tirto.id - Pamong Budaya merupakan salah satu jabatan fungsional di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang berfokus pada pelestarian budaya. Oleh karena itu, seorang Pamong Budaya adalah orang-orang terpilih yang harus melewati uji kompetensi (ujikom). Untuk mempersiapkan ujikom tersebut, para calon peserta petugas Pamong Budaya perlu mempelajari contoh soal ujikom Pamong Budaya secara seksama.
Dalam praktiknya, Pamong Budaya tidak hanya bekerja di balik meja, tetapi juga terjun langsung ke masyarakat, sanggar seni, komunitas adat, serta lembaga kebudayaan lainnya. Pamong Budaya memfasilitasi kegiatan, melakukan pendampingan, hingga menyusun program pengembangan budaya di suatu daerah. Singkatnya, Pamong Budaya menjadi jembatan antara pemerintah dengan masyarakat dalam hal pelestarian budaya.
Guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya warisan budaya, kebutuhan terhadap petugas Pamong Budaya yang profesional dan kompeten juga terus meningkat. Oleh karena itu, untuk menjadi Pamong Budaya, seseorang harus melalui serangkaian proses seleksi, salah satunya adalah uji kompetensi atau ujikom tersebut.
Ujikom yang harus dilewati oleh para calon peserta Pamong Budaya ini akan menjadi tolok ukur untuk memastikan calon Pamong Budaya memiliki pemahaman, keterampilan, serta kepekaan sosial dan budaya yang dibutuhkan guna menjalankan tugas dengan baik. Selain itu, seorang Pamong Budaya tidak hanya berfokus pada pelestarian benda, tapi juga tak benda, seperti tradisi, kesenian, hingga nilai-nilai lokal di masyarakat.
Inilah mengapa, seorang Pamong Budaya memiliki peran amat besar dalam menjaga keberlanjutan identitas budaya bangsa di tengah perubahan sosial dan perkembangan zaman.

Tugas Pamong Budaya
Tugas Pamong Budaya adalah untuk melakukan pembinaan, pengembangan, dan pelestarian budaya, mulai dari tingkat daerah hingga nasional. Hal ini seperti pendataan dan dokumentasi berbagai bentuk warisan budaya, mulai dari kesenian daerah, cagar budaya, hingga pengetahuan tradisional. Selain itu, tugas Pamong Budaya juga berperan membantu pemerintah dalam merumuskan berbagai aturan terkait pelestarian budaya.
Dalam praktiknya, Pamong Budaya berperan sebagai fasilitator yang mendukung berbagai kegiatan kebudayaan masyarakat. Pamong Budaya ditugaskan mendampingi elemen masyarakat, seperti seniman, komunitas adat, hingga lembaga pendidikan dalam merancang program pelestarian yang dinilai efektif. Contoh program yang sering dilakukan, yaitu revitalisasi tradisi, pertunjukan karya seni, hingga lokakarya (workshop).
Selain itu, tugas Pamong Budaya adalah mengedukasi dan mensosialisasikan pentingnya pelestarian budaya melalui pameran atau publikasi kepada masyarakat. Tujuannya tentu untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam menjaga tradisi lokal. Untuk bisa menjalankan peran tersebut, Pamong Budaya dituntut memiliki pengetahuan mendalam, kemampuan komunikasi yang baik, serta kepekaan sosial budaya yang tinggi.
Ujikom untuk Pamong Budaya
Ujikom Pamong Budaya merupakan proses penilaian yang bertujuan untuk memastikan seorang calon Pamong Budaya memenuhi standar kemampuan tertentu. Ujikom ini menjadi syarat untuk pengangkatan jabatan fungsional bagi pegawai baru, penyesuaian, maupun kenaikan jenjang jabatan. Standar kompetensi yang diuji merujuk pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang mengatur jabatan Pamong Budaya.
Materi ujikom umumnya mencakup pengetahuan dasar kebudayaan, pemahaman konsep pelestarian budaya, penyusunan program, hingga kemampuan melakukan pendampingan di masyarakat. Selain itu, dalam ujikom juga terdapat aspek studi kasus yang menilai kemampuan analisis dan pengambilan keputusan calon Pamong Budaya. Hal ini dilakukan guna mengukur bagaimana calon Pamong Budaya menyelesaikan masalah di lapangan ketika bertugas.
Sebagai catatan, berbagai informasi seputar pelaksanaan ujikom Pamong Budaya tahun 2025, mulai dari pengumuman resmi hingga jadwal lengkap - pendaftaran, unggah berkas, hingga pengumuman hasil ujikom Pamong Budaya 2025 - bisa dilihat pada link berikut ini.

Contoh Soal Ujikom Pamong Budaya
Bagi calon peserta ujikom Pamong Budaya, penting untuk memahami bahwa soal ujikom tidak hanya menilai pengetahuan, tetapi juga cara berpikir dan kemampuan mengambil keputusan. Soal ujikom biasanya membahas situasi nyata yang mungkin akan dihadapi Pamong Budaya di lapangan, seperti konflik pelestarian tradisi, perbedaan kepentingan antarpihak, atau strategi pembangunan budaya di daerah.
1. Menurut UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, apa tanggung jawab paling penting yang dimiliki pemerintah untuk melindungi kebudayaan?
A. Mengalihkan semua tanggung jawab pelestarian kepada masyarakat.
B. Menjual hak cipta budaya kepada pihak asing.
C. Melakukan pembinaan serta pengembangan kebudayaan secara aktif.
D. Menyediakan dana besar untuk semua proyek budaya.
E. Mengabaikan kebudayaan dan membiarkan swasta mengurusnya.
Jawaban: C
Pembahasan: Pemerintah punya tugas utama untuk membina dan mengembangkan kebudayaan. Ini dilakukan agar budaya bisa terlindungi dan tumbuh dengan baik lewat berbagai program dan kebijakan.
2. Sesuai Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2015 tentang Museum, apa kewajiban museum agar koleksi mereka tetap berkualitas?
A. Menjual koleksi yang tidak dipamerkan untuk biaya perawatan.
B. Mengurangi jumlah pameran agar koleksi tidak cepat rusak.
C. Menyimpan koleksi di ruang terbuka agar mudah diakses.
D. Melakukan perawatan dan konservasi secara rutin untuk menjaga kualitas koleksi.
E. Hanya melakukan konservasi jika koleksi sudah terlihat rusak.
Jawaban: D
Pembahasan: Museum wajib melakukan konservasi (perawatan) rutin. Tujuannya agar kualitas koleksi tetap terjaga baik dan awet dalam jangka panjang.
3. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 10 Tahun 2014, apa langkah paling pertama yang harus diambil untuk melestarikan cagar budaya?
A. Menunda pelestarian sampai ada dana bantuan dari luar.
B. Melakukan identifikasi dan penilaian menyeluruh terhadap cagar budaya.
C. Mengabaikan cagar budaya yang lokasinya jauh atau kurang terkenal.
D. Langsung mendirikan museum untuk memamerkan cagar budaya.
E. Menjual sebagian cagar budaya untuk membiayai konservasi.
Jawaban: B
Pembahasan: Langkah awal yang benar adalah identifikasi dan penilaian. Ini penting agar kita paham nilai, kondisi, dan kebutuhan pelestarian dari cagar budaya tersebut.
4. Untuk cagar budaya berbentuk fisik (benda/bangunan), cara konservasi apa yang paling baik untuk menjaga keasliannya?
A. Mengganti semua struktur yang lama dengan yang baru.
B. Menghancurkan bagian rusak lalu membangunnya ulang.
C. Konservasi preventif (pencegahan) untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
D. Restorasi dengan mengganti material yang rusak memakai bahan modern.
E. Mengabaikan perawatan jika kerusakan belum terlihat jelas.
Jawaban: C
Pembahasan: Konservasi preventif (pencegahan) adalah metode terbaik. Cara ini fokus mencegah kerusakan lebih lanjut lewat perawatan yang sesuai, sehingga keasliannya terjaga.
5. Menurut aturan yang berlaku, apa yang harus menjadi fokus utama dari manajemen museum atau galeri seni?
A. Fokus pada urusan administrasi dan keuangan saja.
B. Mengatur pameran rutin dan memberikan edukasi kepada publik.
C. Menjual koleksi untuk menambah pendapatan museum.
D. Mengurangi jumlah koleksi agar biaya perawatan hemat.
E. Mengabaikan konservasi jika dana sedang kurang.
Jawaban: B
Pembahasan: Manajemen museum harus fokus utama pada dua hal: mengatur pameran secara rutin dan memberikan edukasi kepada publik. Tujuannya agar pengetahuan dan apresiasi masyarakat terhadap koleksi seni meningkat.
6. Bagaimana cara terbaik melindungi warisan budaya lokal yang sekaligus melibatkan peran serta masyarakat (komunitas)?
A. Mengabaikan tradisi lokal dan fokus pada standar internasional.
B. Mendigitalkan warisan budaya tanpa perlu campur tangan komunitas.
C. Melibatkan komunitas dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pelestarian.
D. Menyewa konsultan dari luar daerah untuk mengelola warisan budaya.
E. Mengabaikan warisan budaya tersebut demi proyek pembangunan.
Jawaban: C
Pembahasan: Cara yang paling tepat adalah melibatkan komunitas (masyarakat setempat) dalam perencanaan dan pelaksanaan pelestarian. Ini penting agar perlindungan warisan budaya itu sesuai dengan nilai dan kebutuhan masyarakat itu sendiri.
7. Untuk mempromosikan warisan budaya menggunakan teknologi digital (seperti internet), apa langkah awal yang harus dilakukan?
A. Menghindari digitalisasi untuk melindungi hak cipta.
B. Menunda pembuatan arsip digital sampai teknologinya lebih canggih.
C. Mengabaikan media sosial dan fokus pada cara-cara lama.
D. Menciptakan arsip digital dan mendokumentasikan artefak secara online.
E. Mengurangi penggunaan teknologi dan fokus pada pelatihan langsung.
Jawaban: D
Pembahasan: Digitalisasi (membuat versi digital) artefak dan arsip adalah langkah awal yang penting. Tujuannya agar warisan budaya bisa dipromosikan lewat teknologi dan bisa diakses lebih banyak orang.
8. Dalam mengelola acara kebudayaan atau festival, strategi apa yang paling efektif agar acara bisa lebih baik di masa depan?
A. Mengabaikan umpan balik (masukan) dari pengunjung.
B. Menunda perencanaan sampai mendekati hari H.
C. Membuat rencana terperinci dan melakukan evaluasi setelah acara selesai.
D. Mengandalkan satu sponsor saja untuk semua kebutuhan.
E. Tidak perlu melakukan evaluasi setelah acara selesai.
Jawaban: C
Pembahasan: Rencana yang rinci dan evaluasi setelah acara sangat penting. Tujuannya untuk memperbaiki kegiatan budaya di masa depan dan memastikan acara berikutnya lebih sukses.
9. Apa yang harus dilakukan pengelola museum agar koleksinya tetap relevan (sesuai zaman) dan menarik bagi pengunjung?
A. Mengabaikan kebutuhan pengunjung dan fokus pada koleksi saja.
B. Mengandalkan koleksi lama dan tidak mau menambah koleksi baru.
C. Menyusun pameran yang sesuai tema dan kebutuhan edukasi publik.
D. Menyimpan koleksi di gudang saja tanpa pameran rutin.
E. Mengurangi jumlah koleksi untuk fokus pada kualitas.
Jawaban: C
Pembahasan: Pengelola museum harus aktif menyusun pameran yang temanya sesuai dan punya nilai edukasi untuk masyarakat. Ini adalah cara agar koleksi museum tetap relevan dan menarik.
10. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 10 Tahun 2014, salah satu cara melindungi cagar budaya adalah...
A. Mengubah fungsi cagar budaya untuk tujuan komersial (bisnis).
B. Menetapkan batasan penggunaan dan pemanfaatan cagar budaya.
C. Menjual cagar budaya untuk mencari dana pelestarian.
D. Mengabaikan pembangunan infrastruktur di sekitar cagar budaya.
E. Mengurangi perhatian pada cagar budaya yang tidak populer.
Jawaban: B
Pembahasan: Perlindungan cagar budaya bisa dilakukan dengan menetapkan batasan. Misalnya, sejauh mana cagar budaya itu boleh digunakan atau dimanfaatkan, tujuannya agar nilai dan keutuhannya tetap terjaga.
11. Untuk warisan budaya tak benda (seperti tarian, tradisi lisan, ritual), apa hal penting yang harus diperhatikan dalam pelestariannya?A. Membiarkan warisan budaya itu hilang secara alami.
B. Menjual hak atas warisan budaya tak benda demi keuntungan.
C. Fokus pada praktik langsung dan mengabaikan dokumentasi.
D. Mendokumentasikan dan mengajarkan praktik budaya tersebut kepada generasi muda.
E. Menggunakan metode perawatan yang sama dengan cagar budaya benda.
Jawaban: D
Pembahasan: Pelestarian warisan budaya tak benda harus fokus pada dua hal: mendokumentasikan praktik budaya itu dan mengajarkannya kepada generasi mendatang. Ini adalah cara agar tradisi dan budaya tersebut tetap hidup.
12. Dalam pengelolaan museum, bagaimana cara yang tepat untuk meningkatkan edukasi (pendidikan) kepada publik?
A. Membatasi akses pengunjung ke koleksi museum.
B. Menyimpan semua informasi koleksi hanya untuk staf internal.
C. Mengadakan program pendidikan dan lokakarya (workshop) secara rutin.
D. Mengurangi interaksi dengan pengunjung.
E. Mengandalkan tur yang tidak terjadwal.
Jawaban: C
Pembahasan: Mengadakan program pendidikan dan workshop rutin adalah cara efektif. Ini bisa meningkatkan edukasi publik dan memperkenalkan koleksi serta nilai budaya museum kepada pengunjung.

13. Agar pelestarian cagar budaya berjalan efektif, apa yang harus diperhatikan saat melakukan konservasi (perawatan)?
A. Mengabaikan hasil penelitian tentang konservasi.
B. Menggunakan teknik konservasi yang sesuai dengan jenis dan kondisi cagar budaya.
C. Menghilangkan bagian yang rusak tanpa diganti.
D. Mengubah cagar budaya menjadi objek komersial.
E. Mengabaikan metode ilmiah dalam melakukan konservasi.
Jawaban: B
Pembahasan: Teknik konservasi harus disesuaikan dengan jenis dan kondisi cagar budaya. Ini sangat penting agar proses pelestarian dilakukan dengan cara yang tepat dan hasilnya efektif.
14. Apa tujuan utama dari penggunaan teknologi (seperti digitalisasi) dalam pelestarian budaya?
A. Mengurangi keterlibatan masyarakat dalam pelestarian.
B. Mengganti semua metode pelestarian tradisional.
C. Meningkatkan dokumentasi dan kemudahan akses terhadap warisan budaya.
D. Menghapus informasi warisan budaya yang dianggap kurang populer.
E. Mengurangi kemudahan akses terhadap warisan budaya.
Jawaban: C
Pembahasan: Teknologi digunakan untuk meningkatkan kualitas dokumentasi. Selain itu, tujuannya adalah agar warisan budaya lebih mudah diakses oleh banyak orang sehingga mereka bisa belajar dan mengapresiasinya.
15. Dalam mengelola sebuah festival budaya, apa yang harus dilakukan agar acara dipastikan berhasil dan berjalan lancar?
A. Menunda perencanaan hingga beberapa hari sebelum acara.
B. Mengabaikan umpan balik pengunjung setelah acara selesai.
C. Mengadakan perencanaan yang mendetail dan menyiapkan rencana cadangan.
D. Mengabaikan rencana cadangan dan evaluasi.
E. Mengurangi promosi acara untuk menghemat biaya.
Jawaban: C
Pembahasan: Perencanaan yang mendetail (rinci) dan adanya rencana cadangan sangat penting. Ini untuk memastikan festival berjalan lancar dan bisa mengatasi masalah yang mungkin muncul tiba-tiba.
16. Apa bagian penting dalam pelindungan warisan budaya lokal yang melibatkan komunitas (masyarakat setempat)?
A. Mengabaikan masukan lokal dan fokus pada panduan dari luar.
B. Memastikan keterlibatan komunitas dalam perencanaan dan pelaksanaan.
C. Menghapus hak komunitas atas warisan budaya demi proyek lain.
D. Mengandalkan keputusan pemerintah saja tanpa konsultasi komunitas.
E. Mengurangi partisipasi komunitas agar hemat waktu.
Jawaban: B
Pembahasan: Keterlibatan komunitas dalam perencanaan dan pelaksanaan sangat penting. Tujuannya adalah memastikan bahwa tindakan pelestarian itu sudah sesuai dengan nilai dan kebutuhan masyarakat setempat.
17. Dalam konteks manajemen museum, apa strategi yang efektif untuk membuat pengunjung lebih terlibat (tertarik)?
A. Menggunakan metode promosi yang hanya mengandalkan media cetak (koran/brosur).
B. Mengurangi jumlah pameran dan fokus pada koleksi utama saja.
C. Menyediakan informasi yang relevan dan program yang interaktif.
D. Menghindari penggunaan teknologi dalam pameran.
E. Mengabaikan umpan balik pengunjung dan membatasi interaksi.
Jawaban: C
Pembahasan: Menyediakan informasi yang relevan (sesuai kebutuhan pengunjung) dan membuat program interaktif (melibatkan pengunjung) dapat meningkatkan keterlibatan mereka. Ini membantu pengunjung lebih memahami dan menghargai koleksi.
18. Apa tujuan diadakannya kolaborasi (kerja sama) internasional dalam pelestarian budaya?
A. Meningkatkan pertukaran pengetahuan dan sumber daya untuk pelestarian.
B. Mengabaikan kekayaan budaya lokal demi standar internasional.
C. Menjual hak pelestarian budaya kepada organisasi internasional.
D. Mengurangi tanggung jawab lokal dalam pelestarian.
E. Menggunakan standar internasional mentah-mentah tanpa memikirkan kondisi lokal.
Jawaban: A
Pembahasan: Kolaborasi internasional bertujuan untuk saling bertukar pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya (termasuk dana atau tenaga ahli). Ini semua dapat mendukung upaya pelestarian budaya di tingkat global.
19. Dalam pelestarian warisan budaya tak benda, apa yang harus diperhatikan agar warisan itu terus berlanjut (berkelanjutan)?
A. Menunda upaya pelestarian sampai ada dana tambahan.
B. Mengabaikan pelatihan masyarakat tentang praktik budaya.
C. Melibatkan generasi muda dalam pelestarian dan pengajaran praktik budaya.
D. Menggunakan metode pelestarian yang hanya cocok untuk benda.
E. Mengurangi upaya dokumentasi dan promosi.
Jawaban: C
Pembahasan: Melibatkan generasi muda dalam proses pelestarian dan mengajari mereka praktik budaya tersebut sangat penting. Ini adalah cara untuk memastikan warisan budaya tak benda bisa diteruskan dan bertahan di masa depan.
20. Apa yang seharusnya dilakukan dalam pengelolaan museum untuk menjaga agar koleksi tetap beragam dan relevan (sesuai kebutuhan)?
A. Mengabaikan koleksi baru dan hanya fokus pada koleksi lama.
B. Menyusun koleksi dengan memperhatikan kebutuhan dan minat pengunjung.
C. Mengurangi koleksi untuk fokus pada satu bidang saja.
D. Menghindari pembaruan koleksi dan fokus pada pemeliharaan.
E. Mengurangi pameran untuk menghemat biaya operasional.
Jawaban: B
Pembahasan: Museum harus menyusun koleksinya dengan memperhatikan apa yang dibutuhkan dan diminati oleh pengunjung (publik).
21. Menurut Peraturan Menteri PANRB No. 7 Tahun 2020, apa pengertian dari Jabatan Fungsional Pamong Budaya?
A. Jabatan yang fokus utamanya hanya pada dokumentasi budaya.
B. Jabatan teknis yang tugasnya meliputi pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan.
C. Jabatan yang khusus bertugas memberi edukasi dan advokasi budaya.
D. Jabatan yang hanya mengurus pemeliharaan dan penyebarluasan kebudayaan.
E. Jabatan yang hanya melestarikan warisan budaya tak benda.
Jawaban: B
Pembahasan: Sesuai Permen PANRB No. 7 Tahun 2020, Pamong Budaya adalah jabatan teknis. Tugasnya mencakup tiga hal utama: pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan.
22. Pemajuan kebudayaan adalah upaya untuk meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya bagi ketahanan nasional. Manakah penjelasan yang paling tepat mengenai pemajuan kebudayaan?
A. Usaha memperkuat budaya nasional hanya melalui pendidikan formal.
B. Kegiatan pelestarian budaya untuk memperkuat identitas nasional.
C. Peningkatan ketahanan budaya dan kontribusi budaya dalam berbagai aspek ketahanan nasional.
D. Upaya meningkatkan ketahanan budaya hanya melalui kegiatan seni.
E. Kegiatan peningkatan kontribusi budaya hanya pada ketahanan ekonomi.
Jawaban: C
Pembahasan: Pemajuan kebudayaan adalah upaya luas untuk meningkatkan ketahanan budaya. Selain itu, juga agar budaya berkontribusi dalam berbagai aspek ketahanan nasional (bukan hanya sosial atau ekonomi saja).
23. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 36 Tahun 2023, salah satu syarat agar sesuatu bisa ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda adalah:
A. Harus berumur lebih dari 100 tahun dan dikenal luas.
B. Berada di wilayah pedesaan dan penting bagi masyarakat setempat.
C. Memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan.
D. Tidak pernah mengalami perubahan bentuk sejak awal ditemukan.
E. Memiliki nilai penting bagi sejarah dan kebudayaan lokal saja.
Jawaban: C
Pembahasan: Salah satu kriteria penetapan Warisan Budaya Takbenda adalah memiliki nilai penting yang luas, yang bisa mencakup sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan.
24. Dalam mengelola koleksi museum, langkah apa yang paling efektif untuk memastikan koleksi awet dalam jangka panjang?
A. Memperbanyak jumlah koleksi melalui pembelian baru secara aktif.
B. Meningkatkan asuransi untuk koleksi yang paling mahal.
C. Menggunakan teknologi sensor untuk memantau kondisi koleksi secara real-time.
D. Mengadakan pameran rotasi (berganti-ganti) setiap bulan.
E. Menyediakan pelatihan konservasi bagi seluruh staf secara berkala.
Jawaban: C
Pembahasan: Penggunaan teknologi sensor (misalnya pengatur suhu atau kelembaban) memungkinkan pemantauan kondisi koleksi secara real-time (langsung saat itu juga). Jika ada perubahan yang bahaya, tindakan bisa cepat diambil, sehingga ini efektif untuk pelestarian jangka panjang.
25. Berdasarkan Permen Pendidikan dan Kebudayaan No. 82 Tahun 2015, jika ada laporan kekerasan di sekolah, apa langkah pertama yang harus dilakukan pihak sekolah?
A. Langsung menghubungi polisi untuk investigasi.
B. Memberikan dukungan psikologis segera kepada korban.
C. Mencari tahu kebenaran laporan tersebut secara mandiri terlebih dahulu.
D. Menginformasikan orang tua atau wali murid tentang kejadian itu.
E. Melakukan mediasi (pertemuan) awal antara pelaku dan korban.
Jawaban: C
Pembahasan: Menurut Permen No. 82 Tahun 2015, langkah pertama yang harus sekolah lakukan adalah menyelidiki kebenaran laporan itu secara mandiri. Ini penting agar tindakan selanjutnya diambil berdasarkan informasi yang akurat.

Dengan memahami tugas Pamong Budaya dan mempelajari contoh soal ujikom, peserta dapat belajar membentuk cara berpikir yang analitis, kreatif, dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Harapannya, Pamong Budaya yang terpilih mampu menjalankan peran pentingnya dalam memperkuat identitas budaya nasional dan menjaga keberagaman tradisi di Indonesia.
Namun, tetap perlu diketahui bahwa pelestarian budaya bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab masyarakat guna menjaga identitas bangsa.
Jika Anda ingin membaca artikel Tirto lainnya seputar contoh soal dari berbagai materi, silakan cek tautan berikut: Link Kumpulan Artikel Contoh Soal
- 35 Template Jadwal Pelajaran Aesthetic & Cara Buat Online Gratis
- Buku Pelajaran SD Kian Sukar Dipahami Siswa, Bagaimana Bisa?
- Pelajaran Penting dari Sejumlah Proyek Infrastruktur Bantut
- AI untuk Lawan Korupsi, Pelajaran Penting dari Albania
- Hukum Kuat, Negara Aman: Pelajaran dari Rp13 T yang Diselamatkan
Penulis: Ario Gemawang
Editor: Lucia Dianawuri
Masuk tirto.id







































