tirto.id - Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef, melakukan pertemuan dengan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, bersama CEO dan Presiden Direktur Indofood.
Pertemuan tersebut menjadi penguat hubungan antara Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia, sekaligus membuka babak baru dalam kemitraan ekonomi yang didorong oleh kepercayaan bersama, peluang yang saling menguntungkan, dan visi bersama untuk pertumbuhan industri.
"Yang Mulia menegaskan kembali komitmen Kerajaan Arab Saudi untuk menjalin kolaborasi jangka panjang di seluruh rantai nilai industri pangan. Kedua pihak sepakat mengenai pentingnya praktik berkelanjutan, ketahanan pangan, dan peran inovasi dalam membentuk masa depan industri ini," dikutip dari keterangan pers, Sabtu (19/4/2025).
Al-Khoyaref juga membahas mengenai keberadaan Jeddah Food Cluster, klaster industri pangan pertama yang didedikasikan secara khusus di Kerajaan Arab Saudi. Menurut Al-Khoyaref klaster lebih dari 11 juta meter persegi ini terhubung secara strategis dengan Pelabuhan Islam Jeddah.
"Klaster ini menawarkan infrastruktur kelas dunia, logistik yang efisien, dan kedekatan dengan pasar ekspor domestik dan internasional," kata keterangan tersebut.
Pihak Kerajaan Saudi juga memperkenalkan Standard Incentives Program, yang menawarkan insentif investasi modal hingga 35% (maksimal 13 juta dolar AS) bagi investor lokal dan internasional.
"Program ini dirancang agar dapat diakses oleh berbagai struktur bisnis, termasuk LLC (Limited Liability Company) asing, usaha patungan (joint venture), dan perusahaan joint stock, dengan menawarkan fleksibilitas dan kemudahan masuk ke pasar Saudi," kata keterangan tersebut.
Kunjungan ini berlangsung di tengah pencapaian hubungan dagang antara Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia yang semakin meningkat. Pada tahun 2024 saja, nilai perdagangan di sektor pangan antara kedua negara mencapai sekitar SAR 3,4 miliar atau 900 juta dolar AS.
Ekspor utama Kerajaan Arab Saudi ke Indonesia mencakup kurma dengan nilai lebih dari SAR 50 juta, sementara impor utama dari Indonesia meliputi minyak kelapa sawit mentah dan ikan kaleng.
Selain itu, dalam pertemuan dengan Indofood dan Mayora Indah juga membahas mengenai rencana untuk mengekspor 20–30% dari produksi yang berbasis di Kerajaan Arab Saudi ke pasar-pasar tetangga seperti Mesir, Yordania, dan wilayah GCC (Gulf Cooperation Council) secara lebih luas.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin