Holocaust adalah pembunuhan sistematis terhadap enam juta pria, wanita dan anak-anak Yahudi oleh Nazi Jerman dan kolaboratornya selama Perang Dunia II.

Sedangkan BBC menuliskan, Holocaust adalah periode dalam sejarah pada saat Perang Dunia II (1939-1945) saat jutaan orang Yahudi dibunuh. Pembunuhan itu diorganisir oleh partai Nazi Jerman yang dipimpin Adolf Hitler.

Target utama Nazi adalah orang Yahudi. Oleh sebab itu, jumlah korban terbesarnya adalah orang Yahudi. Hampir tujuh dari setiap 10 orang Yahudi di Eropa dibunuh karena identitas mereka.

Holocaust adalah contoh dari genosida. Genosida adalah dengan sengaja membunuh sekelompok besar orang, biasanya karena memiliki kebangsaan, ras, atau agama tertentu.

Selain Yahudi, Nazi juga membunuh kelompok lain, termasuk gipsi dan orang cacat. Mereka juga menangkap dan merampas kelompok lain, seperti kaum gay dan lawan politik.

Seperti yang tertulis di situs annefrank.org, kata Holocaust berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti "persembahan bakaran". Bahkan sebelum perang dunia kedua, kata itu digunakan untuk menggambarkan kematian sekelompok besar orang.

Akan tetapi, sejak 1945, kata itu diidentikkan dengan pembunuhan orang-orang Yahudi Eropa selama Perang Dunia II. Sedangkan orang Yahudi menyebutnya dengan kata "Shoah" dalam bahasa Ibrani yang artinya "malapetaka".

Pada waktu itu, muncul istilah anti-semitisme yakni sikap permusuhan terhadap kaum Yahudi dalam bentuk-bentuk penganiayaan dan penyiksaan, baik itu terhadap agama, etnik, kelompok ras, mulai dari kebencian individu hingga lembaga.

Fenomena anti-semitisme yang paling terkenal adalah ideologi Nazisme dari Adolf Hitler, yang menyebabkan pemusnahan terhadap jutaan kaum Yahudi Eropa.

Menurut laporan Uni Badan Eropa untuk Hak Fundamental, antara tahun 2005 hingga 2014 telah tercatat adanya peningkatan insiden anti-semit, yakni di Perancis dari 508 meningkat hingga 851 kasus, di Jerman 60 meningkat hingga 173 kasus di Belgia 58 meningkat hingga 130 kasus, di Italia dari 49 meningkat hingga 86 kasus dan di Inggris dari 459 meningkat menjadi 1.168 kasus.

Sementara menurut sebuah laporan dari The Anti-Defamation League (ADL) menunjukkan adanya kenaikan anti-semit pada pengguna Twitter terutama pada calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump. Dari Agustus 2015 sampai Juli 2016, ADL menemukan sekitar 2,6 juta tweet dengan bahasa-bahasa yang mengandung anti-Semit.

Baca juga artikel terkait HOLOCAUST atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya